Business Consultant

Business Consultant

Business Consultant

Comments Off on Business Consultant

Business Consultant Rendahan

Hi Kenalkan namaku Erva, aku gadis keturunan tionghoa. Mataku sipit kecoklatan, rambutku panjang setengah punggung. Bentuk tubuhku cenderung kecil dengan buah dada bercup B. Aku cukup cantik dengan wajah yang terlihat lebih muda dari seharusnya. Senyumku agak terkesan nakal dengan bibir tipis yang mungil.

Aku bekerja sebagai Business Consultant di salah satu Business Consultant Firm di Jakarta. Aku biasa menangani Bisnis kelas mikro, menengah, dan startup yang masih belum memasuki Series A. Terkadang aku suka dibawa oleh bosku dalam meeting-meeting besar juga karena aku cantik dan suka berpakaian seksi sehingga calon client atau client terhibur dengan kecantikan dan keseksianku. Selama ini baik bosku, teman kolegaku hanya tau aku seksi dan suka menggoda tapi aku selalu menolak jika diajak / disogok untuk ditiduri…..

Sebut saja Tuan F. Tuan F adalah clientku, seorang pengusaha import kelas menengah yang cukup sukses. Tuan F juga adalah seorang yang sadis dan kejam terhadapku. Tidak ada yang tahu bahwa setiap hari Jumat sehabis jam makan siang aku akan masuk ke kantornya dan tidak akan keluar lagi sampai hari Senin pagi.

Jumat jam 13:00

Aku mengetuk ruangan pintu ruangan tuan F. Semua mata di kubikal memandangku dengan tatapan haus. Hari itu aku menggunakan blazer krem, rok peach 25cm diatas lutut, kemeja putih yang hanya dikancing 2 dari bawah sehingga memperlihatkan sebagian buah dadaku. Putingku tetap tertutup walau terlihat samar-samar. tapi semua orang tau aku tidak menggunakan bra. Atau lebih tepatnya Bra dan Celana Dalamku yang berwarna kuning muda sudah dilucuti oleh satpam dipintu masuk gedung. Setiap aku datang ke kantor ini, aku selalu menyerahkan bra dan celana dalamku kepada satpam sebagai pengganti tanda pengenalku. Biasanya satpam akan sekalian meremas kedua dadaku beberapa menit sebelum memukul pantatku dan membiarkanku masuk.

Gedung ini milik Tuan F tediri dari 3 lantai. Lantai pertama adalah gudang besar dimana truk-truk bisa masuk. Langit-langit ruangan ini sangat tinggi dan bisa menyimpan beberapa kontainer. Terkadang ada mobil besar yang membawa kontainer ada di dalam gedung itu sedang membongkar muatannya yang berisi bal-bal dari karung kehijauan yang kotor. Didalam karung hijau itu terdapat beberapa kotak coklat yang sedang dikeluarkan dan dirapihkan ke lantai 2. ada Sebuah lift kantrol barang. Lantai 2 berisi rak-rak penyimpanan yang sangat banyak guna menyimpan kotak-kotak dari kardus coklat. Lantai 3 berisi meja-meja kubikal, ruangan meeting, dan ruangan tuan F.

kembali kepada aku yang mengetuk pintu ruang tuan F.

“masuk” terdengar suara tuan F dari dalam setelah hampir 5 menit aku berdiri di depan pintu itu.

Aku membuka pintu menutup pintu kembali lalu menguncinya. Segera aku berlutut, menyimpan tasku disamping kiriku kemudian menanggalkan blazer kremku dan melipatnya dengan rapi. Kemudian aku melepaskan kemeja dan rokku dan melipatnya dengan rapi. Setelahnya aku mengambil collar yang ada di belakang lemari dekat pintu masuk lalu menggunakannya. Aku berlutut dan diam sementara tuan F tampak masih sibuk dengan laptopnya di meja kerjanya. Tuan F mengetik beberapa huruf kemudian ia melihatku sekilas.
“Terlambat 20 detik…. kamu tahu harus melakukan apa kan Lonte ?” ujarnya dengan anda yang hampir terdengar datar.

“T-tapi aku terlambat karena menunggu tuan mempersilahkanku masu….(k)”
“BERANI MEMBANTAH !” bentaknya. “Hitung keterlambatanmu menjadi 5menit 20 detik !” ujarnya

“I-iya tuan” ujarku pasrah.

“kamu masih ingat hukumanmu ?” tanyanya.

“Untuk setiap 10 detik keterlambatan Erva lacur ini akan menjepitkan satu penjepit pakaian di tubuhnya. Dan membiarkan tuan F memukul penjepit tersebut sampai jatuh.”

“Jadi ?”

“Erva lacur ini akan menempelkan 32 jepitan di tubuhnya agar dia tidak lagi terlambat “Aku kemudian merangkak ke salah satu laci di ujung ruangan. Membuka laci tersebut dan mengambil sekeranjang penuh jepitan serta mengambil sebuah tongkat tipis lentur berwarna hitam. Aku mengigit tongkat tersebut dan merangkak kembali ke tengah ruangan membawa sekeranjang penjepit.

Aku mulai memasangkan penjepit pertama di puting kananku. Ketika penjepit itu menjepit aku menggeliat kesakitan sesaat dan berusaha untuk tidak menjerit ataupun menangis. “s-satu” ujarku pelan…..Masih qada 31 lagi desahku.
“D-dua” ujarku lagi pelan ketika menjepit puting kiriku. “Aaarhhhh….” desahku.

“Tiga….”
“empat…..”

Aku terus menambahkan satu demi satu penjepit pakaian di tubuhku. Di bibir vaginaku, di sekitar buah dadaku, di perut dan akhirnya seluruh tubuhku penuh dengan ke32 jepitan.

Aku menyilangkan kedua tanganku dibelakang dan dalam keadaan berlutut maju dengan menggunakan lututku mendekati tuan F. Mulutku masih mengigit tongkat hitam yang segera akan menjadi penghukumku.

Tuan F mengambil tongkat hitam itu lalu dengan sekejap ia memukul salah satu jepitan yang ada di tubuhku. Aku tersentak dan merasakan rasa sakit yang menusukku. “aaaa” jeritku.

“hitung tolol !” bentaknya

“S-satu…. terima kasih tuan.” ujarku menahan rasa sakit dan terhina. Kenapa setiap Jumat aku harus menjadi mainan seks tuan F.

“Aaaa…..D-dua….” jeritku ketika sebuah tebasan memukul jepitan di bibir vaginaku….

“belum dua…. jepitannya belum jatuh !” ujar tuan F

“maaf tuan”

“aaarhhhh dua….” ujarku kali ini salah satu jepit di dadaku terpelanting karena dipukul dengan kasar oleh tuan F.

“bilang apa ?” tuan F menendang perutku.
“Makasih tuan….. makasih…. maafkan lonte ini tuan. Makasih tuan telah menghukum lonte ini dan mengingatkan lonte ini” kataku sambil mengaduh karena perutku terasa mules.

