Cerita Seks Gadis Tidak Perawan
– Saat itu aku hari senin aku agak terlambat untuk berangkat ke kantor yaitu pukul sudah menunjukan 06.50 wib, tak apalah karena semalam ada acara bola yang seru, ku keluarkan mobilku dan bergegas untuk berangkat kekantor, hari itu tak seperti biasanya karena sepanjang jalan yang aku biasanya lalui agak sepi, mungkin karena anak sekolah yang biasa mencari tumpangan sudah mendapatkan kendaraan.
Saat perjalananku mencapai ujung desa Bedulan (tempat ini pasti dikenal oleh semua orang karena sering terjadi tawuran antar desa sampai saat ini), kulihat ada seorang anak sekolah perempuan yang melambai-lambaikan tangannya. Cerita Seks Gadis
Setelah kulihat di belakangku tidak ada kendaraan lain, aku mengambil kesimpulan kalau anak sekolah itu berusaha mendapatkan tumpangan dariku dan karena dia seorang diri di sekitar situ maka segera kuhentikan kendaraanku serta kubuka kacanya sambil kutanyakan..
“Mau ke mana dik?”.
“Pak boleh saya ikut sampai di SMA situ pak, dari tadi kendaraan umum penuh terus dan saya takut terlambat?
“Yaa…, OK lah.., naik cepat”, kataku.
“Terima kasih paak”, katanya sambil membuka pintu mobilku.
Jarak dari sini sampai di sekolahnya kira-kira 10 Km dan selama perjalanan kuselingi dengan pertanyaan-pertanyaan ringan, sehingga aku tahu kalau dia itu duduk di kelas 3 SMU di tersebut dan bernama Shela Tinggi badannya kira-kira 155 cm.
Shelaa kulitnya bisa dibilang agak hitam bersih dan tidak cantik tapi manis dan menarik untuk dilihat, entah apanya yang menarik, mungkin karena matanya agak sayu. Tidak terlalu lama, kendaraanku sudah sampai di daerah tersebut dan Shela segera memberikan aba-aba.
“Ooom…, sekolah saya ada di depan itu”, katanya sambil jarinya menunjuk satu arah di kanan jalan.
Kuhentikan kendaraanku di depan sekolahnya dan sambil menyalamiku Shela mengucapkan terima kasih. Sambil turun dari mobil, Shela masih sempat bertanya,..
“Oom…, besok pagi saya boleh ikut lagi.., nggak Oom, lumayan Oom…, bisa naik mobil bagus ke sekolah dan sekalian menghemat ongkos.., boleh yaa.. Oom?”
“Boleh boleh saja Shela ikut Oom, tapi jangan bergerombol ikutnya yaa”.
“Enggak deh Oom, saya cuma sendiri saja kok selama ini”.
Setiap pagi sewaktu aku mencapai desa itu, Shela sudah ada di pinggir jalan dan melambaikan tangannya untuk menghentikan mobilku. Dalam setiap perjalanan dia makin lama makin banyak bercerita soal keluarganya, kehidupannya di desa, teman-teman sekolahnya dan dia juga sudah punya pacar di sekolahnya.
Shela juga cerita bahwa selama ini dia tidak pernah kemana-mana, kecuali pernah dua kali di ajak pacarnya piknik ke daerah wisata di Kuningan. Seminggu kemudian di hari Jum’at, waktu Shela akan naik di mobilku kulihat wajahnya sedih dan matanya bengkak seperti habis menangis dan Shela duduk tanpa banyak bicara. Karena penasaran, kusapa dia,..
“Shela, habis nangis yaa…, kenapa..? coba Shela ceritakan.., siapa tahu Oom bisa membantu”.
“Oom, saya habis ribut dengan Bapak dan Ibu”, lalu dia diam lagi.“
“Oom…, boleh nggak Shela minta waktu sedikit buat bicara di sini, mumpung masih belum sampai di sekolah”.
