Cewek Oke
Ini adalah pengalaman waktu saya baru kerja di daerah kuningan. Saya masih ingat waktu itu awal April 1999, Jam sudah menunjukan jam 12.30 siang. Saya pergi ke tempat makan siang yang rada sepi. Pas sehabis lihat-lihat menu siang, saya lihat ada perempuan yang oke punya. Tingginya sekitar 170 cm, pakai sepatu yang haknya 7 cm. Rambutnya yang lebat di cat merah, panjangnya sepinggang. Bodinya yang molek juga motul (montok betul) dan kulitnya yang putih bersih, terbalut dengan setelan warna cyan, serta bajunya yang modis pakai belahan dada V yang menyiratkan buah dadanya yang penuh dan pakai rok mini. Yang menambah bikin nafsu kita saja kalau melihat pahanya yang mulus dan betisnya yang panjang.
Yang terbayang sama saya waktu itu bodinya yang menggiurkan dan payudaranya yang besar. Bayangkan ini perempuan ukurannya 36D 24 32, saya tegur itu perempuan, saya tanya ke dia, “Makan sendiri saja?” Dia tersenyum manis sekali, “Iya”, katanya, saya lihat matanya yang kelihatan ngesex sekali mengerling genit sambil senyum-senyum simpul penuh arti. Saya balas senyumnya. Sambil mengenalkan diri ke dia. Oh iya, namanya Katryn (nama samaran).
Lantas kita duduk makan siang sama-sama. Dia duduk di seberang saya, kita duduk berhadap-hadapan, dari hadapannya saya bisa mengintip ke isi belahan buah dadanya. Dia tambah salting saja sambil tersenyum risih menyadari pandangan saya yang nggak lepas-lepasnya dari dia punya barang. Pembicaraan kita masih biasa-biasa saja.
Tiba-tiba saya merasa di betis kaki saya sudah ada yang mengusap-usap lembut sekali, dan terus ke atas sampai ke ruitsluiting celokan saya, pas saya lihat, gila.. nih kaki telanjangnya sebelah kanan yang putih mulus sudah menyebrang sampai di atas “penis” saya. Kemudian pembicaraan kita beralih ke hal-hal yang menjurus-jurus dan berbau seks dan menyimpang.
Ngobrol punya ngobrol, sudah jam 02.30 siang, saya pikir wah kalau balik ke kantor nggak mungkin, mending sekalian saja baliknya besok.
“Habis ini mau kemana?” tanya saya.
“Nggak tau nih.. habis lunch saya bebas sih sampai selesai cuti.”
“Loh napa cuti?” tanya saya.
“Iya bosen sih kerja rutin terus nggak ada variasi”, katanya.
“Cuti berapa hari?” tanyaku.
“Yah 2 hari saja, besok sama lusa”, jawabnya.
“Kebetulan nih”, pikir saya.
“Kita check in saja yuk!” katanya.”
“Apa sih?” kata saya belaga bego.
“Sudah ikut saja”, sahutnya cepat-cepat.
Dalam perjalanan dan di sela-sela lampu merah kita berdua beraksi, dia menuntun tangan saya untuk membelai-belai CD dan bra-nya sedang dia selalu melumat-lumat bibir dan mengulum-ngulum lidah saya.
Akhirnya kita check-in di hotel “S” di bilangan segitiga emas Jakarta memakai KTP Nasional saya, setelah beres urusan check in, kita masuk ke kamar. Katryn bilang bahwa dia mau mandi dulu, terus saya tahan dia, saya bilang, “Nggak usah ah!, lama nanti..!” kata saya. Sambil memeluk Katryn serapat-rapatnya saya peluk dia erat-erat dan saya kecup serta mendaratkan ciuman-ciuman ke bibirnya yang merah basah. Katryn juga nggak kuasa buat menahan ciuman saya lama-lama, Katryn balas ciuman saya. Katryn pagut lidah saya dalam-dalam sementara tangannya melingkar di leher saya. Lantas saya pegang payudaranya yang hangat, dia tersenyum hangat dan menekan tubuhnya ke tubuh saya hingga buah dadanya yang tergencet menyembul keluar, “Suka khan?” katanya sambil memainkan dan melepaskan kancing-kancing bajunya, dengan tangan gemetaran saya bantu dia untuk melepas kancingnya satu per satu. Kaus dalam putihnya saya lepaskan sampai tinggal bra-nya yang tipe cup, saya rengkuh sekali gasak lepas sampai itu payudaranya yang besar, mancung dan kencang menantang lepas bebas, lantas saya remas-remas payudaranya sampai Katryn belingsatan keenakan.