“T—TIGA ! Terima kasih tuan !” ujarku menjerit saat sebuah tebasan memelantingkan jepitan lainnya.
Masih ada 29 jepitan lagi dan aku sudah kesakitan padahal baru saja hitungan ke3. Aku sungguh meratapi, kenapa aku yang seorang gadis kelas atas bisa bernasib seperti ini. telanjang lebih rendah daripada pelacur disiksa dan diperlakukan hina.

“Sepuluh !…hhhh….hhh….t-terima kasih tuan….”
“du-dua puluh…. ampun… tuan….. makasih tuan…..ampun…. berikan lonte ini kelonggaran…..”
“Dua puluh Del…delapan….. hhhh..hhhh t-trima…terima kasih…” ujarku kesakitan. Kini tinggal sedikit lagi jepit yang tersisa.

“empat lagi, pindahkan jepitnya ke puting dan vagina kamu”

“i-iya tuan” aku sudah tidak mau berdebat lagi. sekujur tubuhku terasa perih dan sakit.

Aku memindahkan keempat jepitan terakhir, aku menjepit kedua putingku dan kedua bibir vaginaku. Aku menyodorkan selangkanganku dan tuan F memukul jepitan di bibir vaginaku.  photomemek.com Aku menjerit kesakitan “D-Duapuluh sembilan ! ampun…. ampun…… kasihani aku tuan !” jeritku. Aku terjatuh dan ingin rasanya mengusapusap bibir vagianku yang terasa begitu perih.

“Cepet jangan buang waktuku pecun !” ujar tuan F tidak peduli pada perasaan dan kesakitanku. Aku segera menyodorkan vaginaku kembali untuk disiksa.
“Tiga puluh” aku kembali menggeliat dan meraung-raung meratapi nasib tubuhku yang jadi bahan siksaan. “terima kasih..terima kasih…” ujarku komat kamit karena dikuasai rasa sakit dan takut.

“Tiga puluh satu” puting kiriku seperti terlepas karena rasa sakit yang luar biasa. Aku meraung dan menangis. aku sudah tidak lagi tahan dan tidak bisa berdiri… aku mengucapkan terima kasih berkali-kali tapi suaraku tidak bisa keluar. “t..r..ma…….ka…..s…..h…”

“T….ga…….p…..lh…….wa….” ujarku saking kesakitannya ketika jepit di puting kananku terpelanting.
“Mana hitungannya lacur ?” tanya tuan F sambil terus memukul dadaku dengan tongkatnya berkali-kali. Aku mencoba berteriak tapi saking sakitnya suaraku tidak bisa keluar untuk beberapa saat.

“Tiga puluh dua…. tiga puluh dua !!!” Aku mejerit sekeras-kerasnya…. kemudian aku komat-kamit berkata terima kasih tanpa henti selama hampir lebih 3 menit karena rasa sakit dan orgasme yang terjadi pada tubuhku.

ketika arus orgasme reda dan tubuhku sudah berhenti bergelinjit tuan F dengan kasar menarik putingku dan memaksaku berdiri. Dengan kaki yang lemas aku memaksaka berdiri karena putingku terasa mau copot dan perih. Ia memaksaku duduk di salah satu kursi yang sudah disiapkan. Kursi yang telah disiapkan bukanlah kursi biasa bahkan sulit untuk disebut kursi. Yang kulihat adalah kaki roda kursi kantoran dengan sebuah tiang di tengahnya, tiangnya berujung tumpul. Tiang tersebut bisa ditinggikan dan direndahkan. AKu dipaksa berjingjit dan tuan F mengatur tinggi tiang tersebut dari bawahku. Tiang itu naik meninggi masuk ke Vaginaku. Tuan F memaksanya sampai aku menjerit-jerit kesakitan dan minta ampun karena sudah tidak bisa masuk lebih dalam lagi. Kemudian dia mengunci agar tinggi tiangnya tidak turun lagi sehingga aku berdiri dengan sebuah tiang yang menancap pada Vaginaku. Aku masih bisa berjalan karena tiang itu bawahnya berupa kaki kursi. Tapi rasanya sangat tidak nyaman, menyakitkan dan memalukan.

“Ayo kita mulai rapatnya” ujar tuan F mempersilahkan aku untuk memulai presentasi.

Aku menarik nafas dan menahan malu lalu aku berjalan dan mencoba mengambil kertas-kertas dari tasku. Tuan F melihat pemandangan aku mencoba membungkuk tapi tidak berhasil akrena vaginaku ditembus besi sehingga untuk menundukpun aku kesakitan dan kesulitan.

Akhirnya tuan F berbaik hati mengambilkanku tasku. tentunya sebagai ganti krepotannya ia memasangkan penjepit puting di kedua putingku yang menjadi korban.

Siang itu aku membahas pekerjaan dan target-target yang seharusnya terjadi pada perusahaan tuan F. Aku memiliki laporan siapa saja pegawainya yang lalai menjalankan SOP atau kenapa SOP belum berjalan. Mana orang-orang yang tidak fit pada sistem yang seakrang telah kami sepakati.Serta membahas permasalahan dalam penerapan SOPnya.

Hari itu terjadi 4 hal dari hasil meeting kami.
Pertama : Rina dan Julius 2 orang petugas pencatat Stok tidak mengerjakan report sesuai dengan SOP sehingga mereka dipanggil. Yang satu wanita dan yang satu pria. Keduanya dinasihati oleh tuan F dan ditanya permasalahannya kenapa mereka lalai mengikuti SOP. Keduanya bercerita mereka sibuk sehingga lalai dan selama mereka berdua diceramahi, keduanya bebas memainkan aku yang berdiri telanjang terperangkap pada tiang yang menusukku. Atas kesalahan kedua orang itu keduanya harus mencambukku masing-masing 10 kali.

Kedua : Seharusnya tuan F hari ini menyelesaikan rancangan 3 dokumen SOP untuk data customer yang berantakan dan berbeda-beda format. Hal ini tidak tercapai karena tuan F sibuk sehingga sebagai orang yang salah men-set target aku mendapatkan hukuman dari tuan F. Disetrum menggunakan raket listrik selama 1 menit dan 30 cambukan menggunakan ikat pinggang tuan F diseluruh tubuhku.

memang nasibku sangat buruk, siapapun yang salah akulah yang akan menerima hukuman dan aku hanya bisa menangis dan menjerit memohon belas kasihan pada setiap cambukan. Aku menjerit memohon tapi tuan F tidak menghiraukanku sama sekali.

Ketiga : ada kesalahan dari alur penerimaan stok dan pencatatan stok. Hal ini memerlukan 3 dokumen dan sebetulnya dapat diefisiensikan menjadi 2 dokumen saja sehingga atas kesalahan ini aku harus mengulum dan menservis semua kelamin pada divisi penerimaan barang sore itu. Ada 7 orang admin yang bekerja pada divisi penerimaan barang. Aku harus mengulum ketujuh kelamin mereka baik perempuan dan laki-laki serta meminum habis semua peju mereka.