“Ada apa Shela…?”, Kataku.
”Ayoo…, lah Shela, jangan takut atau ragu…, ada apa sebenarnya”,
“Begini…, Oom, kata Shela”, lalu dia menceritakan bahwa tadi malam dia minta uang kepada orang tuanya untuk membayar uang sekolahnya yang sudah tiga bulan belum dibayar dan hari ini adalah hari terakhir dia harus membayar, karena kalau tidak dia tidak boleh mengikuti ulangan.
Orang tuanya ternyata tidak mempunyai uang sama sekali, padahal uang sekolah yang harus dibayar itu sebesar 50 ribu rupiah. . Alasan bokek orang tuanya gagal panen padi karena hujan yang terus menerus. Dan katanya lagi orang tuanya menyuruh dia berhenti sekolah karena tidak mampu lagi untuk membayar uang sekolah dan mau dikimpoikan dengan tetangganya.
“Teruskan ceritamu sampai selesai Shela”.
“Oom, sebetulnya masih banyak yang ingin Shela ceritakan, tapi saya takut nanti Oom terlambat ke kantornya dan Shela juga harus ke sekolah, serta lanjutnya lagi…, kalau Oom ada waktu dan tidak keberatan, saya ingin pergi dengan Oom supaya saya bisa menceritakan semua masalah pribadi saya”.
“Oom, kalau ada dan tidak keberatan, saya mau pinjam uang Oom 50 ribu untuk membayar uang sekolah dan saya janji akan mengembalikan setelah saya dapat dari orang tua saya”.
Mendengar cerita Shela walaupun belum seluruhnya, hatiku terasa tersayat dan segera kurogoh dompetku dan kuambilkan uang 200 ribu hasil dan segera kuberikan padanya.
“Lho Oom, kok banyak benar…, saya takut tidak dapat mengembalikannya”, katanya sambil menarik tangannya sebelum uang dari tanganku dipegangnya.
”Shela.., ambillah…, nggak apa-apa kok, sisanya boleh kamu belikan buku-buku atau apa saja…, saya yakin Shela membutuhkannya”, dan segera kupegang tangannya sambil meletakkan uang itu ditangannya dan sambil kukatakan,
“Shela.., ini nggak usah kamu beritahukan kepada siapa-siapa, juga jangan kepada orang tuamu…, dan Shela nggak perlu mengembalikannya”.
Belum selesai kata-kataku, tiba-tiba saja dari tempat duduknya dia maju dan mencium pipi kiriku sambil berkata,..
“Terima kasih banyak Oom.., Oom.. sudah banyak menolong saya”.
Aku jadi sangat terkesiap dan berdebar, bukan karena mendapat ciuman di pipiku, tapi karena tangan kiriku tersentuh buah dadanya yang terasa sangat empuk sehingga tidak terasa penisku menjadi tegang dan sementara Shela masih mencium pipiku, kugunakan tangan kananku untuk membelai rambutnya dan kucium hidungnya.
“Ayoo…, Shela…, sudah lama kita di sini, nanti kamu terlambat sekolahnya”.
Shela tidak menjawab tapi kulihat dikedua matanya masih tergenang air matanya. Ketika sudah sampai di depan sekolahnya sambil membuka pintu mobil, Shela berkata,..
“Oom.., terima kasih yaa.. Ooom dan kapan Oom ada waktu untuk mendengar cerita Shela”.
“Kalau besok gimana..?, kataku.
“Boleh.., oom”, jawabnya cepat.
“Lho…, besok kan masih hari Sabtu dan Shela kan harus sekolah”, jawabku.
“Sekali-kali mbolos kan nggak apa apa Oom…, hari Sabtu kan pelajarannya tidak begitu padat dan kurang penting”, kata Shela.
“Oklah…, kalau begitu…, Shela, kita ketemu besok pagi ditempat biasa kamu menunggu”.
