Fanny, Bu Guru Bohai Mencintai OtongQ yang Besar dan Berurat

Fanny, Bu Guru Bohai Mencintai OtongQ yang Besar dan Berurat

Fanny, Bu Guru Bohai Mencintai OtongQ yang Besar dan Berurat

Comments Off on Fanny, Bu Guru Bohai Mencintai OtongQ yang Besar dan Berurat
Banyak para gadis yang menyukai ataupun menggodaku, para gadis yang menggodaku mulai dari teman SMA, anak kuliah, bahkan sampai guru-guruku wanita yang masih single disekolahanku. Bukanya aku ingin sombong, namun memang aku dilahirkan dengan wajah yang ganteng, kulit putih bersih, dan badan yang gagah.
Disekolahanku aku termasuk salah satu favorit para gadis, maka dari itu tak heran jika aku sering berganti-ganti pacar. Langsung saja masuk ke pokok cerita. Bermula pada siang hari itu bell istirahat berbunyi aku dan teman-teman seperti biasa langsung menuju kantin sekolah. Aku dan teman satu gengs-ku lebih suka memilih tempat makan yang banyak ceweknya.
Jadi selain aku bisa makan dan minum, aku juga bisa mencuci mata agar otakku fresh lagi ketika mengikuti pelajaran lagi setelah istirahat. Setelah jam istirahat kebetulan seorang guru wanita yang bernama Bu Fanny yang menjadi pujaan para guru dan murid laki-laki disekolahanku menngajar dikelasku. Bu Fanny ini selain cantik, dia mempunyai tubuh yang Sexy, dan stylis.
Ciri khas pakaianya yang serba ketat dan serba minim dia selalu nampak menggairahkan di mata para murid lelaki maupun para guru laki-laki. Dia adalah seorang guru Biologi yang cara mengajarnya selalu membuat para murid bergairah karena cara berpakaiannya dan gaya mengajarnya. Bu Fanny adalah guru favoritku.
Aku dan teman-teman selalu memandangi bagian payudara dan pantatnya yang montok ketika dia mengajar, konak sekali rasanya. Ditengah pelajaran ketika dia mengajar, aku melihat Bu Fanny melirikku dan selalu mengamatiku dengan tatapan mata yang misterius. Bahkan saat itu dia sempat mengedipkan mata kepadaku, dan saat itu juga aku membalas kedipan matanya.
Melihat Bu fanny yang seperti itu, seketika Madha junior-pun langsung tegang dan berdenyut denyut dibalik celana dalamku. Tak jarang Bu Fanny melakukan hal itu padaku, dari seringnya Bu Fanny yang bersikap seperti itu padaku, aku mulai berfikir jika Bu Fanny suka kepadaku. Dan sering juga, beliau dating kemejaku ketika dia mengajar dikelasku.
Singkat cerita pada saat itu jam mengajar Bu Fanny-pun telah habis dan waktunya untuk pelajaran selanjutnya. Kebetulan pada saat itu pelajaran selanjutnya kosong karena gurunya sedang sakit, guru kimia yang mengajar itu hanya meninggalkan tugas untuk dikerjakan oleh para murid-nya dan berpesan agar tidak berisik ketika mengerjakan tugasnya.
Ketika sedang asik mengerjakan tugas, tiba-tiba seorang penjaga sekolah yang bernama pak udin memanggilku dan aku segera bergegas keluar ke depan kelas,
“ Mas, Mas Madha, kamu disuruh mengahadap bu Fanny di kantor tuh, ” ucap pak Udin.
“ Oh iya pak terima kasih udah dikasih tau, ” ucapku.
Kemudian saat itu-pun aku bergegas menyju ke kantor guru untuk menemui Bu Fanny. Sesampainya didepan kantor sebelum aku mencarinya, ternyata Bu Fanny sudah berdiri di bibir pintu kantor para guru. Saat itu dia memintaku untuk mengikutinya. Tanpa banyak bertanya aku-pun mengikutinya dari belakang.
Ternyata setelah aku ,mengikutinya saat itu Bu fanny mengajaku ke gudang tempat penyimpanan barang yang sudah tidak terpakai disekolahanku. Wah ada apa ini yah, dalam hatiku bertanya-tanya. Kemudian sesampainya disana Bu fanny berkata,
“ Madha kamujangan takut yah sama Ibu, ibu memanggil kamu kesini bukan untuk menghukum atau memarahimu, tapi ibu ingin cerita sesuatu yang penting sama kamu, ” ucap bu Fanny sembari meraih pundaku.
“ I.. i… iya bu, silahkan cerita saja sama Madha, pasti Madha dengarkan kog Bu, ” Jawabku sembari sedikit gemetar karena aku disentuh Bu Fanny.