Keempat : Alex merupakan pegawai teladan minggu ini, dia berhasil menerapkan sistem SOP penjualan yang sudah selama 2 bulan tidak berhasil diterapkan. karenanya Tuan F menghadiahkan aku untuk digunakan sepuasnya oleh Alex setelah aku mengulum seluruh divisi penerimaan barang. Selain Alex seluruh tim penjualan yang berjumlah 12 orang juga berhak menggunakan aku sesuka mereka, mereka boleh mengeluarkan peju mereka baik di mulut, vagina, ataupun anusku sesuai kehendak mereka sebelum aku diserahkan kepada Alex.

Setelah mendapat 30 pukulan sadis dari tuan F. Tuan F melepaskan aku dari tiang yang menyiksaku. kemudian tuan F sudah mengkontoli ketiga lubangku, pertama di vaginaku, kedua di anusku, dan terakhir di mulutku.

Jumat Jam 16:30
Aku keluar dalam keadaan menyedihkan dari ruang tuan F, masih telanjang bulat dan berjalan tertatih ke kubikal para divisi penerima barang.
“Tuan dan nyonya, saya memohon maaf saya telah membuat kesalahan dengan membuat dokumen yang tidak efisisen sehingga menyusahkan tuan dan nyonya sekalian. sebagai hukuman, anjing lacur ini akan mengulum dan meminum peju kalian semua. Mohon tuan dan nyonya mengijinkan saya yang hina ini menjalankan hukumannya.” ujarku dengan suara pelan dan harga diri yang diinjak.

Aku berlutut dan mulai mengulum satu-persatu kelamin yang dari tim divisi penerima barang. Termasuk ada Rina dan Julius. Setelah aku mengulum 4 penis dan 2 vagina, kini iliran vagina Rina yang harus aku servis.

“Eh lacur ******, gara2 kamu aku jadi kena teguran. aku akan menghukummu lebih baru kamu boleh memuaskanku.”
“mohon maaf dan beri belas kasihan pada anjing hina ini”
“belas kasihan ytidak diberikan pada kafir dan anjing kayak kamu. Kamu dibayar mahal kan sama tuan F. Kamu salah dan enak-enakan doank jadi pelacur. Kami yang kerja beneran capek, menginput data-data dan menyesuaikan dengan keinginanmu. Aku gak terima. nih kamu pakai ini di badanmu baru kamu boleh puasin vaginaku !” ujar Rina murka.  artikelbokep.com Rina melemparkan beberapa penjepit kertas hitam di wajahku. Aku tahu ia ingin agar aku menyiksa diriku dengan itu. Aku dengan terpaksa memasang ada sekitar 12 jepitan hitam kecil di badanku. Kemudian barulah aku menjilati vaginanya sampai ia keluar dan aku akhirnya bisa melanjutkan hukumanku menjadi piala bergilir ke 12 tim penjualan.

Jumat jam 17:45
Aku kini saatnya menjadi piala bergilir. Tim penjualan didominasi oleh perempuan. Ada 8 perempuan dan 4 laki-laki di sana.
para perempuan biasanya memintaku untuk memuaskan dan menjilati kaki dan vagina mereka.

Jumat jam 19:00
Para laki-laki menunggu para perempuan sudah beres kemudian keempat pria sisa itu memperkosaku dengan cara yang lebih keji. Alex sebagai pria keempat tidak ikutan dulu, hanya ketiga temannya yang memperkosaku sekali jadi. Mulut, anus, dan vaginaku ketiganya langsung terisi dan ketiganya menggagahiku dengan kasar dan bergiliran, mereka bertiga ingin merasakan 1 lubangku 1 kali minimal. aku kesakitan karena mereka melakukannya sambil menampar-nampar buah dadaku dan mengkasari aku. Sekitar 1 jam aku nonstop disiksa dan diperkosa oleh ketiga kontol tersebut. Aku berakhir dengan kondisi berantakan penuh sperma. Orang akan jijik melihat keadaanku. Dari semua lubangku keluar sisa-sisa sperma.

“Byebye Erva” ujar salah satu dari mereka dengan riang.
“Cepet kamu merangkak ke Alex yang menunggu mu tuh,” ujar seorang lainnya sambil menggoyangkan badanku dengan kakinya.

Aku tidak kuat berdiri jadi aku hanya berusaha bergerak merangkak seperti anjing berjalan dengan pelan ke arah Alex yang duduk menyaksikan aku dari tadi diperkosa sejadi-jadinya.

Ketika aku merangkak dengan pelan, aku menaikan pantatku seperti anjing dan kedua pahaku terbuka agak lebar. Tiba-tiba saja seorang dari pemerkosaku menendangku di kemaluanku dengan sangat keras membuatku terbelak dan menggelinjit kesakitan sambil teriak. Vaginaku terasa sangat sakit ketika terdengar suara tawa dari ketiganya. Ketiga pemerkosaku lewat begitu saja sambil meludahiku. Aku terbaring menahan rasa sakit dari vaginaku yang terus menumpahkan peju dari dalamnya, mulutkupun masih penuh peju sama seperti lubang anusku.
“apa salahku….. aku gak pantas diperlakukan sehina ini. ” ujarku pelan dalam tangisan.
“salah lu, lu cina kafir !” ujar salah satu dari mereka yang ada di dekatku sambil menginjak kepalaku dan menghentak-hentakan kakinya di kepalaku. Kemudian dia dengan tenangnya menyingkirkan tanganku yang memegang vaginaku dengan kakinya dan mensepak vaginaku sekali lagi dengan kasar sambil meninggalkanku bergelinjut karena kesakitan.

Jumat jam 20:15
Alex menarik rambutku dan menyeretku bagai kain pel untuk mengelat sperma-sperma yang tertumpah dilantai. Ia menyuruhku menjilati sperma-sperma yang tersisa di lantai kemudian menyeretku ke kamar mandi dan mencuciku dengan semprotan air. Setelah Alex puas membersihkanku, termasuk menyuruhku kumur dengan laserin, sikat gigi dan bahkan lubang vaginaku juga dibersihkan barulah ia mengeringkanku dengan handuk lalu mulai memperkosa semua lubangku masing-masing dua kali sementara aku sudah sangat letih dan kecapekan sudah seperti seonggok daging boneka seks yang pasrah diapakan juga.

Alex memperkosaku habis-habisan dengan berbagai gaya. Ia memperkosaku hampir selama 2 jam.

Jumat jam 22:00
Aku disiram air dingin dan kemudian digiring dan dimasukan kedalam salah satu lemari. Kedua putingku dijepit dan aku digantungkan seperti pakaian. Aku tersiksa menahan keletihan kesakitan di seluruh tubuhku.

