Akhwat Cantik Birahi Tinggi
- Home
- Cerita sex hot
- Akhwat Cantik Birahi Tinggi
Akhwat cantik berjilbab,kadang justru membuat penasaran dan punya daya tarik tersendiri. Apalagi jika bertubuh montok,kadang tercetak jelas di balik kain jilbabnya. Ia cenderung alim, namun di balik semua itu ia tetaplah seorang akhwat yang punya hasrat, nafsu, dan gejolak BIRAHI yang siap menyerang kapanpun dan di manapun. Ratih, akhwat muda berumur 21 tahun cantik sensual yang berjilbab, adalah seorang mahasiswa jurusan bahasa inggris di sebuah Universitas yang berada di kota J. Penampilannya yang anggun, dengan tubuh padat berisi yang selalu terbungkus gamis panjang, mengenakan jilbab cantik, semakin menambah keanggunannya. Sungguh sosok anggun akhwat berjilbab. Ratih adalah akhwat kuning langsat bertampang Jawa, yang sangat cantik dan manis, dengan kulit putih bersih, tinggi badan sekitar 165 cm, potongan muka manis, agak memanjang dengan dibalut jilbab/jilbab sangat menawan hati. Di balik baju muslimnya, tercetak tonjolan teteknya yang montok, sedangkan pinggangnya amat langsing dengan perut yang rata, pinggulnya serasi dengan pantatnya yang montok padat. Wow… indahnya. Walau berjilbab, saat berjalan kain panjangnya tertiup angin menampakkan cetakan tungkai pahanya dan kakinya terlihat panjang serasi dengan bentuk badannya, walau tertutup gamis panjang dan jilbab yang rapat, langkahnya terlihat sangat sexy dan gemulai. Pembawaan Ratih dengan jilbabnya terlihat sangat kalem dan malu-malu. Suatu siang Ratih baru saja pulang sehabis berenang bersama teman teman kuliahnya . Kelihatan sekali ia begitu ceria sepanjang perjalanan pulang , apalagi hari ini dia baru saja jadian dengan salah seorang teman kuliahnya yang memang sudah dia sukai sejak dulu. Namun keceriaannya seolah terhenti saat ia tiba di rumahnya , ia agak sedikit curiga mendapati pintu rumahnya tak terkunci , padahal biasanya ayahnya selalu mengunci pintu sekalipun jika sedang ada di rumah , dan perasaannya semakin tak enak saat menyadari bahwa pintu itu sepertinya bekas ditendang atau didobrak seseorang. Ratih bergegas masuk kedalam , melempar tasnya ke sofa dan memanggil ayahnya .. ” ayah…?? ayah sudah pulang…?” Ayah Ratih memang bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan besar. ibu Ratih seudah meninggal dunia karena sakit berkepanjangan , jadi di rumah itu hanya tinggal Ratih berdua dengan ayahnya. “ayah …?” tak ada jawaban “ayah…??” suaranya semakin memeperlihatkan kecemasannya. saat ia hendak memeriksa kamar ayahnya , ia mendengar suara berisik di gudang . Ratih pun bergegas ke garasi , dan terus memanggil ayahnya “ayah lagi di gudang ya..??” suara-suara berisik itu berhenti. Ratih membuka pintu yang menuju gudang , dan melihat ayahnya terikat di kursi dengan mulutnya tertutup oleh selotip lackban , segulungan lackban bekas menutup mulut ayahnya masih tergeletak di bawah kursi. “mmm .mmmm..mmm..!!!!” ayah Ratih seolah hendak mengatakan sesuatu ketika Ratih memasuki gudang. Tiba-tiba saja sepasang tangan kekar bertatto telah menangkap tubuh Ratih dari belakang, diangkatnya tubuh Ratih saat akhwat cantik berjilbab ini berteriak , meronta , dengan sigap pria itu merangkul Ratih dengan satu tangan sementara tangan yang lain membekap mulut Ratih. untuk beberapa saat Ratih terus meronta , namun semakin ia meronta semakin keras rangkulan tangan pria itu dan terasa sangat sakit , sehingga akkhirnya