Dalam perjalanan ke kantor setelah Shela turun, masalah Shela terasa mengganggu pikiranku sehingga tidak terasa aku sudah sampai di kantor. Sebelum pulang kantor, aku izin untuk tidak masuk besok Sabtu pada Bossku dengan alasan akan mengurus persoalan keluarga di Kuningan.
Demikian juga waktu malamnya kukatakan pada istriku kalau aku harus ke Jakarta untuk urusan kantor dan kalau selesainya telat terpaksa harus menginap dan pulang pada hari Minggu.Besok paginya dengan berbekal 1 stel pakaian yang telah disiapkan oleh Istriku, aku berangkat dan sampai di tempat yang biasa, kulihat Shela tetap memakai baju seragam sekolahnya. Cerita Seks Gadis
“Shela…, habis perang lagi yaa?, soal apa lagi?”.
“Oom, ceritanya nanti saja deh”, katanya agak malas.
“Kita mau kemana Oom?”, Tanyanya.
“Lho…, terserah Shela saja.., Oom sih ikut saja”.
“Oom…, saya kepingin ke tempat yang agak sepi dan nggak ada orang lain…, jadi kalau-kalau Shela nangis, nggak ada yang melihatnya kecuali Oom”.
Sambil memutar mobilku kembali ke arah Cirebon, aku berpikir sejenak mau ke tempat mana yang sesuai dengan permintaan Shela, dan segera teringat kalau di pinggiran kota Cirebon yang ke arah Kuningan ada sebuah lapangan Golf dan Cottage Poker Kiu Kiu. Segera saja kukatakan padanya,.. Cerita Seks Gadis
“Shela… Tempat yang sesuai dengan keinginanmu itu kayaknya agak susah, tapi…, bagaimana kalau kita ke CPN saja..?”.
“Dimana itu Oom dan tempat apaan?”, tanya Shela.
“Tempatnya sih nggak jauh yaitu sedikit di luar Cirebon dan…, begini saja deh.., Shela.., kita ke sana dulu dan kalau Shela kurang setuju dengan tempatnya, kita cari tempat lain lagi”.
Setelah sampai di tempat dan mendaftar di receptionist serta memesan minuman ringan serta mengambil kunci kamarnya, segera aku kembali ke mobil dan kutanyakan pada Shela.. Cerita Seks Gadis
“gimana Shela.., kamu mau disini..?, lihat saja tempatnya sepi (maklum saja masih pagi-pagi.
Receptionistnya saja seperti terheran-heran, sepertinya berfikir kok ada tamu pagi-pagi sekali dan nomor mobilnya bukan dari luar kota).Setelah mobil kuparkir di depan KAMAR, sebelum turun kutanya dia kembali,.. Cerita Seks Gadis
“Shela…, gimana.., mau di sini? atau mau cari tempat lain?”.
Shela tidak segera menjawab pertanyaanku, tapi dia ikut turun dari mobil dan mengikutiku ke arah pintu kamar motel. Segera setelah sampai di dalam, dia langsung duduk di tempat tidur sambil memperhatikan seluruh ruangan. photomemek.com
Karena kulihat dia tetap diam saja, aku jadi merasa tidak enak dan segera kudekati dia yang masih tetap duduk di pinggiran tempat tidur dan sambil agak berlutut. Sambil masih memelukku, kuangkat berdiri dari duduknya dan kuelus-elus rambutnya, sambil kucium pipinya serta kukatakan,.. Cerita Seks Gadis
“Shela coba tenangkan dirimu dan ceritakan semua masalah mu pada Oom…, siapa tahu Oom bisa membantumu dalam memecahkan masalahmu itu”.