“ Jujur ya Madha, selama ini ibu sring berperilaku genit sama kamu dan sering mendatangi meja kamu ketika mengajar kamu tahu karena apa ???, ” ucap bu Fanny bertnay padaku.
“ Memangnya kenapa Bu, ” tanyaku penasaran.
“ Ibu tuh suka sama kamu Madha,… tanpa Ibu mengatakan pastinya kamu nuga sudah merasa, Ibu boleh cium kamu nggak Madha ???, ” ucapnya seketika membuat aku terkejut dan membuatku semakin gemetar saja.
Didalam gudang itu hanya adakami berdua, aku yang sebelumnya selalu menginginkan moment seperti ini dengan Bu Fanny, tiba-tiba saja saat itu aku tidak bisa berbuat apa-apa. Yang aku lakukan saat itu hanya diam dengan keringat dingin yang mengalir didahiku. Saat aku benar-benar bimbang, karena aku takut kalau perbutan kami nanti dipergoki oleh orang lain.
Namun karena saat itu kurasa aman, akupun menganggukan kepalaku. Setelah aku mengangguk, tidak kusangka Bu Fanny meraba kejantanan-ku yang saat itu sudah tegang dan keras. Saat itu serasa mimpi disiang bolong. Penisku yang masih terbungkus celana seragam di raba-raba oleh Bu Fanny, saat itu aku hanya pasrah dan menikmatinya saja,
“ Wow… Penis kamu besar juga ya Madha ?, ” ucap Bu Fanny dengan senyum genitnya.
Saat itu aku tidak menjaewab, yang aku lakukan hanya tersenyum dan menikmati husapan tangan Bu Fanny yang memainkan penisku. Memang sih aku akui kejantanan-ku memang big size dan panjang ketika ereksi. Kemudian Bu Fanny-pun berbisik ketelingaku,
“ Madha, kamu mau nggak melepas keperawanan ibu, ” bisik Bu Fanny sambil menempelkan bibirnya ketelingaku.
Oh shit, makin tidak tahan saja aku rasanya saat itu,
“ ma.. mau bu, Madha juga masih perjaka bu, hhe. Jujur saja ya bu, sebenarnya Madha sudah lama menantikan moment ini Bu, Madha senang sekali bisa berduaan dengan ibu seperti ini ” ucapku dengan menundukan diiringi dengan memerahnya wajaku karena aku malu.
“ Masak sih, yaudah jangan malu gitu dong, mumpung para guru lagi mengajar kita ML yuk !!!, ” ucap Bu Fanny dengan genitnya.
Kemudian saat itu Bu Fanny mengajaku ke samping almari yang rupanya disana ada sebuah kasur matras. Kemudian tanpa basa-basi Bu Fanny-pun duduk matras itu dan memanggilku agar aku mendekat kepadanya. Akupun tahu dengan maksud Bu fanny, kemudian akupun mendekatinya denganmemposisikan diri duduk disampingnya.
Tanpa basa basi, Bu Fanny-pun langsung melucuti kemeja dan roknya yang serba minim itu. Astaga, sungguh indah sekali tubuhnya kertika dia memakai Bra dan celana dalam bawah pinggangnya itu. Mataku sampai tidak berkedip melihat BU Fanny yang seperti itu,
“ Kog kamu cuma bengong aja sih Madha ?? ayo buruan lepas baju dan celana kamu, ” ucapnya.
“ Ba.. baiklah Bu, ” ucapku sedikit gugup karena melihat betapa sexy dan mulusnya tubuh Bu Fanny.
Kemudian aku-pun bergegas melepas baju dan celanaku, kini aku hanya tinggalmemakai celana dalam saja. Aku yang saat itu hanya memakai celana dalam otomatis kejantanku-pun yang besar dan panjang itu, berdiri tegak hingga kepala penisku-pun ampai keluar dari celana dalamku. Sontak sekrika Bu Fanny sedikit terkejut karena melihat kejantanan-ku,
“ Benar-benar besar penis kamu ya Madha, sini biar Bu Fanny hisap penis kamu !!!, ” ucapnya sembari tanganya memelorotkan celana dalamku.
Dengan lembutnya kejantanan-kupun mulai dalam genggaman Bu Fanny, secara perlahan penisku mulai dimasukan kedalam mulut BU Fanny,
“ Ouhhhhhhh bu… hangat sekali rasanya penisku… Sssssshhh…, ” ucapku merasa nikmat.
Saat itu rasanya aku seperti terbang melayang, kunikmati hisapan demi hisapan mulut BU fanny pada kejantananku. Dengan semangatnya Bu Fanny mengkulum seluruh batang kejantanan-ku hingga pangkalnya. Sembari terus dikulum buah zakarku di raba-raba dengan tangan kirinya,
“ Ssssssshhh… Yah bu seperti itu, nikmat sekali rasanya… Ouhhhh…, ” desahku nikmatku.