Hari ke2 Sabtu
Sabtu Jam 08:00
Lemariku terbuka, aku sudah tertidur meringkuk di bawah. Putingku terasa sangat sakit karena lepas dari jepitan yang menggantungku. Cara satu-satunya untuk lepas dari jepitan itu adalah dengan menarik tubuhku dan menjatuhkan tubuhku. tentunya rasanya kedua putingku nyaris copot ataupun robek dengan melakuakn hal tersebut. untunglah aku masih berputing pagi itu ketika lemari terbuka.

“Pagi lonte Erva” ujar tuan F.

aku segera memutar badanku dan merangkak menciumi kakinya seperti lonte rakus yang melihat makanan “Pagi tuan F” ujarku ketakutan. “ijinkan lonte kafir ini menjilati dan menservis tuan pagi ini” ujarku berusaha terlihat berguna.

Setelah aku menjilati penis tuan F dan meminum spermanya sebagai sarapanku maka tuan F menyuruhku mandi dan kemduian memakaikan rantai pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan leherku.

“aku mau 2 kontainer ini semua isi nya dipisahkan sesuai kode dan ditaruh yang rapih di rak lantai 2. Kamu akan kerjakan semuanya dalam keadaan telanjang. Oh tidak lupa kamu liat 1 botol bir ini. aku mau kamu fuck diri kamu pake botol bir ini dan kumpulin peju kamu di dalam botol ini. aku mau setidaknya sore ini botol 330ml ini setidaknya setengahnya penuh dengan cairanmu. Ada air di untuk kamu minum di aqua sana. Orgasme menguras banyak air jadi jangan sampe kamu dehidrasi. Aku tinggal. kalo kamu jam 4 belum selesai kamu akan dihukum dengan diperkosa sama anak jalanan dan preman dan satpam sekitar sini. kamu berhasil beresin kamu punya waktu istirahat sebelum nanti malam kita jamu para buyer kayak biasa.”

“Siap tuanku.”

“mulai kerja sana !”

Aku menyimpan botol 330ml bir itu di dekat tangga. Aku tahu jika aku ingin itu penuh aku harus orgasme setidaknya lebih dari yang aku mampu dan mengeluarkan cairanku dalam botol.

Aku memperhatikan ada CCTV di setiap pojok gudang ini dan ada 2 kontainer berisi barang-barang yang sangat banyak. Satu kontainer berisi lebih dari 20 kubik. setidaknya ada ribuan barang yang harus kupindahkan dalam keadaan telanjang dan terantai seperti ini. Aku segera mulai membuka kontainer pertama dan menarik kolian karung pertama. Aku membuka karung hijau kotornya dan membuka kardusnya lalu mengeluarkan barang dan membawanya ke lantai 2 lalu menyimpannya pada suatu rak. tidak lupa aku harus menghitungnya dan mencatatnya di buku sebelum besok akan dimasukan oleh tim divisi penerima barang.

Satu demi satu barang aku angkut. Aku berjalan bolak balik dari lantai 1 ke lantai 2 dan menyimpan barang-barang yang tidak kunjung habis itu ke dalam lemari. Aku tidak diijinkan menggunakan lift barang.ku Keringatan bercucuran dan dalam satu jam saja aku sudah sangat kumal dipenuhi debu. Seluruh tubuhku berkeringat dan karung-karung pembawa gatal itu menyiksaku. belum lagi debunya yang sangat banyak di gudang ini. Aku bekerja layaknya seorang budak yang patuh. Keletihan tapi aku tidak bisa tidak bekerja karena jika aku gagal, maka aku akan diperkosa nonstop nanti malam oleh anak-anak kampung sekitar sini. Minggu lalu aku gagal dan berakhir dengan diperkosa habis-habisan, kengerian itu cukup memotivasiku untuk terus bekerja walau harapan untuk sukses masih sangat jauh. Setelah menyelesaikan 3 bal aku minum air dan mencoba bermasturbasi dengan memasukan mulut botol 330ml kedalam vaginaku dan mengocok-ngocoknya. sungguh kehinaan dan sangat memalukan tapi aku sangat takut kepada perkosaan masal yang akan terjadi nanti malam jika aku gagal.

Sabtu jam 13:00
Aku sudah sangat kelaparan dan keletihan. Vaginaku masih sangat sakit karena perkosaan kemarin. Belum lagi sekujur tubuhku yang masih ada sedikit bekas-bekas cambukan atau pukulan. Aku semakin pelan dan tenagaku semakin terkuras. Aku minum air banyak tapi tetap dehidrasi dan keletihan. Aku ingin tidur, aku ingin makan…. aku…. tahu aku akan gagal dan diperkosa lagi sore ini. rasa kengerian itu terus memotivasiku untuk terus bergerak walaupun aku sudah sangat keletihan. Aku ingat beberapa minggu lalu aku nyaris diperkosa oleh anjing liar kalau-kalau tidak diselamatkan oleh tuan F karena waktu perkosaanku sudah habis. Bagaimana jika kali ini aku benar-benar diperkosa oleh anjing kampung ?

Sabtu jam 15:30
botol bir sudah hampir setengah penuh akan tetapi baru 1 kontainer lebih yang aku selesaikan. Masih ada setengah kontainer lebih yang belum aku selesaikan. Aku tahu aku tidak akan berhasil membereskannya.Aku sudah sangat letih dan lemas. Aku berjalan sangat pelan dan tertatih. aku memaksakan diriku.

Dalam setengah jam aku hanya berhasil membuka 2 bal lain dan terdengar suara derap langkah kematianku.

Sabtu jam 16:00
Tuan F berjalan mendekatiku yang sedang bekerja.
“jadi kamu gagal lagi lonte tak berguna ?” tanyanya
“iya tuan”
aku segera berlutut menundukan kepalaku dihadapan tuan F.
“Kamu tahu hukumannya ?”
“saya siap menerima apapun hukumannya tuanku. Tapi jikalau boleh saya sungguh sudah tidak kuat lagi. Saya sangat keletihan dan vagina hambamu yang hina ini masih sakit sekali.”
“memang saya harus peduli ?” tanya tuan F
“tidak tuan. Tuan bebas melakukan apa saja pada seonggok daging toilet pembuangan peju ini”
“bagus” ujar tuan F

Kemudian tuan F memberikanku sebuah pil multivitamin dan minuman manis untuk menambah energiku. “Kau butuh asupan gula biar ada tenaga” ujarnya

“Bersihkan badanmu dan bawa kasur busa. simpan di dekat pintu gerbang. Kamu berlutut di sana. aku akan beri kamu waktu 10 menit untuk melakukannya. aku akan memanggil para algojo untuk menghukummu” ujar tuan F

Aku segera berjalan ke kamar mandi mencuci tubuhku dengan air dingin. Menggosoknya dengan sabun dan menarik kasur busa yang ada di lemari lantai dua ke lantai satu. Aku menyimpan kasur busa itu di dekat pintu gerbang lantai satu bagian dalam. Menyalkan lampu dan berlutut seperti layaknya budak yang baik di atas kasur.

Tidak sampai 5 menit kemudian tuan F masuk bersama hampir 9 orang. Ada 3 satpam komplek pergudangan, 4 pemulung, 2 anak kampung yang usianya mungkin baru SMP yang ada di sekitar sana.

