Hari Terakhir Di Kosan Bersama
- Home
- Cerita Sex
- Hari Terakhir Di Kosan Bersama
Sangat-sangat terbuka untuk kritik dan saran yang membangun baik dari segi bahasa, tanda baca, detail cerita dan lain-lain. Apapun! Soalnya mau nulis lagi kalo ada waktu luang….
Cerita ini terdiri dari fantasi belaka dan pengalaman pribadi. Mohon maaf apabila terjadi kesalahan dan kesamaan dalam penggunaan nama, tempat, waktu dan lokasi
Sssshhh….
Oughhh hhh…. Enak banget sayang…
Aci melepas sebentar kuluman kontol gue dalam mulutnya Enak sayang?
Uuuugh enak ci, ayo terusin lagi
Aci kembali memasukkan seluruh batang kontol gue kedalam mulutnya, lidahnya piawai menjilat setiap sudut kontol gue ditengah kulumannya yg luar biasa itu.
Aahhh terus yang, mau keluar lagi aku…
Ssslurpp ssllrrp… Aci terus melahap kontol gue, bagaikan es krim rasa buah yg menyegarkan dahaga ditengah teriknya matahari.
Ooohhh aciii, aku mauuu keluaaar… Dikit lagiiii….
Ton….
Tony…..?
HEH TONY!
Plakkkk! Pipi gue digampar dengan kerasnya. Membuat Beberapa mahasiswa yg duduk disekitar kami spontan menoleh kearah kami. Ada yg memasang muka heran, penasaran, menebak-nebak ada apa dengan laki-laki yg ditampar secara tiba-tiba itu.
Aduuuh sakit ci pipiku digampar! keluh gue setengah berbisik kepada Aci.
Kamu ih, itu namamu dipanggil berkali-kali di loket! tegur Aci.
Tony Septian Baskara…
Gue langsung maju menghampiri loket dimana nama lengkap gue disebut berkali-kali. Hari ini gue dan Aci memang janjian di kampus untuk mengambil transkrip nilai dan ijazah. Ya, setelah bertahun-tahun kuliah dan pergumulan selama satu semester penuh dengan skripsi, akhirnya kami semua telah disahkan menjadi sarjana dalam seremonial wisuda yg digelar dua minggu lalu.
Sial banget tapi, ditengah lamanya antrian loket transkrip nilai dan ijazah itu gue jadi ngelamun jorok kejadian enam bulan yg lalu. Disaat gue main kerumahnya Aci pertama kali. Disaat terakir kali pergumulan kami Aci masuk ke dalam kamar, Aci baru selesai mencuci kemaluannya, dengan badan yg masih sedikit basah, mematikan lampu dan mulai melahap kontol gue dengan ganasnya.Dan disaat itu pula lah gue dan Aci resmi jadian sebagai sepasang kekasih, diatas seprei biru yg acak acakan, dalam lautan birahi, dalam derasnya peluh keringat tubuh, dalam dekapan tangan halus Aci di punggung gue, dan dalam campuran kedua lendir kenikmatan kami dalam liang kewanitaan Aci. Tidak terasa kejadian itu sudah berlalu selama enam bulan, dan selama itu pula kami memang belum pernah melakukan kegiatan itu lagi.
Kamu mikirin apaan sih tadi Ton? Hayo ngaku! sambil mencubit kecil lengan gue.
Adauww.. Sakit ah!
Ya abis kamu udah dipanggil tiga kali, malah ngelamun aja
Gue mendekat kepadanya, tangan gue menutup sisi telinganya sambil berbisik Maap ci, aku kepikiran yg terakhir dirumah kamu itu, pas kamu masuk kamar masih basah, matiin lampu trus ngemutin aku sampe muncrat….
Wajahnya sedikit memerah Iiih.. kamu yah, nakal!
Hehehe abisnya sayang, udah lamaaa kan ngga begitu gue terus terang aja.
Yeeh kamu, udah lama juga ya kita…..
Asri Wulandari!
Eh tuh namamu ci, ambil gih ijazah sama nilainya gue suruh dia maju karena sekarang nama lengkapnya yg disebut di loket itu.
