Ngewe Tante Payudara Montok Suka Ngentot
Saat itu aku ditawari sebuah peluang untuk berwiraswasta oleh seorang temanku. Aku tertarik mendengar cerita suksesnya. Terlebih modal yang dibutuhkanpun sangat kecil, sehingga aku berpikir tidak ada salahnya untuk mencoba.Hasilnya ternyata luar biasa. Mungkin memang karena bidang ini masih banyak peluang, disamping strategi pemasaran yang disediakan oleh program ini sangat jitu. Penghasilankupun per bulan sekarang mencapai jutaan rupiah. Mungkin setingkat dengan level manajer perusahaan kelas menengah. Bekerjanyapun dapat part-time sambil disambi kuliah. Memang beruntung aku menemukan program ini.
Semenjak itu, penampilanku berubah. Gaya hidup yang sudah lama aku impikan sekarang telah dapat kunikmati. HP terbaru, pakaian bagus, sudah dapat aku beli. Semakin sering aku mengajak Indah untuk makan di restoran mahal serta nonton film terbaru di bioskop 21. Indah sempat kaget dengan kemajuanku. Sempat disangkanya aku berusaha yang ilegal, seperti menjual narkoba. Tetapi setelah aku jelaskan apa bisnisku, dia pun lega dan ikut senang. Disuruhnya aku bersyukur pada Tuhan karena telah memberikan jalan kepadaku.Hanya satu saja yang masih kurang. Aku belum punya mobil.
Setelah menabung dari hasil usahaku selama berbulan-bulan, akhirnya terkumpul juga uang untuk membeli mobil bekas. Kulihat di surat kabar dan tertera iklan tentang mobil sedan tua warna hitam metalik. Aku tertarik dan langsung kutelpon si penjualnya.
“Ya betul… mobil saya memang dijual”. Suara seorang Bramita menjawab di ujung telepon. “Harganya berapa Bu?”
“Empat puluh delapan juta”
“Kok mahal sih Bu?”
“Kondisinya bagus lho.. Semuanya full orisinil”
Dengan cepat kukalkulasi danaku. Wah.. Untung masih cukup, walaupun aku harus menjual motorku dulu. Tetapi akupun berpikir, siapa tahu harganya masih bisa ditawar. Kuputuskan untuk melihat mobilnya terlebih dahulu. Cerita Ngentot
“Alamatnya dimana Bu?”
Diapun kemudian memberikan alamatnya, dan aku berjanji untuk datang ke sana sore ini sehabis kuliah.
Setelah mencari beberapa lama, sampai juga aku di alamat yang dimaksud.
“Selamat sore” sapaku ketika seorang Bramita cantik membuka pintu.
“Oh sore..” jawabnya.
Aku tertegun melihat kecantikan si ibu. Usianya mungkin sekitar 35 tahunan, dengan kulit yang putih bersih, dan badan yang seksi. Payudaranya yang tampak penuh di balik baju “you can see” menambah kecantikannya. Agar pembaca dapat membayangkan kecantikannya, aku bisa bilang kalau si ibu ini 80% mirip dengan Sally Margaretha, bintang film itu. Cerita Sex Tante
“Saya Bram yang tadi siang telepon ingin melihat mobil ibu”
“Oh.. Ya silakan masuk.” Akupun masuk ke dalam rumahnya.
“Tunggu sebentar ya Bram. Mobilnya masih dipakai sebentar menjemput anakku les, Mau minum apa?”
“Ah.. Nggak usah ngerepotin.. Apa saja deh Bu” Akupun kemudian duduk di ruang tamu. Tak lama si ibu datang dengan membawa segelas air sirup.
“Kamu masih kuliah ya,” tanyanya setelah duduk bersamaku di ruang tamu
“Iya Bu.. Hampir selesai sih “
“Ayo diminum.. Beruntung ya kamu.. Dibelikan mobil oleh orang tuamu” si ibu berkata lagi.
Kuteguk sirup pemberian si ibu. filmbokepjepang.net Enak dan segar sekali rasanya menghilangkan dahagaku.
“Oh.. Ini saya beli dari usaha saya sendiri, Bu. Mangkanya jangan mahal-mahal dong” jawabku.
“Wah.. Hebat kamu kalau gitu. Memang usaha apa kok masih kuliah sudah bisa beli mobil”
“Yah usaha kecil-kecilan lah” jawabku seadanya.
“Ngomong-ngomong mobilnya kenapa dijual Bu?”
“Aduh kamu ini ba Bu ba Bu dari tadi. Saya kan belum terlalu tua. Panggil saja Tante Anisa.” jawabnya sambil sedikit tertawa genit.“Mobilnya akan saya jual karena mau beli yang tahunnya lebih baru”
“Oh begitu..” jawabku.