Saya jilati puting payudaranya yang berwarna pink kecoklatan dan semakin lama semakin mengeras, saya tinggalkan cupang sebanyak-banyaknya, di kiri kanan payudaranya yang kenyal dan di perut dan pusar, lantas sambil cium-ciumi mengarah ke bawah, saya ploroti roknya hingga tinggal CD-nya yang berwarna merah darah, saya ciumi CD-nya. Saya lihat mukanya yang sudah merah, sekali-sekali saya lihat Katryn sudah menelan air liurnya tanda nafsunya sudah naik.
Katryn sudah tidak sabar untuk melepas semua kemeja saya, Katryn merenggut kerah saya sampai kancing-kancing kemeja saya hampir lepas semuanya. Sambil ciuman dia lepas underwear dan buka belt celokan saya. Saya juga buka ritsluiting celokan saya. sampai kita berdua sudah bugil.
Saya bopong dia ke atas tempat tidur sambil meneruskan ciuman saya dan mengulum bibir dan lidahnya yang terasa nikmat di mulut. Dia dorong badan saya ke atas spring bed, kemudian dia menjilati seluruh atas badan saya, saya merasa kegelian dijilat-jilat dan dicium-ciumi kayak gitu. Geli ah..!
Saya ambil inisiatif, saya cumbu dia mulai dari bibirnya yang basah, tangan saya mulai mengelus-elus ke pinggulnya, jari-jari saya mulai membelai-belai vaginanya, pas sampai di clit-nya dia menggeliat, kejutan ini membuat saya tambah terangsang melihat nafsu berahinya yang sudah menggebu-gebu karena bibir dan liang vaginanya sudah mulai basah dan hangat waktu saya tekan-tekan jari-jari saya ke dalam liang vaginanya, dia merem melek menikmati cumbuan-cumbuan saya di bibirnya. photomemek.com Semakin lama jari-jari saya semakin cepat bergerak-gerak membelai-belai bibir dan liang vaginanya, terus dia mengangkat-angkat pantatnya menyambut ketrampilan jari saya. Dia merintih-rintih, “Aahhnnggh.. huuahhngghh.. sudah.. sudah.. saya sudah nggak tahan.. pakai penis kamu saja.. cepet ngentotin saya dong..” katanya. Kasihan juga saya melihatnya. Akhirnya saya masukan penis saya perlahan-lahan ke dalam liang vaginanya yang sudah licin, “Oh nikmat banget..”, katanya. Saya teruskan penetrasi saya ke liang vaginanya, “Uhmm sempit amat nih vagina”, pikir saya. “Ayo dong masukin yang dalam..”, dia mendesah sambil menahan napas, tangannya terus menjaga dan membimbing “penis” saya berlabuh di vaginanya. Saya senggamain nih perempuan dan saya merasa ini vagina becek sekali. Kalau penetrasi licin begini saya tambah speed, goyangan saya semakin kencang, dia membalas iramanya dengan mengiringi goyangan saya. “Oh, augh genjot terus, yang keras dong..” katanya saya dengar desahannya. “Owhh.. hhahh.. nghhahh goyang yang keras! hhahh ennakkhh.. mmhh enakkh..”
Terus Katryn bilang, “Mau spank nggak?” katanya. “Apa tuh”, kata saya. Katryn membimbing saya mencabut penis saya dari vaginanya terus dia jepit penis saya pakai payudaranya yang besar, terus dia bekap payudaranya di antara penis saya di sela-sela payudaranya. “Sudah, goyang dong..” katanya saya langsung mengerti maunya dia apa, langsung saya tarik dan sodok penis saya di sela-sela payudaranya yang kenyal dan hangat. Pas penis saya mau dekat ke mulutnya, dia jilat-jilati kepala penis saya, ih merinding saya merasakan kenikmatan yang luar biasa. “Oooh! Yeaach..!” dia menggelinjang-gelinjang keenakan. Saya minta dia sekarang yang di atas, “Yeah this is it, this is all i want i want to get on top of you”, katanya. Akhirnya dia berjongkok dan nangkring tepat di atas penis saya, perlahan-lahan dia pegang penis saya dan dia tembak tepat di lubang vaginanya, perlahan-lahan pinggulnya mulai bergoyang-goyang hebat. Dia putar-putar pinggulnya seperti sekrup. Katryn memang ahli kalau bersetubuh dari atas. Dia terus goyang naik turun membuat nikmat penis saya, lantas dia mulai mencumbu dan mengulum bibir saya. Wah, rasanya nikmat banget, sampai saya rasanya sudah mau keluar terus saya tahan saja sedikit. Saya jambak rambutnya yang panjang dan saya tarik sampai bisa saya remas payudaranya yang besar. Geli juga waktu rambutnya yang panjang kena tangan saya, lantas saya singkap rambutnya ke samping dan ke belakang sambil membelai-belai rambutnya ke belakang. Lantas dia mainkan sendiri nipplenya, dia tarik-tarik seperti catapult, sedang saya mengelus-elus punggung dan pantatnya yang halus. Di sela-sela rambutnya yang terurai berantakan dan peluhnya yang sebesar jagung.