Aci segera berjalan ke loket yg jaraknya sekitar sepuluh langkah dari tempat kami duduk santai menunggu giliran dipanggil. Meninggalkan tasnya di sebelah paha gue. Goyangan pantatnya yg berjalan menaiki dua anak tangga sebelum sampai didepan loket itu membuat mata gue menatap nanar. Segera setelah menyambar map berisi dokumen ijazah itu dia segera berbalik badan meninggalkan loket dan berjalan kearah gue. Siang ini Aci terlihat cantik sekali, nggak seperti biasanya yg berpenampilan cuek. filmbokepjepang.com Rambut sebahunya itu terlihat lebih halus khas wanita yg baru keluar salon, bibirnya sekarang diberi lipstik merah tipis tapi tidak menor sama sekali, terlihat kedua gundukan payudaranya yg tidak berukuran terlalu besar dalam balutan kaos putih polos yg ketat, ditutupi oleh cardigan warna merah menyala yg menjadi favoritnya. Tentu memakai celana jeans ketat warna biru gelap yg serasi dengan flatshoes nya yg juga berwarna merah menyala.
Yeee udah nih sayaang, resmi kita lulus kuliaaaah Kedua tangannya menyambar pipi gue dan di cubitnya dengan gemas.
Aduduuh ngga pake nyubiiit keluh gue.
Hehe bodo ah, yg penting aku lega
Hehe iya deeeh sayangku
Gue langsung bangkit dari duduk dan menggemblok tas yg ringan karena isinya hanya map ijazah kami. Sedikit melirik ke jam tangan yg menunjukkan pukul dua siang tepat. Sambil menjulurkan tangan kiri gue, mengajaknya untuk segera bangkit dan berjalan ke tujuan berikutnya. Aci tersenyum sambil tangan kanannya meraih tangan kiri gue dengan lembut. Digenggamnya dengan santai. Lalu kami berjalan menelusuri koridor kampus yg lumayan panjang, menuju pelataran parkir motor untuk meninggalkan area kampus.
Gue taruh tas diantara kedua kaki karena menggunakan motor matic. Aci segera memeluk gue, tidak terlalu erat karena gue mengemudikan motor dengan santai. Menelusuri gang sebelah kampus yg lumayan ramai dengan kegiatan mahasiswa yg berlalu lalang. Memadati banyak warung makan dan kedai kecil, atau sekedar antri di beberapa tukang fotokopi dan rental komputer. Hari ini sekaligus kami juga akan merapikan kosan bersama yg selama ini dijadikan basecamp untuk mengerjakan skripsi. Karena hari ini juga kami akan mengembalikan kunci ke pemilik kos. Kuliah sudah selesai, ijazah pun ditangan. Masa masih mau kos juga?
Lima menitan gue mengendarai motor sampai didepan kosan kami ini. Sengaja dipilih oleh kami sekelas kosan yg agak jauh dari kawasan sekitar kampus. Maklum kami mencari yg agak murah, tapi kosan kami ini sepadan dengan harga yg dibayarkan. Lumayan sepi, dan dijamin aman juga karena masih sekitar lingkungan warga. Aci turun duluan dan membukakan pagar putih itu buat motor gue dan masuk ke terasnya. Kosan yg terdiri dari sebelas kamar dan dua lantai itu terasa sepi, sangat sepi dari biasanya. Tumben sekali. Aci mendahului gue menaiki tangga kosan untuk menuju ke kamar kami yg ada di pojok bangunan.
Krieeekkk….
Derit pintu kayu itu dibuka oleh Aci. Kosan ini sudah agak sepi dari barang-barang karena beberapa teman kami sekelas yg menitipkan barang disini sudah terlebih dahulu mengangkutnya masing-masing. Gue langsung menaruh tas dan duduk di kasur terlebih dahulu.
Eh ayo sayang bangun bantu aku rapiin barang dulu. Nanti kalo udah rapi semua kan baru enak santai… Aci mengajak gue untuk langsung bekerja karena melihat gue yg males-malesan.
Aci kemudian menaruh tasnya dilantai, melepas cardigan merahnya untuk langsung bekerja merapikan kosan ini yg sudah tidak terlalu banyak barang. Gue juga melepas jaket dan segera bangkit. Tapi tunggu dulu, ada pemandangan aneh di tubuh Aci yg masih membelakangi gue. Didalam kaos ketat putihnya itu tidak ada bayangan bh yg membalut payudaranya. Iseng gue mendekati dan memeluknya dari belakang, tangan gue meraba bagian depan payudaranya yg kecil dan masih kenyal itu. Betul sekali, ternyata Aci memang tidak memakai bh.
