Asmara Di Kaki Gunung Merapi (2)
Baru tiga bulan aku dan Dian berpacaran, namun aku tidak pernah menyangka akanmelakukan hubungan seks secepat ini dengannya.Pada hari valentine yanglalu, kami sepakat untuk merayakannya di Kali Kuning, kawasan wisataKaliurang. Berangkat pada tanggal 13 siang dengan perlengkapan camping yangkubawa (tenda, sleeping bag, alat masak dan logistik untuk 2 hari). Sekitarpukul 3 sore kami tiba di lokasi dan aku langsung mendirikan tenda, sementaraDian terlihat turun ke sungai kecil yang airnya sangat bening. Begitu selesaimemasang tenda, aku langsung ikut Dian turun dengan membawa sekalian peralatanmandi. Kulihat Dian sedang asyik bermain air di atas sebuah batu besar.
“Mandi gih, ntar kesorean lho”, kataku.
“Dingin ah, lagian mau mandi pake apa?”, tanyanya.
“Pake ini aja”, aku mengulurkan kain pantai biru milikku dan sekalian dengan sabun peralatan mandi.
“Tapi Mas pergi dulu dong, aku mau ganti dulu nich”.
“OK”, aku langsung pergi menuju ke hilir sungai, kira-kira 10 menit kemudianaku kembali lagi dan kulihat Dian telah asyik berendam di air.
“Dingin nggak?”, tanyaku.
“Lumayan, ayo mandi juga”, ajaknya.
“Ntar deh”.
Sekilas aku melihat kain bali yang dipakai Dian tersingkap di air sehinggamemperlihatkan pahanya. Dadaku langsung berdesir dan berdegup kencang. Entahsetan apa yang menuntunku untuk lebih mendekat ke pinggir sungai agar dapatmelihat lebih dekat sosok Dian.
“Ayo”, ajaknya lagi. Aku cuma tersenyum.
Dian naik ke atas batu dan mulai menggosok badannya. Saat itu mataku tak bisalepas dari payudara Dian yang menyembul walaupun telah ditutupi kain bali yangbasah. filmbokepjepang.sex Penisku sudah menegang sejak tadi. Dian masuk lagi ke air begituselesai membersihkan badan dan kakinya. Badan dan kepalanya bersandar ke batubesar yang berada di dalam aliran air dengan mata tertutup. Entah setan manapula yang merasukiku, aku langsung membuka baju yang kupakai sehingga hanyatinggal celana pendek dan langsung masuk ke sungai. Dian terkejut dan membukamatanya tapi lalu tersenyum.
“Gak dingin kan?”, tanyanya.
“Dingin ah”, kataku sambil mendekati dia.
Aku duduk di sampingnya dengan posisi yang sama (bersandar di batu), tangan kamisaling bersentuhan sehingga membuat dadaku semakin berdegup kencang.Kuberanikan diri untuk meremas tangannya yang berada di dalam air. Tak adarespon. Kuelus tangannya pelan, semakin ke atas. Posisiku agak miringsekarang. Mata Dian masih tertutup tapi dapat kurasakan badannya menegang.Rupanya dia juga sudah mulai terangsang.
Kesempatan tersebut tak kusia-siakan. Dian langsung kurengkuh dan kuhujanidengan ciuman di leher dan terus ke bibir. Dia membalas pelukanku dan mulaimeraba-raba punggungku. Bibirnya ku kulum, turun ke leher sambil tangankumelepas kain pantai yang sedang dipakainya dan kuletakkan di atas batu.Sasaranku kini adalah payudaranya yang merah merekah. Putingnya kuisap-isap.Dian menggelinjang pelan. Tanganku mulai menggerayangi vaginanya. Dian meremasrambutku dan mengerang. Dian kunaikkan ke atas batu. Kucumbu mulai dari leher,kemudian payudaranya kembali kuhisap dan tanganku lebih leluasa memainkanvaginanya. Kuciumi perut dan turun ke kewanitaanya. Kulihat jelas vaginanyaberwarna merah ditutupi bulu-bulu yang lebat. Kuciumi dan kelentitnyakumainkan dengan lidah. Badan Dian menegang dan dia terus mengerang. Kubukacelana pendekku sekaligus dengan CD-nya. Penisku yang berukuran panjang 18 cmlangsung mencuat keluar. Dian terlihat agak kaget begitu melihatku dalamkeadaan bugil di hadapannya. Aku naik lagi ke atas Dian. Penisku kumainkan di vaginanya.Kepala penisku kugesek-gesekkan di kemaluannya.
