Cerita Gay Sex Hot LGBT
Cuma macarin cowok cupu kayak dia mah gampang, lagi pula Cerita Gay tersebut cowok tentu gay, so bot banget lagi” Firza tersenyum sarat makna ke arah cowok cupu berambut klimis dengan kacamata jadul yang tidak jarang kali setia bercokol di hidung pesek si cowok cupu tersebut.
“Jadi deal ya, pacarin tuh si Bira Cerita Gay sekitar empat minggu?” tanya Romeo dengan tatapan meremehkan ke arah Firza.
Firza mendengus sebal. “Deal! Dan lo tentu jadi kacung gue sekitar satu semester ke depan!” Firza menyambut jabatan tangan Romeo.
Dua cowok tersebut mengangguk-anggukan kepala mereka tanda mengamini >¦ ¦< mereka yang baru saja mereka sepakati. Firza dan Romeo ialah sahabat karib semenjak mereka kanak-kanak.
Firza ialah seorang cowok berorientasi biseksual dan Romeo ialah seorang cowok straight tetapi orientasi mereka tidak sama sekali menciptakan hubungan Cerita Gay persahabatan mereka merenggang tidak banyak pun.
Mereka ialah dua kawan yang selalu mengerjakan pertaruhan mereka tidak jarang kali memandang taruhan yang mereka lakukan ialah permainan yang amat menghibur sejak mereka beranjak remaja.
Semenjak mereka memilih apa orientasi seksual mereka. Sejak mereka mengenal cinta.
“Eits!!! Tapi gue kasih waktu hanya tiga minggu lho” tambah Romeo sesudah mereka berlalu berjabatan tangan.
Firza mendengus sebal, dalam hati ia mengolok-olok ulah Romeo yang tidak pernah inginkan kalah dalam taruhan slash permainan yang mereka lakukan, terakhir kali Firza bertaruh dengan Romeo.
Dengan teknik Romeo mesti meniduri ketua Osis cantik sekolah mereka yang paling diidolakan tidak sedikit cowok dan cewek di sekolah mereka, dan Romeo kalah dalam taruhan terakhir mereka.
Sebagai konsekuensinya Romeo mesti mengencani Amelia cewek yang wajahnya diisi jerawat serta bergigi tonggos yang selalu menciptakan onar di ruang belajar mereka, dengan amat darurat dan pastinya makian panjang Romeo untuk Firza.
Kesudahannya Romeo inginkan mengencani Amelia sekitar tiga hari dan itu ialah salah satu pengalaman sangat buruk yang Romeo dapatkan di dalam sejarah pertaruhan Romeo.
Sekarang Romeo menantang Firza guna memacari Bira cowok super cupu dengan wajah kuyu yang paling berkesan dekil.
Firza, cowok tampan dengan postur tubuh yang paling ideal guna cowok berumur delapan belas tahun yang dapat membuat lelaki gay manapun meliriknya berkali-kali, sementara Romeo cowok straight dengan Cerita Gay senyum semanis sakarin yang selalu menciptakan wanita terjerat dengan ucapan-ucapan manisnya.
“Kalau juga lo menang, lo bakalan muntah berminggu-minggu sebab harus ngerayu si Bira yang mukanya serupa keset ruang BP, yang dekilnya nggak ketulungan” kekeh Romeo.
Firza juga ikut tetapi sarat cibiran kepada Romeo yang tidak henti-henti menginginkan sahabatnya akan menghirup si cowok cupu berkacamata jadul dengan wajah yang Romeo tidak jarang kali labeli ‘keset ruang BP’ kemudian menusuk pantat si Bira yang tidak dapat dibayangkan oleh Romeo seberapa buruknya, barangkali ada sejumlah penyakit kulit di dekat lubang pantat Bira.
Mukanya aja udah dekil lagipula pantatnya? Pano, Kurap, Kudis bahkan koreng dan bekas-bekas koreng tentu menetap di pantat si Bira, gue nggak sabar nunggu si Firza kapok nusuk pantat cowok lagi. Ujar Romeo geli dalam hati.
“Tapi dia manis lho!” jawab Firza spontan setelah meneliti Bira yang telah menghilang tertelan koridor sekolah.
“Dasar homo pemakan segala!” celetuk Romeo seraya mendorong punggung Firza supaya kembali melangkah ke arah ruang Judi Tembak Ikan.,,,,, END