Ci kamu ngga pake bh yah sayang?
Aci hanya menoleh dan sedikit melenguh Mmhh iya sayang, tadi dirumah belum ada yg kering ternyata hihihi
Tapi kan tadi kamu berangkat naik kereta apa orang-orang nggak pada ngeliatin kamu? tanya gue khawatir karena gue gak mau pacar gue jadi konsumsi publik.Jadi santapan mata liar para lelaki. Emangnya punya negara apa bebas diliatin. Kontol gue tidak terasa sedikit menegang, sengaja gue gesekkan ke pantat Aci.
Kan aku pake cardigan agak tebel. Gak keliatan kok sayang. Ayo aaah rapiin lagi nih barang tanggung tinggal sedikit lagi ujarnya menegur gue.
Kami kembali meneruskan pekerjaan ini. Beberapa barang bawaan Aci dimasukkan kedalam tasnya. Beberapa juga dimasukkan kedalam tas ransel gue yg berukuran besar. Ada beberapa baju Aci, buku kuliah dan peralatan mandi serta obat-obatan. javcici.com Tidak terasa kami sudah bekerja selama satu jam. Kosan ini kembali terlihat kosong seperti semula saat awal kami berniat untuk menyewanya. Hanya bersisa sprei merah dengan corak klub sepak bola Manchester United milik Aci yg masih setia terpasang di kasur. Lho kok nggak ikut dilipat rapi dan dimasukkan kedalam tas ya?
Ci lah ini kok sprei kamu nggak dilipet dimasukin ke tasku? tanya gue keheranan.
Aci tiba-tiba memeluk gue dan sedikit menggelengkan kepalanya Aku kangen sama kamu, masih pengen boboan sama kamu
Kemudian dia menatap mata gue, menggesekkan hidungnya yg kecil ke hidung gue yg besar. Uuuh manisnya kelakuan anak ini. Diraihnya pipi gue dengan kedua tangannya. Diciumnya lembut bibir gue, meninggalkan rasa penasaran untuk segera menggagahi kembali tubuh mungil Aci di kosan yg sepi ini. Seperti pertama kali kami ML dahulu kala.
Iiiih Tony, udah tegang yaaa hihihihi Aci merasakan kontol gue yg sedikit menegang karena dekapannya yg erat itu, dan kedua belah payudaranya kenyal menekan dada gue.
Aci sih lagian ngga pake bh segala. Aku jadi napsu loooh hayooo…
Trus kamu juga cantik banget ci hari ini. Aku suka banget puji gue kepadanya.
Cuppp… bibirnya kembali mengecup pelan bibir gue.
Aku sengaja dandan begini buat kamu. Ayang suka kan? Aku cantik yah?
Kamu cantik banget ci. Iya aku sukaaaa banget hehe
Cuppp…
Hhmmmhh….
Terasa kuluman lidah Aci kembali bermain di bibir gue. Gue terus mendekap erat tubuhnya, meremas kedua belah pantatnya. Memaksa supaya payudara kenyal itu semakin erat melekat di dada gue. Sementara Aci hanya pasrah sambil sesekali tangannya mengusap rambut gue.
Ci… udah lama kita ngga ML sayang…
Tony kangen yah? Sama aku juga kangen kembali Aci mengecup bibir gue.
Gue rasa untuk kesempatan pergumulan terakhir di kosan ini akan langsung dimulai saja. Namun dengan kualitas hubungan yg tetap gue usahakan senikmat mungkin. Lidah gue mulai turun menyusuri lehernya yg halus. Mengecup pelan, sambil sesekali menggigit kecil. Aci hanya melenguh merasakan rangsangan awal dari hubungan intim ini.
Aiihh jangan digigit nanti meraah… pintanya memelas.
Gue udah bernafsu tinggi. Segera kaos putih ketatnya itu gue tarik keatas. Tentu saja tanpa memakai bh, payudara kecilnya itu langsung menyambut wajah gue. Aci hanya tersenyum nakal dan seakan-akan menyodorkan dadanya itu untuk segera gue lahap setiap sudutnya.