Dian mengerang. “Mas…, ohhhmm…”.
Dian kuangkat lagi ke dalam sungai, kurebahkan di pinggir. Badan kami setengahmasuk ke dalam air. Kakinya kurenggangkan dengan kakiku, kemudian sambilmeraba-raba dengan tangan kuarahkan penisku ke vaginanya. Dengan perlahankepala penis kumasukkan. Baru sebatas kepala kulihat Dian mengerang danmenggigit bibirnya. Penisku kutarik pelan dan kugesek-gesekkan hanya sebataskepala yang masuk tadi. artikelbokep.com Begitu Dian tenang, penisku kembali kumasukkansetengahnya. Dian menjerit. Bibirnya langsung kukulum dan penisku kutarikkeluar sedikit. Pelan-pelan penisku kugoyang-goyangkan sebatas setengahnya yang barumasuk tadi. Begitu Dian terlihat mulai menikmatinya, penisku kudorong pelansemakin dalam. Dian kembali menjerit tertahan dan meremas pundakku. Kali inipenisku kubiarkan agak lama bersarang di vaginanya tanpa kugerak-gerakkan.Bibirnya terus kukulum dan payudaranya kuremas.
Lebih dari 5 menit kemudian aku mulai menggoyang-goyangkan penisku kembalidengan perlahan sambil mengulum payudaranya. Kecipak air terlihat di pinggirsungai karena goyangan tubuh kami. Dian mulai menikmatinya. Karena berada didalam air, goyangan kami terasa lain. Setiap aku menggoyangkan penisku, Dianmembalas dengan menggoyangkan pantatnya di dalam air. Gerakannya pelan karenahambatan di dalam air. Penisku terasa diurut-urut di dalam vagina Dian.Gerakan kupercepat dan Dian tetap mengikuti irama gerakannku.
“Ohhh…, Masss…, terusss…”, erang Dian.
“Kamuuu juga terusss.., goyyangkaaan…, oohh…., mmhhh…”.
Badan Dian kuangkat ke atas dengan posisi setengahberdiri. Penisku tetap berada dalam vaginanya. Dian kupeluk erat sambil terusmenggoyangkan pinggulku. Badan Dian terasa mengejang. Mungkin dia akanorgasme, pikirku. Goyangan kupercepat.
“Ohh…, Mass…, teruss.., ohhh…”, bisiknya.
Badan Dian kuangkat dan kurebahkan di atas rumput lagi, pantatnyakusanggah dengan kain pantai yang basah. Penisku langsung kumasukkan ke vaginanya danlangsung menggoyang-goyangkan pinggulku. Kaki Dian mengapit tubuhku. Badannyamengejang. Tangannya mencengkeram tubuhku. Gerakan pinggulku semakinkupercepat.
“Ohh…, Masshh…”, Dian menjerit tertahan saat dia mencapai orgasme.
Dian memelukku erat. Pinggulku berhenti kugoyangkan dan penis kukeluarkan dari vaginanya.
Aku mengambil sabun mandi dan mulai membaluri penisku. Aku berbaring telentangdisamping Dian, tangannya kubawa ke penisku dan kukocok. Tanganku kulepas danDian terus mengocok penisku. Badanku mulai mengejang.Tangan Dian kulepas daripenisku. Dian kurebahkan kembali dirumput, penisku kumasukkan ke belahanpayudaranya dan menggoyangkan penisku. Begitu terasa aku mau orgasme kembalipenis kulepaskan dari payudara Dian dan membiarkannya sebentar. Begitu akuagak tenang, aku membalikkan tubuh Dian terlungkup. filmbokepjepang.sex Kakinya kurapatkan,penisku kumasukkan ke sela-sela paha belakangnya, penisku tidak kumasukkan kedubur Dian. Penisku terus kugoyangkan sampai aku mengalami orgasme. Spermakukeluar di sela-sela pahanya. Aku memeluk Dian sebentar kemudian membalikkanbadannya dan kuciumi dengan lembut. Kami berdua terbaring kelelahan. Kemudianaku bangun dan membersihkan diri dan diikuti oleh Dian. Selesai mandi akumelihat jam menunjukkan pukul 16.45. Berarti kami telah bercinta sekitar 45 menit. Aku dan Dian naik menuju ke lokasi tenda.