Kemudian Tante Anisa tampak melihatku dengan pandangan yang agak lain. Agak rikuh aku dibuatnya. Terlebih Tante Anisa duduk sambil menumpangkan kakinya, sehingga rok mininya agak sedikit terangkat memperlihatkan pahanya yang putih mulus. Cerita Sex DaunMuda
“Anaknya berapa Tante. Terus suami Tante kerja dimana?” tanyaku untuk menghilangkan kerikuhanku.
“Anakku satu. Masih SD. Suamiku sudah nggak ada. Dia meninggal dua tahun yang lalu” jawabnya.
“Waduh.. Maaf ya Tante”
“Nggak apa kok Bram.. Kamu sendiri sudah punya pacar?”
“Sudah, Tante”
“Cantik ya?”
“Cantik dong Tante..” jawabku lagi.
Duh, aku makin rikuh dibuatnya. Kok pembicaraannya jadi ngelantur begini. Tante Anisa kemudian beranjak duduk di sebelahku. Cerita Sex HOT
“Cantik mana sama Tante..” katanya sambil tangannya meremas tanganku.
“Anu.. Aduh.. Sama-sama, Tante juga cantik” jawabku sedikit tergagap.
“Kamu sudah pernah begituan dengan pacarmu?”. Sambil berkata, tangan Tante Anisa mulai berpindah dari tanganku ke pahaku.
“Belum.. Tante.. Saya masih perjaka.. Saya nggak mau begituan dulu” jawabku sambil menepis tangan Tante Anisa yang sedang meremas-remas pahaku. Jujur saja, sebenarnya akupun sudah mulai terangsang, akan tetapi saat itu aku masih dapat berpikir sehat untuk tidak mengkhianati Indah pacarku. Cerita Sex ABG
Mendengar kalau aku masih perjaka, tampak Tante Anisa tersenyum.
“Mau Tante ajarin caranya bikin senang Bramita?” tanyanya sambil tangannya kembali merabai pahaku, dan kemudian secara perlahan mengusap-usap penisku dari balik celana.
“Aduh.. Tante.. Saya sudah punya pacar.. Nggak usah deh..”“Mobilnya kapan datang sih?” lanjutku lagi.
“Sebentar lagi.. Mungkin macet di jalan. Mau minum lagi? “ Tanpa menunggu jawabanku, Tante Anisa pergi ke belakang sambil membawa gelasku yang telah kosong. Lega juga rasanya terlepas dari bujuk rayu Tante Anisa. Beberapa menit kemudian, Tante Anisa kembali membawa minumanku. Ngesex Tante Girang
“Ayo diminum lagi” kata Tante Anisa sambil memberikan gelas berisi sirup padaku.Kuteguk sirup itu, dan terasa agak lain dari yang tadi. Tante Anisa kemudian kembali duduk di sebelahku.
“Ya sudah.. Kamu memang setia nih ceritanya.. Kita ngobrol aja deh sambil menunggu mobilnya datang, OK?”
“Iya Tante..” jawabku lega.
“Kamu ngambil jurusan apa?”
“Ekonomi, Tante”
“Kenal pacarmu di sana juga?”
Waduh.. Aku berpikir kok si Tante kembali nanyanya yang kayak begituan.“Iya dia teman kuliah”
“Ceritain dong gimana ketemuannya” Yah daripada diminta yang nggak-nggak, aku setuju saya menceritakan padanya tentang kisahku dengan Indah.
Kuceritakan bagaimana saat kami berkenalan, ciri-cirinya, acara favorit kami saat pacaran, tempat-tempat yang sering kami kunjungi. Setelah beberapa lama bercerita, entah mengapa nafsu birahiku terangsang hebat. Akupun merasakan sedikit keringat dingin mengucur di dahiku. Ngentot Memek Tante HOT
Kenapa Bram.. Kamu sakit ya” tanya Tante Anisa tersenyum sambil kembali meremas tanganku. Tangannya kemudian beralih ke pahaku dan kembali diusap dan diremasnya perlahan.
“Anu Tante rasanya kok agak aneh ya?” jawabku.
“Tapi enak kan?”Tante Anisapun kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku, dan kemudian bibir kamipun telah saling berpagut. Tak kuasa lagi aku menolak Tante Anisa. Nafsuku telah sampai di ubun-ubun.
“Saya tadi dikasih apa Tante” tanyaku lirih.
“Ah.. Cuma sedikit obat kok.
Supaya kamu bisa lebih rileks” jawabnya sambil tangannya mulai membuka retsleting celanaku.“Ayo, Tante ingin merasakan penismu yang masih perjaka itu” lanjutnya sambil kembali menciumi wajahku.Tante Anisapun kemudian membuka celanaku beserta celana dalamnya sekaligus.“Hmm.. Besar juga ya punyamu. Tante suka kontol besar anak muda begini”.Tangannya mulai mengocok penisku perlahan.