Ratih pun terdiam. “diem atau gue bunuh loo..!!!” suara orang yang menangkap Ratih mengancam menakutkan. artikelbokep.com Seorang pria lain kemudian dilihat oleh Ratih mendekati ayahnya , berpakaian rapi , tinggi besar , namun tatapan matanya memancarkan kelicikan dan kekejaman. “anak kamu ya ???” tanya orang itu pada ayah Ratih, ayah Ratih tak menjawab. “hmmm..artinya dia memang anak kamu…betul…?” kata orang tinggi besar lagi sorot mata Anton (ayah Ratih ) menandakan keterkejutan dirinya. “nama saya toni dan orang itu adalah asisten saya, namanya Bejo” Anton terdiam sejenak sebelum melanjutkan, “dan alasan kita kemari karena ayah kamu telah berutang cukup besar pada saya, ayah kamu telah meminjam uang dan selama ini selalu menunda nunda pembayaran sehingga bunganya pun telah banyak dan tak mungkin terbayar meskipun rumah ini dijual. makanya kita datang kemari untuk meminta pertanggung jawabannya.” Anton tertunduk lesu saat orang tersebut membeberkan apa yang terjadi pada Ratih , beberapa bulan yang lalu ia meminjam uang untuk berjudi tapi tak pernah menang sehingga hutangnya terus menumpuk akibat hobinya berjudi tersebut. toni tiba-tiba mencabut pistol dari balik jasnya dan menodongkannya pada Anton membuat pria malang itu menggumam sepertinya memohon ampun , Ratih pun menjerit namun dekapan bejo yang semakin kuat membuatnya terdiam lagi. “hahaha .jangan takut nona cantik “kata toni dengan tenang “membunuh ayah kamu bukan hukuman yang pantas buat penghianat macam dia, malah sebaliknya dia akan menyaksikan jika anak cewek kesayangannya yang akan mempertanggung jawabkan perbuatannya.” reaksi kaget dan ketakutan dapat terlihat juga terasa dari Ratih maupun ayahnya. Ratih kaget namun tak beteriak karena kahwatir bejo makin erat mendekapnya , ia bisa menduga pertanggungjawaban macam apa yang dimaksud oleh orang itu, perasaanya makin gelisah. “bejo..!! lepaskan dia..” perintah toni , dan bejo pun melempar jatuh Ratih ke lantai. Ratih berusaha bangkit , namun punggungnya diinjak dengan kuat oleh bejo sehingga ia terpaku di lantai , kesakitan dan ketakutan yang berbaur membuat akhirnya air mata Ratih meleleh juga. “ampuun…tolong…jangan begini ” Ratih memohon “U aku paling suka melihat akhwat cantik menangis dan memohon seperti itu , bukan begitu jo..?” kata toni disambut dengan tawa kasar bejo. Dengan cepat kedua tangan toni yang penuh dengan bulu tersebut memeluk badan Ratih yang berjilbab dan montok dan mendekapkan ke tubuhnya. Dalam sekejap badan Ratih yang sangat halus dan ranum, telah sepenuhnya berada dalam pelukan lelaki tinggi besara itu. Toni memegang kedua lengan bagian atas Ratih dekat bahu, sambil mendorong badan akhwat berjilbab itu hingga tersandar pada meja , kemudian toni mengangkat badan Ratih dengan dan mendudukkannya di atas meja yang ada di gudang itu, lalu kedua tangannya diletakan di belakang badan dan dipegang dengan tangan kirinya. Dengan beringas Toni menciumi wajah cantik dan manis yang masih mengenakan jilbab itu, nampak Toni seperti anjing kelaparan menyosor-nyosor wajah ayu Ratih, sementara akhwat cantik berjilbab itu hanya bisa meronta-ronta. Tangan kanan Toni tiba-tiba turun kebagian bawah tubuh Ratih dan meraih ujung kain panjang di bagian bawah sejurus kemudian diangkatnya baju panjang itu tinggi-tinggi dan tersingkaplah apa yang selama ini tersembunyi. Ya Toni telah berhasil menyaksikan akhwat itu dari ujung kaki betis sampai