Shela masih saja memelukku tapi senggukan tangisnya mulai mereda. Beberapa saat kemudian kubimbing dia ke arah tempat tidur dan perlahan kutelentangkan Shela di tempat tidur dan kurangkulkan tangan kiriku di bahunya dan kupandangi wajahnya, sambil kukatakan,.. Cerita Seks Gadis
Shela cobalah ceritakan masalahmu itu dan biar Oom bisa mengetahui permasalahanmu itu”.
“Oom…”, katanya seperti akan memulai bercerita, tapi lalu dia diam lagi.
“Shela…”, kataku sambil kucium pipinya dan kuusap-usapkan jari tangan kananku di rambutnya, “cerita lah”.
Lalu Shela mulai bercerita dan dia menceritakan secara panjang lebar soal kehidupan keluarganya yang miskin, dia anak pertama dari 3 bersaudara, tentang pacarnya di sekolah tapi lain kelas yang sudah 2 tahun pacaran dan sekarang sudah meninggalkan dia karena mendapatkan Kisah Cerita Sex baru di kelasnya dan dia juga menceritakan kalau orang tuanya sudah menjodohkan dengan tetangganya yang sudah punya istri dan anak karena akan dikimpoikan pada bulan Maret akan datang.
Shela katanya kepingin sekolah dulu dan belum pingin kimpoi, apalagi kimpoi dengan orang yang sudah punya Istri dan anak. Shela punya keinginan mau lari dari rumahnya, tapi tidak tahu mau ke mana. Shela juga menceritakan bahwa sebetulnya dia pernah Ngentot Saat Piknik ke Kuningan dulu, walaupun katanya dia tidak yakin kalau punya pacarnya itu sudah masuk ke vaginanya apa belum, karena belum apa-apa sudah keluar katanya.
“Jadi…, gimana.., Oom.., apa yang harus saya perbuat dengan masalah ini, katanya setelah menyelesaikan ceritanya.“Shela”, kataku sambil kembali kuelus-elus rambutnya dan kucium pipinya di dekat bibirnya.
“Shela…, masalahmu kok begitu rumit, terutama persoalan lamaran tetanggamu itu. Begini saja Shela…, sebaiknya kamu minta kepada orangtuamu untuk menunda perkimpoian itu sampai kamu selesai sekolah. Bilang saja…, kalau ujian SMA-mu hanya tinggal beberapa bulan lagi”.
“Katakan lagi…, sayang kalau biaya yang telah dikeluarkan selama hampir tiga tahun di SMA harus hilang percuma tanpa mendapatkan Ijasah. Shela…, sewaktu kamu mengatakan ini semua, jangan pakai emosi, katakan dengan lemah lembut, mudah-mudahan saja orang tuamu mau mengerti dan mengundurkan perjodohanmu dengan tetanggamu itu”.
“Kalau orang tuamu setuju, jadi kamu bisa konsentrasi untuk menyelesaikan sekolahmu dan yang lainnya bisa dipikirkan kemudian”.
Setelah selesai memberikan saran ini, lalu kembali kucium pipinya seraya kutanya,.. Cerita Seks Gadis
“Shela…, bagaimana pendapatmu dengan saran Oom ini?”.
“Ooom…, terima kasih.., atas saran Oom ini…, belum terpikir oleh saya sebelumnya hal ini…, Oom sangat baik terhadap Shela entah bagaimana caranya saya membalas kebaikan Oom”, dan terasa air matanya menetes di pipiku.
Setelah diam sesaat, kembali kurebahkan badan Shela telentang dan kulihat dari matanya yang tertutup itu sisa air matanya dan segera kucium kedua matanya dan sedikit demi sedikit cimmanku kuturunkan ke hidungnya dan terus turun ke pipi kirinya, setelah itu kugeser ciumanku mendekati bibirnya.
Karena Shela masih tetap diam dan tidak menolak, keberanianku semakin bertambah dan secara perlahan-lahan kugeser ciumanku ke arah bibirnya, dan tiba-tiba saja Shela menerkam dan memelukku serta mencari bibirku dengan matanya yang masih tertutup.