Kemudian Tante Anisa merebahkan kepalanya dipangkuanku. Diciumnya kepala penisku, dan lantas dengan bernafsu dikulumnya penisku yang sudah tegak menahan gairah berahi.“Ah.. Tante..” desahku menahan nikmat, ketika mulut Tante Anisa mulai menghisap dan menjilati penisku.Tangan Tante Anisapun tak tinggal diam. Dikocoknya batang penisku, dan diusap-usapnya buah zakarku.
Setelah sekian lama penisku dipermainkannya, kembali Tante Anisa bangkit dan menciumiku.“Kita lanjutin pelajarannya di kamar yuk sayang..” bisiknya.Akupun sudah tak kuasa menolak. Nafsu berahi telah menguasai diriku. Kamipun beranjak menuju kamar tidur Tante Anisa di bagian belakang rumah. Sesampainya aku di kamar, Tante Anisa kembali menciumiku. Kemudian tangankupun diraihnya dan diletakkan di payudaranya yang membusung.“Ayo sayang.. Kamu remas ya”Kuikuti instruksi Tante Anisa dan kuremas payudara miliknya.
Tante Anisapun terdengar mengerang nikmat.“Sayang… tolong bukain baju Tante ya”.Tante Anisa membalikkan badan dan akupun membuka retsleting baju “you can see”nya. Setelah terbuka, Tante Anisa kembali berbalik menghadapku.“BHnya sekalian donk sayang..” ujarnya.Kuciumi kembali wajahnya yang ayu itu, sambil tanganku mencari-cari pengait BH di punggungnya.“Aduh.. Kamu lugu amat ya.. Tante suka..” katanya disela-sela ciuman kami.“Pengaitnya di depan, sayang..”Kuhentikan ciumanku, dan kutatap kembali BHnya yang membungkus payudara Tante Anisa yang besar itu. Kubuka pengaitnya sehingga payudara kenyal itupun seolah meloncat keluar.“Bagus khan sayang.. Ayo kamu hisap ya..”Tangan Tante Anisa merengkuh kepalaku dan didorong ke arah dadanya.
Tangannya yang satunya lagi meremas payudaranya sendiri dan menyorongkannya ke arah wajahku.“Ah.. Enak.. Anak pintar.. Sshh” desah Tante Anisa ketika aku mulai menghisap payudaranya.“Jilati putingnya yang..” instruksi Tante Anisa lebih lanjut. filmbokepjepang.net Dengan menurut, akupun menjilati puting payudara Tante Anisa yang telah mengeras.Kemudian aku kembali menghisap sepasang payudaranya bergantian. Setelah puas aku hisapi payudaranya, Tante Anisa kemudian mengangkat kepalaku dan kembali menciumiku.“Sekarang kamu buka rok Tante ya”Tante Anisa merengkuh tanganku dan diletakkannya di pantatnya yang padat. Kuremas pantatnya, lalu kubuka retsleting rok mininya.
Aku terbelalak melihat Tante Anisa ternyata menggunakan celana dalam yang sangat mini. Seksi sekali pemandangan saat itu. Tubuh Tante Anisa yang padat dengan payudara yang membusung indah, ditambah dengan sepatu hak tinggi yang masih dikenakannya.Kembali Tante Anisa mencium bibirku. Lantas ditekannya bahuku, membuatku berlutut di depannya. Tangan Tante Anisa lalu menyibakkan celana dalamnya sehingga vaginanya yang berbulu halus dan tercukur rapi nampak jelas di depanku.“Cium di sini yuk sayang..” perintahnya sambil mendorong kepalaku perlahan.“Oh..my god.. Sshh” erang Tante Anisa ketika mulutku mulai menciumi vaginanya.Kujilati juga vagina yang berbau harum itu, dan kugigit-gigit perlahan bibir vaginanya.“Ahh.. Kamu pintar ya.. Ahh” desahnya.
Tante Anisa lantas melepaskan celana dalamnya, sehingga akupun lebih bebas memberikan kenikmatan padanya.“Jilat di sini sayang..” instruksi Tante Anisa sambil tangannya mengusap klitorisnya.Kujilati klitoris Tante Anisa. Desahan Tante Anisa semakin menjadi-jadi dan tubuhnya meliuk-liuk sambil tangannya mendekap erat kepalaku. Beberapa saat kemudian, tubuh Tante Anisapun mengejang.“Yes.. Ah.. Yes..” jeritnya.Liang vaginanya tampak semakin basah oleh cairan keBramitaannya. Kusedot habis cairan vaginanya sambil sesekali kuciumi paha mulus Tante Anisa. Tak percuma ilmu yang kudapat selama ini dari pengalamanku menonton video porno.“Kita terusin di ranjang yuk..” ajaknya setelah mengambil nafas panjang.Akupun kemudian melucuti semua pakaianku.