Sungguh nikmat yang luar biasa, walaupun aku sering berganti-ganti pacar namun baru pertama kalinya penis-ku dikulum oleh seorang wanita. www.filmbokepjepang.net  Apalagi kali ini penisku dikulum oleh Bu Fanny guru yang selama ini aku idam-idamkan. Bu Fanny terus mengocok dan mengkulum kejantanan-ku dengan penuh nafsu di dalam mulutnya.
Seluruh batang kejantanan-ku saat itu terbanjiri dengan air liurnya. Aku yang sudah tidak tahan lagi, tangan-kupun mulai bergerilia menuju kancing BH Bu Fanny, tanpa banyak berfikir aku-pun membuka kancingnya, kemudian aku bergegas melucuti BH bu Fanny. Aku yang sudah bernafsu sekali, aku-pun langsung meraih kedua buah dada yang masih kencang itu,
“ Euhhhhhhhh.., Ssssssshhh…, ” desah bu Fanny tertahan karena mulutnya masih mengkulum penisku.
Tubuhnya mengelincang dan kulumanya pada penisku semakin liar saja ketikaaku meremas dan memainkan puttingnya. Untuk mengimbangi kulumanya, aku-pun semakin kencang meremas dan memainkan putting BU Fanny. Kami saling menikmati satu sama lain. Kira-kira setelah 10 menit bu Fanny mengkulumku,aku merasakan pejuhku akan segera keluar,
“ Bu maaf ya bu, seponginya udah yah, kan sayang banget bu kalu spermaku keluar gara-gara dikulum, hhe…” ucapku sembari menarik keluar Penisku dari mulut Bu Fanny.
“ Hha… dasar kamu Dha payah. Yaudah kalau gitu kamu sekarang masukin aja ke Vagina Ibu yah !!! ibu juga udah pengen banget nih vagina Ib dimasukin penis kamu yang besar dan panjang itu, ” ucap Bu Fanny sudah tidak tahan.
Kemudian Bu Fanny-pun melepas celana dalamnya, kemudian dia memposisikan dirinya terlentang dan kedua kakinya mengangkang dihadapanku. Gila nih guru benar-benar udah nafsu banget kayaknya. Saat dia mengangkankan kakinya terlihatlah belahan Vagina-nya yang merah dengan kelenti yang terselip ditengahnya nampak sudah basah dengan lendir kawin-nya.
Saat itu aku benar-benar agak gugup dihadapkan dengan hal seperti itu, karena jujur saja baru pertam kalinya aku Making Love. Sejenak aku memandangi vagina yang merah merekah dan masih rapay sekali. Mimpi apa aku semalam sampai-sampai hari ini aku dihadapkan dengan memek perawan milik guruku.
Bu Fanny yang sudah tidak sabr kemudian diapun menarik tubuhku sehingga aku terjatuh dan menindihnya. Kau yang sudah berada diatasnya langsung aku mengecup bibir Bu Fanny dengan gemasnya. Sedangkan tangan-unmeraih kejantanku dan mulai aku gesek-gesekan pada bibir Vagina Bu Fanny,
“ Madha, Ouhhhhhhh… Sssssssshhh… enak sekali Madha, terus gesek-gesek memek Ibu seperti itu, Ahhhhhhhh…., ” pinta bu Fanny penuh nafsu.
Akupun saat itu menciumi leher Bu fanny sembari terus aku gesek-gesekan kejnatanku pada bibir Vagina-nya. Bu Fanny mendesah semakin hebat, vaginya-pun semkin basah saja oleh lender kaeinya. 5 meit aku melakukan hal itu. Aku yang sudah tidak tahan lagi, kemudian aku mencoba mendorong dengan kencang penisku pada liang vaginanya,
“ Aow…Sssssssshhh…pelan-pelan Madha, sakit Madha, Ouhhhhh…., ” Desah Bu Fanny kesakitan ketika aku mencoba memasukan kepala penisku kedalam vagina-nya.
Ternyata tidak segampang yang aku bayangkan menembus rapatnya vagina yang masih perawan. Kembali aku gesek-gesekan pada bibir Vaginya agar vaginaya semakin basah oleh lendir kawinnya. Setelah kupastika Memek Bu fanny basah, akupun mencoba memasukan lagikejantanan-ku, dengan perlahan aku mendorong kejantanan-ku, dan,
“ Blesssssssssssssss…, ”
“ Ughhhhhhhhhhhhh… sakit Madha… Aoww… Sssssssss…Ahhhhhhhh…, ” rintih kesakitan Bu Fanny ketika aku menembus selaput daranya.
Pada akhirnya aku-pun bisa menembus keperawanan Bu Fanny dengan kejantanku,
“ Tahan dulu yah Bu sakitnya, nanti juga lama-lama enak sendiri, ” ucapku mencoba menenangkanya seakan aku sudah berpengalaman dalam berhubungan sex.