Dia bergoyang terus, lalu dia bilang, “Capek ah di atas”, Katryn cabut vaginanya dari penis saya yang menancap tegak lurus, kemudian pelan-pelan Katryn mengelus-elus penis saya yang sudah mulai menegang, terus dia kocok pelan-pelan penis saya pakai tangannya yang putih montok terus dia kocok-kocokan sampai penis saya sudah berdiri tegak, sebentar-sebentar dia genggam, kemudian dia cium-ciumi penis saya, nggak lama kemudian dia mulai mengulum-ngulum batang penis saya. Ehmm.. nikmat memang kalau memainkan mukanya yang cantik, tapi rambutnya yang panjang menjuntai-juntai terurai bebas kena penis saya, membuat saya tambah terangsang dan kegelian. Dia ludahi penis saya, “Saya suka penismu, boleh kan saya jilati bijinya..” lantas dia mulai mengulum-ngulum biji-biji balon di bawah batang penis saya, terus dia gigit-gigit kecil. Gigitannya yang kecil-kecil ini yang membuat saya meringis kenikmatan campur kesakitan yang bikin saya takluk sama dia.
Terus Katryn ganti posisi doggy style, menunggu penis saya masuk ke vaginanya, akhirnya pelan-pelan dia bimbing penis saya masuk ke vaginanya. Saya dorong penis saya maju mundur, “Terus dong tekan, jangan berhenti” katanya. Saya goyang terus keenakan sambil terus saya elus-elus pantatnya, wah ini pantat bulat sekali, saya suka melihat ini pantat menari-nari indah, merasa keenakan pakai penis saya. Di depan mata saya saya lihat ada lubang lagi di atas vagina yang saya sodok, saya selipkan saja jari-jari saya di lubang itu. Saya lihat dia diam saja, dia merintih kenikmatan dan dia terus mendorong-dorong pantatnya ke belakang dan naik turun membuat saya merasa mau keluar lagi, buru-buru saya cabut penis saya dari lubang vaginanya, dia kaget. Sebelum dia berbicara apa-apa, saya cumbu dan kulum bibirnya sehingga dia yang merasa clit-nya yang sudah mulai horny lagi dia masih minta di teruskan doggy style-nya karena belum tuntas.
Katryn mendesah-desah kencang sekali. Saya bilang, “Ganti posisi yah..?” akhirnya kami sepakat lewat anal, saya mengambil inisiatif memindahkan penis saya to her ass hole. pelan-pelan saya masukan, penis saya to her ass sambil saya remas-remas pantatnya yang bulat dan sekal. Saya lihat dia memejamkan mata merasakan penis saya di lubang ass-nya. Dia sudah nggak sabar mulai menggerak-gerakan pinggulnya ke arah penis saya, saya sodok lubang ass-nya semakin lama semakin kencang goyangan dan sodokan saya, saya goyang pinggul saya ke kiri dan ke kanan, dia juga berbuat yang sama mengikuti irama persis seperti saya. Saya remas-remas lagi buah dadanya yang kenyal, dia menjerit “Auhgh, sialan!” Wah, dia kenapa nih? Saya cubit putingnya keras-keras, “Ooowhh.. goyangin terus, cepat, jangan berhenti” katanya. Saya pikir saya nggak mau lama-lama main di ass karena bisa-bisa saya ketagihan. Saya cabut penis saya lagi dan pindah ke vaginanya dan melanjutkan doggy style, saya goyang semakin lama semakin kencang, dia juga balas tambah kenceng. Dia minta goyang yang keras dan kasar sampai dia merasa kesakitan. Saya turuti apa maunya. Makin lama goyangan kita semakin kencang, “Gue mau keluar..” saya berbisik bilang ke Katryn.
Tiba-tiba dia berhenti terus mencabut vaginanya dari penis saya, sampai saya kaget, “Tenagnaja kita keluarin barengan”, saya terkejut mendengarnya, “Gila nih cewek.. maniak seks kali ya? kamu nggak takut kena penyakit apa gitu..?” tanya saya. Katryn bilang biar awet muda dan supaya kulitnya jadi halus katanya. Saya sih antara percaya dan tidak percaya saja, mungkin cuma alasan dia untuk menelen sperma saja, pikir saya, “Dasar! kebanyakan makan sperma, nyaho nanti kamu?” saya ingatkan ke dia. “Biar saja.., kamu suka ngeliatnya khan?” dia balik bertanya. “Iya juga sih”, sahut saya. “Sudah diem kamu!” katanya sambil melanjutkan nafsunya buat menghisap penis saya yang masih tegak dan kepingin keluar. Saya bantu dia dengan menekan-nekan kepalanya. Saya lihat dia dengan tekun menambah nafsu saya sampai ke ubun-ubun. Saya lihat kepalanya yang naik turun dengan indah menghisap-hisap penis saya yang sudah hampir meledak-ledak, dengan bibirnya yang semakin cantik kalau lagi kembang-kempis, dia hisap sambil sekali-sekali menjilat-jilat pinggir batang penis saya pakai lidahnya yang liar dan ganas. Ini memang pemandangan indah yang tidak bisa dilupakan. Saya belai-belai saja rambutnya, sementara dia lagi sibuk menekuni penis saya.