Ssllrp… sllprrpl…
Aaahhh hhhh…. auhh…. mmmmhhh…
Gue coba bergantian mencium, meremas lembut, sesekali memilin pentilnya, kadang menggigit kecil, memberikan bekas merah di kedua payudaranya kiri dan kanan.
Hhhmmm… ayang… geliii…. terlihat Aci tidak tahan terhadap rangsangan di bagian payudaranya. Padahal bagian kewanitaannya belum tereksplorasi sama sekali, tapi dia terlihat sangat terangsang.
Ouuhhh… hhmmhh… Rambut gue sedikit dijambaknya.
Mungkin Aci meminta sudah dulu di bagian payudaranya. Kembali bibir gue menelusuri bagian perutnya, mengecup-kecup kecil dan berulang di daerah sekitar pusarnya. Tangan gue tentu tidak tinggal diam, berusaha melepas kancing jeans ketatnya dan menurunkan resletingnya. Duh tapi kok tumben agak susah dibuka.
Aci sayang, buka dong celananya pinta gue.
Mhh ntar aja biar aku buka. Kamu duluan yg buka baju
Oke manis, gue ikutin apa katamu. Gantian Aci sekarang bangkit, mendorong tubuh gue untuk rebahan dikasur. Aci gantian berada diatas gue, tubuh mungilnya tidak terlalu berat dalam posisi diatas seperti ini. Kaos gue dibukanya dengan segera. Setelah itu Aci langsung menyambar bibir gue. Selama sepuluh menitan kami melakukan french kiss ini. Aci masih saja memainkan lidahnya didalam mulut gue.
Mhhhmmm… hemmmh..
Pinggulnya sedikit digoyang-goyangkan. Membuat kedua kelamin kami saling bergesekan walau masih sama-sama terhalang celana jeans. Sesaat kemudian Aci mulai turun, mengecup sedikit dada kurus gue. Tangannya lihai mengendurkan ikat pinggang gue. Celana gue langsung ditariknya turun, berusaha melepaskan burung dalam sangkar yg tersembunyi ini.
Tony sayang. Ini udah gede bangeeet hihi Aci manja sekaligus nakal juga yah. Kontol gue diremasnya walau masih tertutup celana dalam.
Mmhh iya yang. Nanti dimasukin lagi ke memekmu yah?
Aci naik keatas badan gue, bibirnya mengecup sedikit bibir gue.
Keluarin yg banyak yah didalem. Aku kangen banget sama rasanya
Birahi gue langsung naik seketika. Siapa yg nggak tegang digoda senakal itu dari wanita yg nggak gue sangka diluarnya polos itu. Langsung gue dekap untuk kembali mengajaknya berciuman.
Mmmhh… sslrrp
Yang entar duluuu. Giliran aku dulu ah Aci berinisiatif untuk membuat gue semakin turn-on duluan.
Oke manis, gue turutin kemauanmu. Aci langsung menarik turun celana dalam gue. Muncul kontol yg langsung berdiri tegak menantang. Menunggu untuk dikocok secara halus dan dikemut dengan lahapnya. Aci mengocok naik turun kontol gue sambil sesekali mengecup bagian kepalanya. Pelan dia mulai memasukkan seluruh batang kontol gue.
Auuhhhhhh…. ennakk ciii…
Gue ngga tahan untuk tidak mendesah menikmati kulumannya. Sudah lama kami tidak bercinta sejak terakhir di kamar rumah Aci yg sepi.
Slllrrrppp… Sluurppp…
Mulutnya masih sibuk naik turun sambil sesekali tangannya mengurut-urut kontol gue. Ditengah kenikmatan yg semakin memuncak itu, Aci melepas kontol gue dan langsung berdiri. Duh lagi enak-enaknya juga.
Auuhh yang kok udahan, lagi enak niiih…
Aci hanya tersenyum nakal penuh isyarat. Dia membalik badannya, terlihat bentuk pantatnya yg tercetak dari balik jeans ketat itu. Aci sedikit menggoyang goyangkan pinggulnya itu, sedikit menari bak penari striptease. Dia menggoda gue dengan sedikit membuka celananya hingga ke pantat dan menaikkan kembali. Diteruskan dengan menggoyangkan pantatnya lagi. Duuuh dimana anak ini belajar hal seperti itu ya, padahal luarnya Aci tuh keliatan polos dan sederhana banget. Tapi yg kaya begini nih yg bikin pengen segera ditancep dan dikeluarkan saja dalam kewanitaannya itu.