Tante Anisa lalu membuka sepatu hak tingginya, sehingga sambil telanjang bulat, kami merebahkan diri di ranjang.“Ciumi susu Tante lagi dong yang..”Aku dengan gemas mengabulkan permintaannya. Payudara Tante Anisa yang membusung kenyal, tentu saja membuat semua lelaki normal, termasuk aku, menjadi gemas. Sementara mulutku sibuk menghisap dan menjilati puting payudara Tante Anisa, tangannya menuntun tanganku ke vaginanya. Akupun mengerti apa yang ia mau. Tanganku mulai mengusap-usap vagina dan klitorisnya. Tante Anisa kembali mengerang ketika nafsu berahinya bangkit kembali. Ditariknya wajahku dari payudaranya dan kembali diciuminya bibirku dengan ganas.
Selanjutnya, Tante Anisa menindih tubuhku. Dijilatinya puting dadaku dan kemudian perutkupun diciuminya.Sesampainya di penisku, dengan gemas dijilatinya lagi batangnya. Tak lama kemudian, kepala Tante Anisapun sudah naik turun ketika mulutnya menghisapi penisku.“Sekarang Tante pengin ambil perjakamu ya..”Sambil berkata begitu, Tante Anisa menaiki tubuhku. Diarahkannya penisku ke dalam vaginanya. Rasa nikmat luar biasa menghinggapiku, ketika batang penisku mulai menerobos liang vagina Tante Anisa.“Uh.. Nikmat sekali.. Tante suka kontolmu.. Enak..” desah Tante Anisa sambil menggoyangkan tubuhnya naik turun di atas tubuhku.“Heh.. Heh.. Heh..” begitu suara yang terdengar dari mulut Tante Anisa.
Seirama dengan ayunan tubuhnya di atas penisku.“Tante suka.. Ahh.. Ngentotin anak muda.. Ahh.. Seperti kamu.. Yes.. Yes..”Tante Anisa terus meracau sambil menikmati tubuhku. Tangannya kemudian menarik tanganku dan meletakkannya di payudaranya yang bergoyang-goyang berirama. Akupun meremas-remas payudara kenyal itu. Suara desahan Tante Anisa semakin menjadi-jadi.“Enak.. Ahh.. Ayo terus.. Entotin Tante.. Ah.. Anak pintar.. Ahh..”Tak lama tubuh Tante Anisapun kembali mengejang. Dengan lenguhan yang panjang, Tante Anisa mengalami orgasme yang kedua kalinya.
Tubuh Tante Anisa kemudian rubuh di atasku. Karena aku belum orgasme, nafsukupun masih tinggi menunggu penyaluran. Kubalikkan tubuh Tante Anisa, dan kugenjot penisku dalam liang keBramitaannya. Rasa nikmat menjalari seluruh tubuhku. Kali ini eranganku yang menggema dalam kamar tidur itu.“Oh.. Enak Tante.. Yes.. Yes..” erangku ditengah suara ranjang yang berderit keras menahan guncangan.“Bram mau keluar Tante..” kataku ketika aku merasakan air mani sudah sampai ke ujung penisku.“Keluarin di mulut Tante, sayang..”Akupun mencabut keluar penisku dan mengarahkannya ke wajah Tante Anisa. Tangan Tante Anisa langsung meraih penisku, untuk kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya.“Ahh.. Tante..” jeritku ketika aku menyemburkan air maniku dalam mulut Tante Anisa.Tante Anisa lantas mengeluarkan penisku dan mengusap-usapkannya pada seluruh permukaan wajahnya yang cantik.
Setelah membersihkan diri, kamipun kembali duduk di ruang tamu.“Enak Bram?” tanyanya sambil tersenyum genit.“Enak Tante… memang Tante sering ya beginian”“Nggak kok.. Kalau pas ada anak muda yang Tante suka saja..”“Oh.. Tante sukanya anak muda ya..”“Iya Bram.. Disamping staminanya masih kuat.. Tante juga merasa jadi lebih awet muda.” jawab Tante Anisa genit.Tak lama mobil yang dinantipun datang.
Akhirnya aku jadi membeli mobil Tante Anisa itu. Disamping kondisinya masih bagus, Tante Anisa memberikan korting delapan juta rupiah.“Asal kamu janji sering-sering main ke sini ya” katanya sambil tersenyum saat memberikan potongan harga itu.Kejadian ini berlangsung sebulan yang lalu. Sampai saat ini, aku masih berselingkuh dengan Tante Anisa.