“Nah tuan-tuan ini kenalkan ada lonte gratisan yang bisa kalian pakai sesukanya. Saya ada waktu sampai jam 7. Sampai jam 7 teng kalian boleh pakai sepuasnya gratis. Setelah itu saat jam 7 kalian harus sudahan karena dia akan saya gunakan untuk keperluan lain. Nah kenalkan diri kamu.”

“Nama saya Erva Liong….mohon kebaika”
“Eh Lonte ! kamu jelasin siapa diri kamu. kamu itu lonte macam apa. apa aja yang boleh mereka lakuin ke kamu dan kamu sukanya dikasarin kan. Jangan sok jual mahal. Kalo kamu gak memuaskan perkenalannya minggu depan aku bawa selusin anjing kampung aja buat muasin lubang kamu yang haus kontol itu.” Ujar tuan F merendahkanku.

Air mataku langsung mengalir deras direndahkan seperti itu Aku juga sekarang harus merendahkan diriku agar memuaskan tuan F dan para kaum marginal yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku.

“Saya Erva Liong, saya adalah toilet umum untuk pembuangan peju yang berusia 23 tahun. Saya ada di sini untuk menjalankan hukuman saya. Saya kerja tidak cukup keras untuk tuan F sehingga saya sudah sepantasnya dan seharusnya mendapatkan hukuman. Hukuman saya adalah menjadi penghibur untuk tuan-tuan semua. Tuan-tuan semua boleh pakai tubuh saya untuk kesenangan tuan-tuan tanpa batasan. Tuan-tuan boleh memperkosa mulut saya, memaksa saya menelan semua peju tuan-tuan. Tuan-tuan juga boleh menggunakan anus dan vagina saya untuk menyalurkan hasrat tuan-tuan. Kedua dada saya ini untuk disakiti dan ditampar ataupun dicubit dan diremas sekehendak tuan-tuan. Jika saya berkata tidak dan ampun jangan hiraukan saya, perkosa saya lebih keras dan jika saya membandel paksa saya. Saya lonte gratisan memang sudah seharusnya diperlakukan seperti ini. Silahkan tuan-tuan menggunakan saya.” ujarku pelan-pelan dengan air mata yang terus berurai.

Tuan F tampak puas dengan perkenalanku. Dan dalam sekejap berikutnya, para satpam, pemulung, dan anak kampung segera berlari, melepaskan pakaian mereka dan langsung saja tubuhku ini dijadikan mainan. Dicubit, ditampar, diremas dan dimainkan sesuka mereka. Mulutku langsung penuh dengan ciuman dan penis-penis. Liang vaginaku tidak pernah kosong, sama halnya dengan liang anusku yang selalu penuh oleh penis mereka. Aku bahkan harus melayani 5 orang sekaligus. Kedua tanganku mengocok 2 penis, mulutku sibuk mengulum satu penis. Dan kedua lubangku juga dipenuhi penis. Aku diperkosa tidak terhitung sore itu selama 2jam setengah lebih.

“Nih gw hamilin lu perek cina”
“Lonte kayak u harusnya terima kasih udah dikasih sperma”
“enak banet nih tampungan peju. U demen ya diginiin”
“emang sepantesnya cewek cina kayak u tuh buat diginiin”
“kafir emang layak diperkosa. U emang kegatelan kan”

Aku merayap berusaha menjauhi kasur busa dan menjauhi mereka akan tetapi mereka menginjakku dan menyeretku kembali untuk menjadi mainan mereka. Seluruh lubangku penuh penju, bahkan aku seperti mandi peju.

Keadaan menyedihkanku terus berlangsung. sekeras apapun aku memohon dan minta waktu untuk sekedar mengambil nafas tidak dihiraukan. Tidak ada seorangpun yang peduli pada perasaanku. semuanya sibuk menyenangkan dirinya sendiri. Ketika aku hampir pingsan ataupun pingsan, tuan F akan menyiramku dengan air es sehingga aku tersentak dan melanjutkan penderitaanku. Tuan F memastikan aku menikmati setiap rasa sakit, rasa hina, dan rasa malu yang terjadi.

Sabtu jam 19:00
“Sudah-sudah cukup tuan-tuan” ujar tuan F meminta para pemerkosaku untuk berhenti.
Aku bahkan sudah tidak bergerak selama setengah jam karena sudah pasrah. apapun yang mereka lakukan ke tubuhku sudah kuterima dengan pasrah. bahkan ada yang menyulutkan rokoknya di dadaku dan aku tidak lagi menjerit karena aku sudah tidak bisa lagi menjerit. aku terlalu letih, hanya pasrah pada rasa sakit, nikmat, dan malu yang menyerang otakku.

Mereka mulai berpakaian kembali. beberapa mereka meludahiku ataupun mengencingi aku. Mereka menendangku seolah ingin menyingkirkan sampah dari tengah ruangan ke pinggiri ruangan.

“Sudah-sudah tuan-tuan” ujar tuan F

“am….pun…..am…..pun….” suara lirihku yang seperti komat kamit kini terdengar di kesunyian. aku seperti mesin rusak yang terus berkata “ampun” karena rasa sakit yang terus menerus mendera.

“Diam anjing !” seorang satpam menyentakku dan menginjak kepalaku dengan kasar.

Aku langsung terdiam.

“Bangun anjing !” tuan F menyiramku kembali dengan sekotak air es.
“kamu udah dilayani mereka. bilang terima kasih dan jangan lupa bayar mereka karena kamu menjalani hukumanmu, mereka jadi rugi waktu untuk menghukummu. Lagian aku kan bayar kamu buat kerja, kamu gagal wajar donk kalo kamu bayar mereka karena kamu tetep aku bayar full Lonte.” ujar tuan F

“ya……te-te-terima….ka-kasih…. tu-tuan…….tu-tuan……” ujarku lirih dan pelan. “Nih tasmu, bayar mereka” ujar tuan F melemparkan tasku ke dekatku. Aku merayap dan mengambil dompetku, membagikan 200 ribu perorang yang sudah memperkosaku dan memperlakukanku seperti sampah.

Mereka sangat senang, sudah dapet lonte gratis, dibayar pula.

Sabtu 21:00
Aku sudah makan dan memiliki sedikit tenaga walaupun sudah sangat keletihan dan sekujur tubuh kesakitan dan kelelahan. Aku sangat ingin tidur tapi apa daya hari belum selesai.

Aku makan di bowl anjing yang disediakan tuan F. isinya sih sangat bergizi walaupun bentuknya sangat tidak karuan. Aku juga sudah dimandikan dan sekarang berpakaian sangat seksi dengan gaun merah tipis nyaris transparan tanpa pakaian dalam sedikitpun. Aku menggunakan high-heel dan duduk di mobil tuan F.