Seketika dia turunkan jeansnya, terlihat belahan pantat yg hanya ditutupi oleh celana dalam berwarna merah nan sexy itu, sedikit berenda di bagian sisinya. Aci membalik badan. Sungguh sempurna gadisku ini ditengah kesederhanaannya. Tangannya menarik kedua tangan gue, memberi isyarat untuk ikut berdiri bersamanya juga. Gue berdiri dan langsung memeluknya. Baru sedikit kecupan mendarat di bibir tipisnya itu, Aci langsung rebahan dikasur. Kakinya sengaja dilebarkan agak sedikit mengangkang.
Ton, aku milik kamu seutuhnya. Bukalah sayang Aci seakan menyodorkan liang kewanitaannya yg masih tertutup celana dalam itu untuk segera gue nikmati.
Tanpa perlawanan, dan sambil mengangkat pantatnya sendiri, gue lepas satu-satunya pertahanan terakhir Aci.
Indahnya kemaluan Aci ini, belahan memeknya mengatup rapat walau sedikit terbuka karena sudah pernah digagahi sebelumnya. Bulunya mulai tumbuh tipis di bagian atas. Tanpa buang waktu lagi lidah gue sudah menari-nari di liang memeknya itu.
Aaaaaahhh… aooohhhh… gellliiii…. Aci hanya menahan desahan dari mulutnya
Slllrp slrppp…
Memeknya mulai mengeluarkan lendir tanda bahwa dia mulai terangsang secara seksual. Lendir itu terasa sedikit gurih di lidah. Membuat gue semakin bernapsu untuk menjilatnya terus-terusan.
Aaahhh ah ah ahahah… desahnya terputus-putus
Sslllrpp… slrurp…
Aaah ayangggh akuuh…
Crrtt… Aci lalu orgasme, sedikit cairan kewanitaannya terasa muncrat ke bibir gue.
Gue gak perduli, gue jilat terus memeknya yg semakin basah itu. Aci hanya menggelengkan kepalanya kekanan kekiri menahan gejolak birahi diantara selangkangannya. Tangannya menjambak rambut gue, mengajak untuk segera menindihnya. Terlihat dari gerakan kaki Aci yg melebar seakan memberi ruang untuk kaki gue bertumpu dan kontol gue mulai memasuki memeknya.
Gue hanya menggesek gesekkan sedikit kontol gue, menggodanya walaupun gue juga sudah tegangan tinggi sekali.
Aahh ayanghh nakalll… Aci mendesah sekaligus mencumbu bibir gue kembali.
Apaah sih Aci ayaang…
Mmmhh ayyoo masukiiiiin…
Kamu bantuin dong sayangku sambil mengecup bibirnya.
Aci meraih batang kontol gue yg sudah tegak mengacung, perlahan digesek-gesekkan kepala kontol gue di belahan memeknya. Tangan kanannya menekan pantat gue, tanda sesegera mungkin ingin disodok-sodok oleh batang kontol yg tegak. Perlahan gue tekan terus sampai dalam Bless… Kontol gue tanpa kesulitan menembus liang memeknya yg licin dan basah oleh birahi yg sedikit lagi akan segera kami capai bersama.
Perlahan gue genjot kontol gue naik turun di lubang memeknya, bibir memeknya sedikit melebar menerima gesekan naik turun dari benda tumpul nan tegak mengacung ini.
Aaahh aci… mmhh… desah gue menahan nikmat.
Aaah ayangh… aah aah.. aahh… aahh.. ah.. ah.. ahh.. Aci mendesah terputus-putus.
Gairahnya seakan tiada habisnya, meminta untuk segera dituntaskan saja.
Lima belas menitan gue dengan giatnya menggenjot naik turun kontol gue. Kemaluan kami saling beradu. Sprei bermotif Manchester United ini sudah acak-acakan tidak karuan. Butiran keringat menghiasi kedua tubuh kami. Kedua bibir kami masih dengan setia melekat erat. Saling mencium, mengulum, memainkan lidah. Saling bertukar liur ditengah genjotan untuk melampiaskan hasrat birahi.