Tiba-tiba penis saya tambah menegang dan crott.. Crott.. sperma saya muncrat di dalam mulutnya, terasa sperma saya mengalir di dalam mulutnya. Pasti benar ada yang Katryn telan, terus dia membuka mulutnya sambil menunggu sperma-sperma saya mendarat di ujung lidahnya, setelah selesai muncrat lalu dia menjilat-jilat kepala penis saya sampai bersih sekali hingga tinggal sisa-sisa cairan ludahnya saja yang menempel. Mukanya yang sudah memerah dan ngesex sekali membuat saya tambah nafsu lagi sama dia, saya sodok-sodok saja penis saya ke mukanya lagi, saya dorong-dorong saja kepalanya terasa dengusan napasnya yang terengah-engah yang hinggap di batang penis saya.
Setelah itu Katryn minta gantian supaya dihisap clit-nya sama saya, maksudnya jadi posisi 69. Mulai sudah saya jilat-jilati clit-nya pakai ujung lidah saya, nggak kebayang deh rasanya, terus saya cium-ciumi vaginanya, memang ada baunya yang khas, “mmhmmh.. nikmat sekali bikin gue ketagihan” Saya mulai makan vaginanya saya gigit-gigit kecil. Katryn kelihatan mulai sempoyongan dan mulai menjerit-jerit keenakan, “Huuaahh..” jeritannya yang keras membuat saya tambah nafsu dan kemudian saya percepat gerakan lidah saya yang menjilat-jilat clit-nya, semua clit-nya yang sudah basah membanjiri vaginanya habis saya jilat, “Eenngghh.. hhngg.. haanngghh!”
Kemudian Katryn berhenti dan minta penis saya dimasukan lagi ke vaginanya. Saya menurut saja, padahal penis saya sudah mau relaks. Dengan susah payah kita berdua berusaha memasukan penis saya ke vaginanya. Setelah berhasil, dia mencoba menggoyang-goyangkan pinggulnya sedikit tapi akhirnya saya diamkan saja, dia kerja keras sendirian sampai dia lemas sendiri tapi dia tidak mencabut vaginanya dari penis saya. Saya juga begitu, habis rasanya “nikmat” sih. Jelas kita sepakat mempertahankan “status quo” seperti begini penis saya di vaginanya, vaginanya di penis saya. Tidak lama kemudian badan dan penis saya sudah lemas, tapi dia masih nafsu saja sama saya, akhirnya saya minta istirahat sambil cium-ciuman sama dia. Dia mengulum bibir saya lama-lama, terus saya juga membalas sambil memainkan lidah kita berdua, benar-benar mengasyikkan.
6 menit kemudian penis saya mulai menegang lagi, dia teriak kegirangan, “hhaahh, dia minta spank lagi. Terus saya tindih badannya, saya di atas dia di bawah. Gerakan dan goyangan kita semakin lama semakin kencang, tidak lama kemudian saya mulai terasa mau keluar lagi, “Gue mau keluar lagi..” “Keluar lagi?” tanyanya sambil mengerling genit ke saya, terus Katryn bilang ke saya Hun, “Gimana rasanya, nikmat kan..” “Maksudmu?” saya tanya ke dia, “Enak banget, sedot yang kuat dong..” saya menyahut. Saya pikir, “Oke deh kalau itu maumu..” Katryn berhenti lagi, lalu dia menghisap dan melahap habis penis saya sambil dia mengkocok-kocok penis saya. Saya bilang ke dia, “Stop, I’m cumming..” saya cabut penis saya dari mulutnya yang rakus, saya kocokan penis saya sampai mau keluar saya keluarkan sudah sperma saya di atas breastnya yang bulat dan montok sekali. Itu sperma muncrat dan mendarat di mukanya, membasahkan semua mukanya, leher, rambut, dada, dan nipplenya. “Wow, banyak banget..” katanya terus dia gosok-gosokan sperma-spermanya pakai tangan ke seluruh badan, terus dia jilat-jilati tangannya sambil senyum-senyum kesenengan. Dengan muka kemerah-merahan
“Saya suka penismu!” katanya. Saya rasa Katryn mengalami multiple orgasme sama saya.
Katryn bilang bahwa dia suka saya, kemudian dia lebih suka memanggil nama saya Steve.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,