Aku berciuman cukup lama dan sesekali lidahku kujulurkan ke dalam mulutnya dan Shela mengisapnya. Sambil tetap berciuman, kurebahkan badannya lagi dan tangan kananku segera kuletakkan tepat di atas buah dadanya yang terasa sangat kenyal dan sedikit kuremas.
Karena tidak ada reaksi yang berlebihan serta Shela bukan saja mencium bibirku tapi seluruh wajahku, maka satu persatu kancing baju SMU-nya berhasil kulepas dan ketika kusingkap bajunya, tersembul dua bukit yang halus tertutup BH putih tipis dan ukurannya lumayan besar untuk anak SMA Jaman Now.
Ketika kucoba membuka baju sekolahnya dari tangan kanannya, Shela kelihatannya tetap diam dan malah membantu dengan membengkokkan tangannya. Setelah berhasil melepas baju dari tangan kanannya, segera kucari kaitan BH-nya di belakang dan dengan mudah kutemukan serta kulepaskan kaitannya, sementara itu kami masih tetap berciuman.
Kadang dibibir dan sesekali di seluruh wajah bergantian.BH-nya pun dengan mudah kulepas dari tangan kanannya dan ketika kusingkap BH-nya, tersembul buah dada Shela yang sudah mengeras dan dengan puting susunya berwarna kecoklatan.
Dan dengan tidak sabar dan sambil meremas pelan payudara kanannya, kuturunkan wajahku menyelusuri leher dan terus ke bawah dan sesampainya di payudaranya, kujilati payudara Shela yang menantang itu dan sesekali kuhisap puting susunya, sementara Shela meremas-remas rambutku seraya terdengar suara lirih, “aahh…, aahh…, ooomm…, ssshh…, aahh”.
Aku paling tidak tahan kalau mendengar suara lirih seperti ini, serta merta penisku semakin tegang dan kugunakan kesempatan ini sambil tetap menjilati dan menghisap payudara Shela, kugunakan tangan kananku untuk menelusuri bagian bawah badan Shela Ketika sampai di celana dalamnya serta kuelus-elus vaginanya, terasa sekali ada bagian CD yang basah.
Sambil masih tetap menjilati payudara Shela, kugunakan jari tanganku menyusup masuk dari samping CD-nya untuk mencari bibir vaginanya dan ketika dapat dan kuelus, badan Shela terasa menggelinjang dan membukakan kakinya serta kembali terdengar, “aahh…, ssshh…, ssshh…, aahh”.
Untung saja rok sekolah yang dipakai adalah rok standard yaitu ada kaitan sekaligus ritsluiting, sehingga dengan mudah kutemukan dan kubuka kaitan dan ritsluitingnya, sehingga roknya menjadi longgar di badan Shela. Lalu perlahan-lahan kuturunkan badanku serta ciumanku menelusuri perut Shela seraya tanganku berusaha menurunkan roknya.
Badan Shela menggelinjang saat ciumanku menelusuri perut dan pada saat ciumanku mencapai CD di atas gunungan vaginanya, gelinjang badan Shela semakin keras dan pantatnya seakan diangkat serta tetap kudengar suaranya yang lirih sambil meremas-remas rambutku agak keras serta sesekali memanggil, “ssshh…, aahh…, ssshht…, ooom…, gigit ajaahh”.
Karena kulihat Shela sudah sangat terangsang nafsunya, segera saja kuhentikan gerakan tanganku dan kugesek penisku ke arah bawah bagian vaginanya dan setelah kurasa pas, segera kulepaskan tanganku dan kutekan pelan-pelan penisku kedalam vagina Shela menahan rasa sakit serta menghentikan gerakan pantatnya serta bersuara pelan tepat di dekat telingaku,.. Cerita Seks Gadis
“Aduuuhh…, ooomm…, Jangaannn…, sakiiittt…, Asiihh.., takuuut., Oom”.