Tiba-tiba memek Aci terasa berkedut-kedut Aahhh ayaangh! Aaaahhh ooouhggh….
Aci mendadak orgasme, tubuhnya mengejang dan bergetar, kakinya rapat mengapit kedua betis gue. Tangannya erat mendekap di punggung gue. Memeknya semakin ketat meremas kontol gue yg sudah licin didalamnya. Gue semakin cepat menggenjot memeknya. Kontol gue juga semakin tidak karuan rasanya. Mudah-mudahan Aci mau mengganti posisi, demi kenikmatan yg akan gue pertahankan lama ini.
Ayangh ganti dulu, aku mau keluar
Ngghh jangan keluar dulu, akuhh masih belum puass
Gue balik badannya hingga tengkurap, belahan pantatnya kini menyambut kontol gue untuk segera ditancapkan ke lubang memeknya dalam posisi doggy ini. Gue pukul-pukul pantatnya itu dengan batang kontol gue.
Ayanghh iiihh.. nakaall… cepettann aahh masukkiiin… desaknya penuh birahi, Aci masih kuat juga untuk segera gue genjot.
Perlahan kontol gue mulai masuk belahan memeknya. Setelah kepalanya masuk, mendadak gue dorong masuk seluruhnya. Aci memekik kaget Aaauhg! Ayang pelan! protesnya.
Gue gak perduli ah, langsung gue genjot-genjot memeknya dengan cepat. Plakk plakk Suara pantat Aci beradu dengan depan perut gue. Sambil sesekali gue menunduk untuk meraih kedua payudaranya yg menggantung. Meremasnya dengan gemas.
Auhh pelan-pelan aah sayanggh…
Terus gue genjot Aci yg mulai bercucuran keringat, suara derit kasur beradu beriringan dengan hentakan batang kontol di dalam memeknya itu. Lima menit kemudian memek Aci terasa berkedut-kedut. Meremas gemas kontol gue yg juga terasa gatal. Sepertinya mau muncrat nih.
Aaaaahhhhggg…. aaakkhh….
Crruaat…. crooottt… sssrrrttt srrtt….
Sperma gue keluar juga akhirnya, muncrat memasuki liang memeknya yg terdalam. Gue terus masukkan dalam-dalam kontol gue. Mengejang memuncratkan benih cinta kepadanya. Entah Aci sedang subur atau tidak gue nggak pikirkan hal itu. Kenikmatan sempurna tanpa cela ini layak dirasakan tanpa gangguan pikiran seperti itu.
Aci ambruk, tangannya yg lemas itu tidak bisa menopang tubuhnya lagi untuk tetap menunggingg ala doggy style itu. Kontol gue terlepas dari sarangnya, masih sedikit tegak mengacung walau sudah agak lemas. Licin dan basah mengkilap campuran dari sperma dan lendir kewanitaan Aci. Gue balik badannya hingga Aci terlentang sekarang. Kembali Aci gue tindih.
Haaahhh aahhh… ayanghhh… mmmhhuah Aci mencium bibir gue kembali. Menjilat lidah bertukar liur.
Ougghh enak ci, memek kamuuhhh…
Mmmhh ayanghh.. samaaa
Tak terasa kami sama-sama terlelap. Posisi gue masih menindih Aci. Kami sama-sama kelelahan dalam mereguk kenikmatan birahi ini. Maklum sudah lama tidak tersalurkan enam bulan lamanya.
Lima menit terpejam, gue mendadak tersadar dan segera berguling ke sisi kanan Aci. Takut gue menindih berat di tubuhnya itu. Aci masih terlelap, rambutnya sedikit basah dengan keringat di sekitar dahinya. photomemek.com Gue usap keringatnya itu sambil mengecup pelan keningnya. Didepan gue kini ada gadis manis bertubuh mungil, rela memberikan tubuhnya untuk gue nikmati atas nama cinta. Payudaranya gue belai perlahan, pentilnya masih malu-malu menggemaskan. Perutnya yg lumayan langsing dan halus. Belahan memeknya yg agak terbuka, mengalirkan keluar sedikit sperma hasil muncratan gue. Terlihat jelas karena kedua kakinya dalam posisi mengangkang.