pangkal paha .Lalu tangannya meremas-remas bokong kenyal akhwat ayu itu. Badan Toni dirapatkan diantara kedua kaki Ratih yang tergantung di tepi meja dan paha Toni yang sebelah kiri menekan rapat pada tepi meja sehingga kedua paha Ratih terbuka, namun ia sengaja tidak melepas gamis dan jilbab akhwat ayu itu. Ia ingin menyetubuhi akhwat itu dengan tetap membiarkan gamis dan jilbabnya tetap dipakai. Ia merasakan sensasi yang luar biasa, bercinta dengan akhwat cantik yang masih tertutup jilbab dan gamis panjang muslimnya. Tangan kiri Toni yang memegang kedua tangan akhwat berjilbab itu, di belakang badan Ratih ditekan pada bagian pantat ke depan, sehingga badan akhwat berjilbab yang sedang duduk di tepi meja, terdorong dan memek Ratih melekat rapat pada paha sebelah kiri Toni yang berdiri menyamping. Tangan kanan Toni yang bebas dengan cepat mulai membuka kancing-kancing depan baju panjang terusan yang dikenakan Ratih. sementara Ratih hanya bisa menggeliat-geliat, “Jangan…, AAAAA H… jangan lakukan itu!, stOppp…, stoopppp”, akan tetapi Toni tetap melanjutkan aksinya itu. javcici.com Sebentar saja baju bagian depan Ratih telah terbuka sampai sebatas perut, sehingga kelihatan teteknya yang montok itu ditutupi dengan BH yang berwarna putih bergerak naik turun mengikuti irama nafasnya. Tetek yang kuning dan kenyal itu seolah ingin lepas dari BH nya. Perutnya yang rata dan mulus itu terlihat sangat putih dan merangsang. Dengan lincah tangan kanan Toni bergerak ke belakang badan Ratih dan membuka pengait BH . Kemudian Toni menarik ke atas BH itu hingga terpampang kedua tetek Ratih yang montok sangat mulus dengan putingnya yang coklat muda mencuat naik turun dengan cepat karena nafas yang tidak teratur. “Oohh…, OOUUGGHH Ohh…, jaanggaan…, jaanggaann!”. Erangan akhwat cantik berjilbab itu tidak dipedulikan oleh pria tersebut, malah Toni menyingkapkan jilbabnya hingga terlihat kupingnya, mulut Toni mulai menciumi belakang telinga Ratih dan lidahnya bermain-main di dalam kuping akhwat berjilbab itu. Hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli, yang menyebabkan badan akhwat berjilbab itu menggeliat-geliat dan tak terasa Ratih mulai terangsang juga oleh permainan Toni ini. Mulut Toni berpindah dan melumat bibir Ratih dengan ganas, lidahnya bergerak-gerak menerobos ke dalam mulut dan menggelitik-gelitik lidah Ratih. “aahh…, AAAGGHH UUH ..AAAH H ..UOUUUEHHMMM hmm…, hhmm”, terdengar suara mengguman dari mulut Ratih yang tersumbat oleh mulut Toni. Badan Ratih yang tadinya tegang mulai agak melemas, mulut Toni sekarang berpindah dan mulai menjilat-jilat dari dagu turun ke leher, kepala Ratih tertengadah ke atas dan badan bagian atasnya yang telanjang melengkung ke depan, ke arah Toni, teteknya yang besar bulat kencang itu, seakan-akan menantang ke arah lelaki tersebut. Toni langsung bereaksi, tangan kanannya memegangi bagian bawah tetek Ratih mulutnya menciumi dan mengisap-isap kedua puting itu secara bergantian. Mulanya tetek yang sebelah kanan menjadi sasaran mulut Toni. Tetek yang kenyal itu hampir masuk semuanya ke dalam mulut Toni yang mulai mengisap-isapnya dengan lahap. Lidahnya bermain-main pada puting tetek Ratih yang segera bereaksi menjadi keras. Terasa sesak napas akhwat alim ini menerima permainan Toni yang lihai itu. Badan nya terasa makin lemas dan dari mulutnya terus terdengar erangan, “Sshh…, ssshh..SSS HH ..OOO