Tuan F menjalankan mobilnya untuk menjemput 2 orang pembeli partai besarnya. Setiap minggu tuan F akan menjemput salah satu langganan besarnya untuk menghibur mereka dengan kemaksiatan. Tuan F sudah melanggan sebuah klub.

Ketika kami menjemput tuan Widodo dan tuan Ben, aku disuruh pindah duduk di belakang. Tuan Ben dan tuan Widodo duduk di kanan dan kiriku. keduanya sembari ngobrol dengan tuan F yang menyetir sembari tangannya masuk ke balik pakaianku untuk memainkan putingku. Tuan Widodo adalah pria tua kurus dengan rambut botak dan kacamata. Ia tampak memiliki usia 40 akhir. Sedangkan Ben tampak lebih muda dan gempal tipikal om-om dengan berewok tipis.

Sepanjang perjalanan yang macet mereka menikmati dan mengelitiki putingku sehingga membuatku tidak bisa berkonsenterasi.

Sabtu jam 22:30
Kami telah tiba di salah satu klub kesayangan tuan F. Kami turun dan masuk ke salah satu ruangan VIP karaoke. Begitu memasuki ruangan pakaianku langsung dilucuti tanpa ampun oleh tuan F. jadilah kami diam di ruangan dingin itu, 3 pria dan satu gadis telanjang yang dilehernya dihiasi collar anjing. Aku tidak diijinkan duduk di kursi sofa sehingga aku hanya bersimpuh di lantai ruangan karaoke.

“Wah tuan F dan si pembuangan peju.” tiba-tiba pintu terbuka dan seorang gadis keturunan yang usianya kira-kira sedikit lebih tua dari aku muncul. Ia adalah mami Nike. Mami Nike tidak seperti mami lainnya yang biasanya tua. Mami Nike terlihat memiliki badan super model walau dengan dada yang kecil. Ia bermata sipit tajam dan kelihatan sadis. Auranya berkharisma walau usianya tidak jauh dariku. Aku rasa dia hanya lebih tua 3-4 tahun dariku.

“Minggu ini tuan F membawa siapa ?” tanyanya ramah pada tuan F
“Mami Nike,” ujar tuan F yang langsung memeluk mami yang saat itu menggunakan dress putih. “Kenalkan ini pak Widodo dan pak Ben langganan saya yang paling baik”
“Ah tuan F selalu saja bilang semua langganannya paling baik,” ujar Ben berbasabasi saat menyalami Mami Nike.
“Saya akan panggilkan beberapa gadis untuk kalian pilih ya,” ujar Mami Nike ramah. “Pembuangan Peju, kamu gak memberi salam padaku ?” ujar mami Nike melirikku.

Aku langsung merangkak menghampiri mami Nike dan mencium ujung sepatunya dan menjilati ujung sepatunya sampai Mami Nike menarik kakinya. “Anjing pintar.” ujarnya sambil kakinya disimpan di dadaku. “Malam ini kamu akan dipuaskan lagi koq” ujarnya sambil keluar dari ruangan.

Mami muncul dan menawarkan kami untuk memilih perempuan-perempuan untuk menemani. Tuan F memilih 3 gadis untuk menemani kami berkaraoke dan bergila di ruangan itu.

Ketika mami Nike memasuki ruangan, tampak ada sekitar 20 gadis yang megikutinya dengan pakaian yang seksi. Ke20 gadis itu berjejer di hadapan kami untuk menunggu dipilih.

“Lonte Kafir, masukan sepatu saya di lubang memek kamu dan mulut kamu” Mami melepaskan kedua sepatu highheelnya. Ia menyuruhku berlutut di samping ruangan diantara ketiga tuan dan 20 gadis. Ia kemudian memasukan heels sepatunya kedalam vaginaku “tahan…. kalo sampai jatuh kamu akan menerima hukuman,” aku segera menahan dinding vaginaku untuk menjepit hak sepatu itu sekencang yang aku bisa. Kemudian dia mengambil sebelah sepatunya dan memasukan heelsnya kedalam mulutku. Rasanya sangat menjijikan tapi aku hanyalah tempat pembuangan peju yang tidak memiliki harga diri. Aku membuka mulutku dan mengigit heels tersebut menahannya dengan air mata bercucuran dan rasa malu. Bahkan para pelacur saja diperlakukan jauh lebih terhormat daripadaku.

“Nah silahkan tuan F, pak Ben, pak Widodo untuk memilih” ujar Mami Nike manja yang langsung duduk di samping tuan F. Mami Nike menaruh tangan tuan F agar merangkulnya.

Akhirnya tuan F, Ben, dan Widodo memilih 3 orang gadis dan mempersilahkan sisanya untuk pergi.

“bagi yang tidak terpilih, silahkan kalian keluar. tapi sebelum keluar boleh kalian tolong ludahi dulu si Anjing telanjang yang kegatelan itu.”
Mendengar tuan F menyuruh para pelacur meludahiku,  filmbokepjepang.com aku merasa sangat rendah sekali. Aku bahkan jadi tempat pembuangan ludah para pelacur, air mataku ini tidak bisa berhenti mengalir ketika satu demi satu perempuan-perempuan seksi ini berjalan meludahiku “dasar rendahan” “kamu yang bikin perempuan jadi keliatan murah bukan kami. dasar lonte cina kegatelan”
Mereka meludahi wajahku dan tertawa. beberapa pelacur bahkan mengupload aku di IG Story mereka ketika mereka meludahiku.

Setelah ke 17 gadis itu meludahiku, ketiga gadis yang terpilih langsung maju mendekati para tuan.

Gadis pertama berkulit sawo matang bernama panggung Julia. Tingginya mungkin sama denganku sekitar 158cm. Ia memiliki bra yang lebih besar dariku. Ia menggunakan baju setelah hitam. Julia duduk disamping pak Widodo dan dengan manjanya ia menyandar pada tuan Widodo.

Gadis kedua bernama Suri, ia berkulit putih tipikal sunda dengan mata besar dan muka judes yang cantik. Ia lebih tinggi dariku, sekitar 165cm dengan bentuk tubuh proporsional. Dadanya besar dan seksi. Suri menggunakan gaun hijau muda dengan belahan yang teramat rendah. Tuan F langsung menyuruhnya duduk dipangkuannya.

Gadis ketiga memiliki darah aceh dan manado bernama Tari. Ia tidak terlalu tinggi dengan rambut pendek yang dicat coklat. Ia menggunakan gaun ungu. Ia menemani tuan Ben.

Mami Nike lewat dan menendangku perutku sehingga aku kaget dan mentatuhkan sepatu mami Nike yang ada di vagina dan mulutku.
“Kamu memang harus dihukum” ujarnya sadis.

“Ampun mami…. jangan mami….. tempat pembuangan peju ini sudah dipakai dan disiksa tanpa henti. mohon belas kasihan” Ujarku memohon.

“Kamu ke tengah ruangan. Kenalin diri kamu. Ceritain ke Mami apa saja yang telah kamu alami hari ini. Ingat siapa diri kamu anjing. Minta hukuman sama mami.” ujar tuan F memerinthakan aku.