Pukul 7 malam aku memasak mie instant dengan corned. Dian sedang asyikmendengarkan radio di dalam tenda. Kami menyelesaikan makan malam sekitar jam7.30. Aku dan Dian duduk berdua di luar tenda sambil membuat api unggun kecil.Dian bersandar di pundakku sambil memandangi bintang-bintang.
“Dingin ya Mas”, kata Dian memecah kesunyian.
“Ya”, mau kupeluk?”.
“Mmm…”, Dian tersenyum sambil merapatkan tubuhnya.
Aku langsung merangkul tubuh Dian. Terasa payudaranya yang kenyal mengganjal membuatku langsung terangsang untukmengulang kejadian tadi sore. Bibirku langsung mencium kening Dian, terusturun ke bibirnya. Dian membalas perlakuanku. Kami saling berpagutan. Tangankumeremas payudaranya yang terbungkus sweater. Tangan Dian kubawa ke peniskuyang sudah mengeras. Dian kurebahkan di atas matras, sweaternya kubuka sebatasleher dan payudaranya kuhisap.
“Ouhhh Masss…, terusss”, erangnya.
Aku semakin ganas, di pinggir payudaranya kubuat cupang merah. Celana Diankubuka sekaligus dengan CD-nya sebatas lutut. Kemudian vaginanya ku kulum,kumainkan dengan lidah.
“Terus Mas…”, erangnya.
Celanaku kubuka dan penisku langsung muncul keluar. Tubuh Dian kumiringkan berhadapan dengan tubuhku.Kemudian celanaku kubuka seluruhnya sehingga hanya tinggal baju yang menempeldi tubuhku. Penis kumainkan di vaginanya, ujung penis kugesek-gesekkan dikelentitnya. Dian mengerang-erang. Celananya kulepas semua beserta seluruhpakaiannya. Kini Dian telah telanjang bulat telentang di atas matras. Aku jugaikut membuka seluruh pakaian yang kukenakan. Kami telanjang bulat berdua,berpelukan, saling membelai, memagut. Aku meraba vagina Dian, terasa vaginanyatelah basah. Dian kubangunkan dan membuat posisi merangkak. Aku memeluknyadari belakang dan memasukkan penis ke vaginanya dan menggoyang-goyangkanpenisku, seperti sore tadi dan Dian mengikuti irama gerakanku denganmenggoyangkan pinggulnya juga. Bunyi kemaluan kami yang bersentuhan terdengar di antarasuara jangkrik.
Kemudian Dian kutelentangkan, kakinya kurenggangkan. Satu kaki kuangkat keatas, aku memasukkan penisku dengan posisi duduk. Penisku kugoyang-goyangkanterus dan Dian mengerang-erang. Kali ini erangannya tidak ditahan lagi sepertisore tadi. Tubuh Dian kuangkat berhadapan dengan tubuhku. Penisku terusmenancap di vaginanya. Tubuh Dian kupeluk erat dan pinggul kami salingbergoyang. Kurasakan penisku seperti diurut-urut hingga menghasilkan sensasiyang luar biasa nikmatnya. Badannya kurebahkan lagi, kedua kakinya kuangkat,penisku kumasukkan lagi ke liang surganya dengan posisi setengan berdiri.Penisku kugoyang-goyangkan terus. Tubuhku mulai mengejang, kemudian peniskukutarik keluar. Tubuh Dian terus kucumbu sampai aku relax lagi. Aku tidakingin mengalami orgasme duluan.
Begitu tenang kembali, tubuh Dian kumiringkan, aku memasukkan penisku kevaginanya dari belakang. Satu kakinya kuangkat. Lima menit kupertahankanposisi tersebut, terasa tubuh Dian menegang seperti sore tadi ketika diaorgasme. Erangannya kali ini tak tertahankan lagi.
“Oh…, Mass…, teruss…,ceppatt.., oh…, lebih keras goyangnyaaa..”, erang Dian.
Aku mempercepat goyangan pinggulku sampai Dian akhirnya menjerit ketika mencapai orgasme, akulangsung membalikkan tubuh Dian dan menindihnya. Aku juga hampir mencapaiorgasme, pinggulku kugoyang-goyangkan kembali dengan cepat, Dian hanya pasrahdan aku mengerang keras ketika mencapai orgasme.
“Aku sayang kamu Dian”, bisikku di telinganya.
Aku bopong tubuh Dian masuk ke tenda, kumasukkan ke sleeping bag, baju dan peralatan juga kubawa masuk ke dalam tenda. Malam itu kami berpelukan dengan keadaan bugil dalam sleeping bag dan tidur bersama dengan nyenyaknya.
TAMAT