“Tidak…, apa-apa…, sayaang…, Oom…, pelan-pelan saja…, kok”, untuk menenangkan ketakutan Shela.
“Aduuuhh…, sakiiittt…, ooom…, Asihh.., takuuut”, padahal kurasakan kalau Shela mulai lagi menggerakkan pantatnya perlahan-lahan.
“Takut apa sayang..”.
Tetap dengan masih menghisap lidahku, kurasakan kedua tangan Shela sedikit menekan pantatku, entah perintah supaya aku menusukkan penisku ke vaginanya atau hanya perasaanku saja. Sementara aku diamkan saja dan dengan masih berciuman, kutunggu reaksi Shela selanjutnya. Kurasakan Shela berusaha mengelak mungkin karena kegelian dan kembali kurasakan kedua tangannya seperti menekan pantatku.
“aahh…, sakiiit…, ooom….”, kudengar suara Shela sambil seperti menahan rasa sakit dan berusaha menarik pantatku.
“aahh…, oom…, pelan…, pelaan..”, kudengar Shela berkata lirih.
“Iyaa…, sayaang…, ooom pelah-pelan”, jawabku serta kubelai rambutnya.
Setelah kudiamkan sebentar, lalu kugerakkan pantatku naik turun sangat pelan agar Shela tidak merasa kesakitan, dan ternyata berhasil, wajah Shela keperhatikan tidak tegang lagi sehingga pergerakan penisku keluar masuk vagina Shela sedikit kupercepat dan belum berapa lama terdengar suara Shela,.. Cerita Seks Gadis
“ooom…, ooom…, aaduuuhh…, ooomm…, aahh”, sambil kedua tangannya mencengkeram punggungku dengan kuat dan menciumi keseluruhan wajahku dengan sangat bernafsu dan badannya berkeringat, lalu Shela berteriak agak keras,
“aahh…, ooomm…, aduuuhh..”, lalu Shela terkapar dan terdiam lemas dengan nafas terengah-engah.
Kuperhatikan adalah nafasnya sudah mulai teratur dan secara perlahan-lahan aku mulai menggerakkan penisku lagi keluar masuk vagina Shela.Kuperhatikan Shela mulai terangsang lagi, Shela mulai menghisap bibirku dan mulai mencoba menggerakkan pantatnya pelan-pelan dan gerakannya ini membuat penisku seperti di pelintir keenakan.
Ketika nafsuku sudah mulai memuncak dan kudengar juga nafas Shela semakin cepat, dengan perlahan-lahan kupeluk badan Shela dan segera kubalik badannya sehingga sekarang Shela sudah berada di atasku dan kupelukkan kedua tanganku di pantatnya, sedangkan wajah Shela ditempelkan di wajahku.
Dengan sedikit makan tenaga, kucoba menggerakkan pantatku naik turun dan setiap kali pantatku naik, kugunakan kedua tanganku menekan pantat Shela ke bawah dan bisa kurasakan kalau penisku masuk lebih dalam di vagina Shela, sehingga setiap kali kudengar suaranya sedikit keras,.. Cerita Seks Gadis
“aahh…, oooh”.
“Aduuuh…, aahh…, aahh…, ooomm.., Shela…, mauuu.., keluaar…, aah”.
“Tungguuu…, Waarrr.., kitaa…, samaa…, samaa., ooom.., Jugaa.., mauuu…, keluarr”.
“aahh…, aahh…, ooomm”, teriak Shela sambil mengerakkan pantatnya menggila..
“Crreeettt…, ccrreeett…, ccccrrreeett…, dan “aahh…, siiihh…, ooom keluaar”, sambil kutekan pantat Shela kuat-kuat.
Setelah beristirahat sebentar, kuajak Shela ke kamar mandi untuk membersihkan badan dan Shela kembali menjatuhkan badannya di tempat tidur, mungkin masih merasakan kelelahan.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,