Aku hanya bisa pasrah. Aku merangkak dan berlutut di tengah ruangan . Aku hanya bisa terisak-isak berusaha menenangkan diriku sambil memandang ketelanjanganku dihadapanku ada 4 wanita seksi dan 3 pria yang sedang duduk menontonku.

“Saya Minerva Liong,” ujarku dengan suara pelan.

“Siapa kamu ?” taya taun F
“Kamu kerja apa Liong ?” tanya mami F juga. “Jelasin diri kamu sejelas-jelasnya.”
“Saya Minerva Liong, seorang lonte yang paling hina. Tempat pembuangan peju gratisan. saya lulusan luar negeri, sehari-hari saya bekerja sebagai Business Consultant di suatu firm dan tuan F adalah klien perusahaan saya. Akan tetapi lonte yang sok tahu dan sok pintar seperti saya dianggap tidak berguna sehingga saya pantas mendapatkan hukuman seperti sekarang ini. Tadi pagi tempat pembuangan peju ini dirantai dan telanjang bekerja seharian seperti budak.-“

“Lulusan luar negeri tapi kerjanya kuli buat beresin gudang, telanjang pula !” ujar tuan F memperlihatkan salah satu rekamanku yang sedang bekerja membongkar kolian dari Hpnya.
Semua langsung tertawa melihatku. aku hanya bisa menelan ludah dan melanjutkan.

“-Tapi karena ketidak bergunaannya, tempat pembuangan peju ini tidak memenuhi kuota sehingga harus dihukum.Lonte ini dipakai sebagai tempat pembuangan peju oleh 9 orang marginal yang ada di sekitar kantor tuan F. Tiga orang satpam penjaga komplek perkantoran, 4 pemulung, dan 2 anak ABG kampung.”

“kamu dientot anak ABG sama pemulung ?” ujar Suri mengejek.
“minggu lalu cuma digangbang 3 satpam, kamu makin gak ada harganya ya.” ejek Mami Nike.

“-S-saya tahu bahwa perbuatan saya immoral dan…… menjijikan….”” ujarku pelan sambil menunduk malu.

“Dimana aja mereka pake kamu ?”tanya Julia

“Di semua lubang… Saya tidak lebih dari tempat pembuangan peju.”
“oh kamu suka ya”
“…..saya hanyalah benda, apapun perasaan saya tidak penting.”

“Oh sebelum kita pake, dia begitu menjijikan. kita bersihkan dulu,” ujar Suri memberikan usul.

“Ide bagus.”
“Saya akan panggilkan OB” ujar mami Nike. “membersihkan toilet kan tugas OB”
Langsung saja tawa mereka pecah dan hanya dalam hitungan sekejap saja mami Nike kembali bersama seorang petugas OB. Petugas OB tampak terkejut melihat ada seorang gadis bugil di ruangan karaoke tapi dia tetap berusaha tenang walau matanya tidak bisa lepas dari memandangi tubuhku.

“Toilet yang ini kotor, tolong dibersihkan” ujar mami Nike
OB tampak bingung dna hendak masuk ke ruangan kamar mandi yang ada di dalam ruangan kami. “toilet yang ini loh !” ujar mami Nike sambil mengarahkan kakinya ke vaginaku.

“Kamu apa ?” tanya mami Nike kepadaku

“aku toilet tempat pembuangan peju” ujarku dengan suara pelan.

“tuh pa, tolong semua lubangnya dibersihkan. Memek, Anus, ama mulutnya” ujar Mami Nike. Para perempuan dan tuan-tuan semua ketawa tampak bahagia.
Segera saja OB itu mengeluarkan sikat pembersih toilet dan meminta bantuan para gadis untuk memegangiku.

Suri dan Julia dengan semangat memaksaku membuka selangkanganku. Menahan kedua kaki dan tanganku lalu sang OB dengan santai dan kasarnya memasukan sikat pembersih toilet kedalam vaginaku.

Seketika itu juga aku menjerit-jerit kesakitan seperti orang gila. Rasanya sangat mengerikan seolah badanku ditusuk ratusan jarum dan digeret2 dengan sadis. Aku tidak tahu berapa lama aku digosok, tapi rasanya seperti tidak berakhir dan aku menjerit terus menerus lalu pingsan karena saking terlalu sakitnya. akan tetapi segera mukaku tersentak kaget karena disiram oleh air dingin oleh mami Nike. Mami Nike ingin memastikan aku merasakan setiap detik rasa sakitnya.

Aku sendiri sudah diambang batasku, penyiksaan dari hari kemarin sudah membuat vaginaku sangat sensitif dan terasa perih sekali.
“masih ada lubang anusmu dan mulutmu yang harus dibersihkan” ujar mami tersenyum sadis.

Setelah penderitaan yang mengerikan itu mereka mencabut sikat toilet dan men mengunuskannya kembali di anusku. Aku menggelinjing meronta kesakitan tapi tidak ada yang peduli. mereka hanya tertawa melihat kesedihan dan kesakitanku.

Setelahnya sambil mereka mabuk-mabukan dan bernyanyi ria, aku hanya bergiliran melayani para gadis dan juga tuan F dan kedua pelanggannya.

Minggu jam 02.00
Acara minum-minum telah usai. Aku ditarik oleh tuan F seperti anjing dari mobilnya. Aku hanya menggunakan kalung anjing dengan rantai yang dipegang oleh tuan F. Rumah tuan F cukup besar dengan pekarangan di depan rumah yang cukup besar dan cukup privat.

Oh tidak lupa Suri ikut pulang ke rumah tuan F. sepertinya tuan F akan berpesta dengannya sampai pagi.

Aku diseret dan tidur di kamar mandi dengan kepala masuk toilet bowln terikat ke toilet dan tidak bisa bergerak lagi selain pasrah. sementara tuan F bahkan si pelacur Suri tidur di kasur yang empuk aku yang lulusan luar negeri, memiliki kerjaan cukup terhormat dan bergaji lumayan tinggi ini dengan menyedihkannya tertidur dengan cara yang paling hina. Perasaan dan harga diriku mengalami titik terendahnya saat itu.

Sebetulnya sangat sulit untuk bisa tertidur di toilet bowl, lembab dan ada air tidak jauh dari mukaku. Rambutku sebagian masuk ke dalam air, tapi karena kejadian penyiksaan yang mengerikan sepanjang hari, tubuhku sudah tidak tahan lagi dan dalam sekejap saja aku terlelap memasuki dunia mimpi.

Hari ke3 Minggu
Minggu jam 09:00
Sebuah flush membangunkanku. Tuan F dengan tenangnya membuka ikatanku pada toilet bowl, ia kemudian memasangkan borgol di tangan dan kakiku yang terhubung oleh rantai. Tanganku diikat didepan agar aku bisa bekerja. Ia memintaku untuk memandikannya dan tak lupa aku melayaninya dengan mulutku. Tak lupa Suri juga ikut bergabung dengan kami dan aku juga harus melayani Suri tentunya.