H…AAUHH…, aahh…, aahh…, shh…, sshh…, jangaann…, diiteeruussiinn”. Mulut Toni terus berpindah-pindah dari tetek yang kiri, ke yang kanan, mengisap-isap dan mejilat-jilat kedua puting tetek akhwat itu secara bergantian selama kurang lebih lima menit. Ratih mahasiswi cantik berjilbab itu kini benar-benar telah lemas menerima perlakuan ini. Matanya terpejam pasrah dan kedua putingnya telah benar-benar mengeras. Dalam keadaan terlena itu tiba-tiba badan nya tersentak, karena dia merasakan tangan Toni mulai mengelus-elus pahanya yang terbuka karena baju gamis panjangnya telah terangkat sampai pangkal pahanya. Ratih mencoba menggeliat, badan dan kedua kakinya digerak-gerakkan untuk mencoba menghindari tangan lelaki tersebut beroperasi di pahanya, akan tetapi karena badan dan kedua tangannya terkunci oleh Toni, maka dia tidak bisa berbuat apa-apa, yang hanya dapat dilakukan adalah hanya mengerang, “Jaanngaann…, jaangggan…, diitteeerruusiin”, akan tetapi suaranya semakin lemah saja. Melihat kondisi seperti itu, Toni yang telah berpengalaman, yakin bahwa akhwat ayu berjilbab ini telah berada dalam genggamannya. Aktivitas tangan Toni makin ditingkatkan, terus bermain-main di paha akhwat yang mulus itu dan secara perlahan-lahan merambat ke atas dan, tiba-tiba jarinya menyentuh bibir memek Ratih. Segera badan akhwat itu tersentak , “aahh…, jaannggaan!”, mula-mula hanya ujung jari telunjuk Toni yang mengelus-elus bibir memek Ratih yang tertutup celana dalam, akan tetapi tak lama kemudian tangan kanan Toni menarik celana dalam itu dan memaksanya lepas dari pantatnya dan meluncur keluar di antara kedua kaki akhwat berjilbab itu. Sesekali Toni membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut itu. Ratih akhwat cantik itu, tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghindari perbuatan Toni ini. Sekarang dirinya dalam posisi duduk di atas meja dengan tidak memakai celana dalam dan kedua teteknya terbuka karena BH-nya telah terangkat ke atas. Muka nya yang ayu terlihat merah merona dengan matanya yang terpejam sayu, sedangkan giginya terlihat menggigit bibir bawahnya yang bergetar. Toni benar-benar semakin bernafsu, menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini telah ia nikmati memeknya. Kelihatan perasaan putus asa dan pasrah sedang melanda dirinya, disertai dorongan birahinya yang tak terbendung melandanya. Toni benar-benar semakin bernafsu, menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini telah ia nikmati memeknya. Ia merasakan sensasi yang luar biasa, bercinta dengan akhwat cantik yang masih tertutup jilbab dan gamis panjang muslimnya. Sebentar-sebentar Toni menaikkan baju panjang warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan memek akhwat berjilbab itu. Sementara Ratih hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi yang melanda. Melihat ekspresi muka akhwat cantik yang masih memakai jilbab/jilbab duduk mengangkang,kain gamisnya terangkat tinggi dan telah telanjang di tubuh bagian bawah ini yang tak berdaya seperti itu, makin membangkitkan nafsu birahi lelaki tersebut. Pada saat itu Toni sudah yakin bahwa dia telah menguasai situasi, tinggal melakukan tembakan terakhir saja. Tampa menyia-nyiakan waktu yang ada, Toni, dengan tetap mengunci kedua tangan Ratih, tangan kanannya mulai membuka kancing dan retsliting celananya, setelah itu dia melepaskan celana yang dikenakannya sekalian dengan celana dalam-nya. Pada saat celana dalam-nya