Sejenak aku diamkan kejantanan-ku menancap didalam vagina Bu Fanny, aku melakukan halite agar BU Fanny bisa menenangka diri karena kesakitanya tadi. Sekitar 2 menit aku memberi waktun padanya, aku lihat Bu Fanny sudah siap untuk aku genjot Vagina-nya,
“ Aku genjot yah Bu biar kita enak, ” ucapku meminta ijin untuk mulai memaju mudurkan kejantananku.
“ Iya sayang, tapi pelan-pelan dulu yah !!!, ” ucapnya.
Saat itu aku hanyamengangguk, kemudian aku mulai mengenjot kejantanku padaVagina Bu Fanny. Dengan perlahan aku mulai menggejotnya, kuperhatikan sekias ketika kejantanku aku tarik keluar, darah segar perawan Bu Fanny-pun membasahi batang kejantanan-ku. Secara konstan aku mulai mnggenjot Vagina Bu Fanny,
“ Ouhhh… ya begitu sayang, pelan-pelan sayang… Ssssshhh… Ahhhh…., ” ucap Bu Fanny terus mendesah.
Melihat Bu Fanny mulai tidakkesakitan lagi aku-pun mepercepat genjotanku, Kejantanan-ku terasa terjepit dengan kuatnya cengkraman vagina BU Fanny. Liang senggama-nya terasa halus dan hangat sekali. Sembari terus menggenjot Vagina Bu Fanny, aku menindihkan badanku kebadanya sembari aku menjilat dan mengkulum putting susunya,
“ Enak Madha sayang… terus genjot memek aku dan hisap putting aku sayang… Ouhhh…, ” ucapnya merasa nikmat dengan permainan sex-ku.
Bu Fanny terlihat lupa dengan kesakitannya tadi, dia mengimbangi permainanku dengan mengoyangankan pinggulnya kenan dan kekiri. Aku mengehntakan kejantanan-ku hingga terasa ujung penisku menyentuh rahimnya. Tidak terasa kami sudah cukup lama melakukan hubungan sex,lalu tiba-tiba kedua pahanya menghimpit kejantananku dengan kencang,
“ Aku keluar sayang… Ouhhhh… Ahhhh… tusukan penis kamu hebat sekali, ayo sekarang tusuk Vagina ibu lagi… Ouhhhh…, ” ucap Kata Bu Fanny sembari menciumi bibirku.
Akupun kini kembali menggenjot dengan genjotan yang cepat dan stabil. Karena cengkraman otot Vagina Bu Fanny sangat kuat, aku-pu sudah tidak bisa menahan spermaku lagi, dan,
“ Aaaahhhhhhhh…. Crotttttttttttt… Crottttttttt… Crottt… aku keluar bu… Ssssssshhh…. Ahhhhh…, ”
Akhirnya spermaku keluar juga, rasanya sungguh nikmat seklaisampai tidak bisa diejaskan dengan kata-kata. Spermaku tersembur didalam vagina Bu Fanny dengan derasnya, karena saking banyaknya sampai-sampai ketika aku mencabut penisku, spermaku-pun keluar lagi dari liang senggama Bu fanny dan membasi matras,
“ Ibu bahagia sekali hari ini Madha, akhinya ibu bisa juga ML sama kamu, walaupun keperawan Ibu hilang , tidak sedikitpun Ibu merasa sedih, terima kasih ya Madha, ” ucapnya bahagia sembari memeluku.
“ Iya sama-sama Bu, hari ini Mdaha juga sangat puas dan bahagia, tapi tolong janji ya bu, Ibu fanny jangan cerita sama siapapun tentang perbuatan kita hari ini, ” Kataku.
“ Iya Madha Ibu janji jaga rahasia kita, ” Ucap Bu Fanny penuh rasa bahagia.
Saat tidaklama setelah kami selesai berhubungan sex, terdengarlah bel yang menandakan waktunya pulang sekolah. Karena itu kapi-pu n segeramembersihkan diri dengan tissue basah yang dibawa bu Fanny, dan kemudian kami merapikan diri lalu bergegas pergi meninggalkan gugdang itu. Saat itu kami-pun keluar sendiri-sendiri agar tidak ada yang curiga.
Sejak kejadian itu aku sering sekali berhungan sex dengan Bu Fanny, kami sering melakukan hubungan sex itu di hotel dan terkadang di perumahan Bu Fanny yang tinggalinya sendiri. Secara diam-diam kami menjalin hubungan asmara tanpa sepengetahuan para guru ataupun teman-temanku. Hubungan kami benar-benar harmonis dan semoga hubungan kami sampai kejejenjang pernikahan. www.filmbokepjepang.net

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account