Minggu jam 10:00
Aku memasak di dapur dalam keadaan telanjang dan menyiapkan makan pagi untuk tuan F dan Suri. Keduanya sarapan di meja makan sementara aku sarapan roti yang dilempar ke lantai seperti anjing. Tidak lupa Suri memintaku membuatnya basah dan orgasme lalu memintaku mengelapkan rotiku ke cairannya sebelum aku makan.

Hari Minggu adalah hari dimana aku akan menjadi pembantu pribadinya tuan F. Aku akan mebersihkan seluruh rumahnya, baik toilet, pekarangan, mobilnya, kamar tuan F. Semua hal kubersihkan dalam keadaan telanjang. Tidak jarang aku harus menggunakan lidahku untuk menjilati toilet dan wastafel. Kedua dadaku digunakan untuk mengepel, melap kaca, dan menjadi pengganti spon saat mencuci mobil. Hari itu aku kembali bekerja keras layaknya pembantu yang tidak berpakaian. Kapanpun tuan F merasa horny, dia akan menarikku dan memperkosa salah satu lubangku sekehendak hatinya.

Kali ini penderitaanku bertambah karena Suri juga menggunakanku sekehendak hatinya. Bahkan sebelum Suri pulang ia memberikanku kado perpisahan yang mengerikan setelah makan siang jam 13:00.

“Pembuangan peju,” ujarnya memanggilku yang sedang membersihkan gudang.

“Ya nona Suri ?”

“Kamu paling bangga pasti sama dada kamu yang cantik itu kan ?” ujarnya sambil menyentuh-nyentuh payudaraku. Selain wajahku yang cukup cantik dan imut aku memang cukup pede dengan payudaraku. Tapi aku hanya terdiam tidak menjawab.

“Kamu kegatelan kan goda-godain orang pake dada kamu. Aku penasaran kamu masih bisa kegatelan gak kalo abis diginiin.” ujar Suri. Dia menarik rambutku, membuka borgol tanganku yang terikat di depan lalu memaksaku menyilangkan tanganku di belakang dan memborgolnya kembali. Ia menggiringku ke sebuah meja tak jauh dari sana. Aku kaget melihat ada banyak paku payung di sebuah nampan yang ada di meja. Ia menyimpan dadaku yang berukuran 34B dia atas nampan itu dan menekan punggungku. Rasa sakit menyerang seluruh dadaku. putingku seperti hancur diremukan oleh puluhan jarum tajam.

Aku tidak lagi sanggup menjerit karena rasa sakitnya benar-benar membuatku seperti lumpuh. Aku hanya membuak mulutku tapi tidak ada suara yang kaluar. “NAh apa kamu masih bisa bangga dengan dada hancur seperti itu ?” ia menarik rambutku lalu membenamkan kembali dadaku di nampan neraka itu beberapa kali dengan aksar sebelum ia melemparku ke lantai.

“Ampun…ampun…. ampun….” aku hanya bisa memohon belas kasihan. Kulihat ada beberapa luka di buah dadaku. putingku lecet dan ada beberapa tetes darah yang mulai mengalir. “jangan nona…. jangan nona….” ujarku meracau karena sakit, malu dan ketakutan.

“Posisi kayak anjing !” perintah Suri

Aku segera berusaha memenuhi keinginan Suri takut mendapatkan perlakukan yang lebih parah. Takut ia nekad memotong putingku.

“buka lebar sedikit pahamu !” uajrnya. Dalam kondisi merangkak seperti anjing aku melebarkan pahaku dan dalam sekejap Suri menendang pangkal pahaku sekeras yang ia bisa sehingga aku menjerit kesakitan dan terjatuh tidak bisa bangun lagi. Setiap hari vaginaku ditendang dengan sadisnya.

“berikutnya aku akan memasukan kaktus ke dalam vaginamu jika kita bertemu lagi….” bisik Suri sambil berjalan meninggalkanku. “sampai bertemu lain waktu Erva cantik….” ujarnya sambil pergi.

Aku hampir setengah jam lebih terkapar tidak bisa melakukan apapun di sana karena rasa sakit di payudara dan vaginaku yang tidak mau berhenti. Tuan F menemukanku dan memaksaku berdiri, melepas ikatan borgolku yang berada di belakang dna memindahkannya ke depan agar aku bisa bekerja kembali.

Minggu jam 16:00
Sore hari tuan F menderaku dengan ikat pinggangnya. 39 pukulan disekujur tubuhku. Kali ini tuan F tidak berfokus pada dadaku karena dadaku sudah hancur oleh paku payung. Seelah itu tuan F mengikatku di traktor mininya dan aku diseret untuk “membersihkan” dan merawat kebun.

Minggu jam 17:30
Aku sedang sibuk memasak makan malam. Setelah makan malam aku akan membersihkan semua peralatan makan dan aku akan melayani tuan F dengan seluruh lubangku. Tapi sudah 2 minggu terakhir ia hanya menggunakanku seperlunya, ia sudah bosan dengan ketiga lubangku dan diriku.

Minggu jam 20:00
Biasanya tuan F akan menggunakanku sampai ia puas, kadang sampai tengah malam tapi hari ini jam 8 ia menyeretku keluar dari rumah dalam keadaan telanjang dan diujung rumahnya ada sebuah tempat sampah besar seperti yang ada di back alley di amerika. Ia membuangku di tempat sampah itu dalam keadaan telanjang. Kedua tanganku diikat lakban yang sangat banyak.
“sampah kayak kamu ya cocoknya ditempat sampah” ujar tuan F sambil meninggalkanku.

“Oh ini ketinggalan.” tuan F mengguyurku dengan botol 330ml yang berisi hampir setengah penuh. ya cairan vaginaku yang diambilnya dari kulkas.

Ketika aku sudah dibuang setiap minggu malam, aku akan diam dan tidur ditumpukan tempat sampah itu. Meratapi dan merenungi sakitku. Vagina yang masih perih dan kesakitan, sekujur tubuh penuh bekas cambukan. Tapi untuk toilet pembuangan peju sepertiku, inilah kehidupan yang harus dijalani.

Epilog
Senin jam 07:00

Tuan F keluar dari rumah melemparkan cutter ke dalam tempat sampah dimana aku dibuang. Kemudian ia juga melempar blazer kremku, kemeja putih yang kancingnya sudah dilepas semua, serta rokku kedalam tempat sampah juga. Ia juga menyimpan tasku yang berisi kunci apartemenku, dompetku yang sudah kosong dan ponselku.

“Sampai bertemu jumat depan Sampah” ujar tuan F berjalan ke mobilnya dan meninggalkan aku.

Aku segera mencari cutter, memotong lakbanku dengan hati-hati agar tidak melukai diriku kemudian berpakaian dan segera memanggil ojek untuk segera pulang, mandi dan berganti pakaian lalu melanjutkan hidup kelas atasku sampai Jumat berikutnya,,,,,,,,,,,,,,,

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account