Setengah jam kemudian Aci baru tersadar, lelah sepertinya. Gue sendiri sudah mandi duluan dan merapikan pakaian.
Ci mandi dulu gih sayang. Memek kamu kering tuh
Mmmh males ayang, biarin aja sperma kamu Aci memang terlihat lemah tak berdaya.
Gue nggak tega juga melihatnya letih seperti itu. Gue ambil tiga lembar tisu dari tasnya Aci, mengelap setiap sudut liang kewanitaannya hingga bersih dan kering. Aci hanya mendesah gue perlakukan seperti itu.
Ngghh…. lenguhnya.
Aku mandi dulu deh sayang. Kamu pulang nganterin aku kan? Aku lemes banget ton
Oiya dong sayang, kamu pasti kuanter apalagi bawa barang begini. Mandi dulu gih
Aci langsung memakai kembali pakaiannya, maklum kosan kami kamar mandinya bersama dan ada diluar kamar. Tidak lupa membawa handuk kecil dan peralatan mandi yg sudah kami kemas rapi didalam tas terpaksa dibongkar kembali. Akibat dari nafsu birahi yg harus disalurkan dalam kesempatan ini.
Tidak lama Aci selesai mandi, setelah merapikan kembali barang kedalam tas dan tidak lupa melipat sprei yg menjadi saksi bisu ini kami segera berjalan keluar. Langit sudah mulai redup padahal masih pukul empat sore. Menghampiri rumah induk pemilik kos dengan maksud mengembalikan kunci sekaligus pamit karena sudah tidak menyewa kos. javcici.com Setelah itu kami pamit dan motor gue melaju pelan menuju jalan raya. Menempuh jarak jauh jutaan tahun cahaya hingga sampai ke rumah Aci selang dua jam kemudian. Motor langsung gue parkir didepan terasnya. Aci turun dari motor, terlihat lampu ruang tamu yg padam. Hanya lampu di teras menyala terang.
Lho kok rumah kamu gelap nih ci?
Waduh, jangan-jangan pada pergi lagi nih orang rumah
Rrrrt rrrtt… Ting! Dong! hp Aci berbunyi nada sms masuk. Diraihnya hp yg masih berada dalam tasnya itu.
<Aci, mama ada acara kantor dua hari baru selesai. Kalo abang lagi naik gunung sama temennya. Mungkin masih lama pulangnya. Mama dua hari lagi pulang kok, maaf ya. Itu kunci rumah mama taruh di rak sepatu. Hati2. Ajak temen kamu nginep biar nggak iseng sendiri dirumah>
Kalimat itu langsung muncul ketika Aci membuka kunci layar hpnya Buset dah pada pergi lagi
Yiah dasar, trus kamu gimana? tanya gue.
Disini mama bilang, ajak temen kamu nginep biar nggak iseng sendiri dirumah Aci seperti mendikte isi sms dari mamanya.
Ajak temen nginep….. ucap Aci pelan. Matanya menatap penuh arti kepada gue. Gue paham deh maksudnya apa. Lalu kompak kami sama-sama tertawa pelan Heheheheehee….
Mana ambil kunci rumah yang! pinta gue.
Aci terlihat tergesa-gesa mencari kunci diantara tumpukan sepatu dalam rak. Diraihnya langsung anak kunci penuh dengan gantungan itu. Diberikan kepada gue yg sudah sigap sedari tadi berdiri didepan pintu. Setelah terbuka, buru-buru kami masuk kedalam. Pintu dikuncinya oleh Aci. Kami melempar tas masing-masing dan langsung berciuman penuh nafsu. Dua hari Aci akan iseng sendirian dirumahnya yg sepi. Nggak deh, kini Aci sudah mendapat teman untuk menginap supaya tidak kesepian lagi…..
Sangat-sangat terbuka untuk kritik dan saran yang membangun baik dari segi bahasa, tanda baca, detail cerita dan lain-lain. Apapun! Soalnya mau nulis lagi kalo ada waktu luang….
Cerita ini terdiri dari fantasi belaka dan pengalaman pribadi. Mohon maaf apabila terjadi kesalahan dan kesamaan dalam penggunaan nama, tempat, waktu dan lokasi.,,,,,,,,,,,,,,,,,,