terlepas, maka kontol Toni yang telah tegang sejak tadi itu seakan-akan terlonjak bebas mengangguk-angguk dengan perkasa. Toni agak merenggangkan badannya, maka terlihat oleh Ratih benda yang sedang mengangguk-angguk itu, badan akhwat berjilbab itu tiba-tiba menjadi tegang dan mukanya menjadi pucat, kedua matanya terbelalak melihat benda yang terletak diantara kedua paha lelaki India itu. Benda tersebut hitam besar kelihatan gemuk dengan urat yang melingkar, sangat panjang, sampai di atas pusar lelaki tersebut, dengan besarnya kurang lebih 5 cm dan kepalanya berbentuk bulat lonjong seperti pohon jamur. Tak terasa dari mulut akhwat berjilbab itu terdengar jeritan tertahan, “Iiihh”, disertai badannya yang merinding. Dia belum pernah melihat kontol lelaki dewasa sebesar itu, kalupun pernah ia hanya melihat dari majalah dewasa milik ayahnya yang pernah ia lihat sewaktu ia membereskan kamar tidur ayahnya. Ratih merasa ngeri. “Bisa jebol memekku dimasuki benda itu”, gumannya dalam hati. Namun ia tak dapat menyembunyikan kekagumannya. Seolah-olah ada pesona tersendiri hingga pandangan matanya seakan-akan terhipnotis, terus tertuju ke benda itu. Toni menatap muka cantik yang sedang terpesona dengan mata terbelalak dan mulut setengah terbuka itu, “Kau Cantik sekali gumam Toni mengagumi kecantikan akhwat itu. Kemudian dengan lembut Toni menarik tubuh yang cantik itu, sampai terduduk di pinggir meja dan sekarang Toni berdiri menghadap langsung ke arah Ratih dan karena yakin bahwa Ratih telah dapat ditaklukkannya, tangan kirinya yang memegang kedua tangan akhwat cantik ini, dilepaskannya dan langsung kedua tangannya memegang kedua kaki Ratih, bahkan dengan gemas ia mementangkan kedua belah paha lebar-lebar. Matanya benar-benar nanar memandang daerah di sekitar selangkangan akhwat berjilbab itu Nafas laki-laki itu terdengar mendengus-dengus memburu. Biarpun kedua tangannya telah bebas, tapi Ratih tidak bisa berbuat apa-apa karena di samping badan Toni yang besar, Ratih sendiri merasakan badannya amat lemas serta panas dan perasaannya sendiri mulai diliputi oleh suatu sensasi yang menggila, apalagi melihat tubuh Toni yang besar berbulu dengan kontolnya yang hitam, besar yang pada ujung kepalanya membulat mengkilat dengan pangkalnya yang di tumbuhi rambut yang hitam lebat terletak diantara kedua paha yang hitam gempal itu. Gejolak birahi kedua manusia itu semakin membara Toni semakin bernafsu, menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini telah ia nikmati tubuhnya .Ia merasakan sensasi yang luar biasa bercinta dengan akhwat cantik yang masih tertutup jilbab dan baju panjang muslimnya. Sebentar-sebentar Toni menaikkan baju panjang warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan memek akhwat berjilbab itu. Sementara Ratih hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi yang melanda Sambil memegang kedua paha Ratih dan merentangkannya lebar-lebar, Toni membenamkan kepalanya di antara kedua paha Ratih. Mulut dan lidahnya menjilat-jilat penuh nafsu di sekitar memek yang yang masih rapat, tertutup rambut halus itu. Ratih hanya bisa memejamkan mata, “Ohh..OOHH , nikmatnya…,AUGGHH…AAAAAHH… Ohh!”, ia menguman dalam hati, mulai bisa menikmatinya, sampai-sampai tubuhnya bergerak menggelinjang-gelinjang kegelian. “Ooohh..AAAAA HH…OHH…OOWWWW…, hhmm!”, terdengar rintihan halus, memelas keluar dari mulutnya. “Paakkk…, aku tak tahan lagi…!”, Ratih memelas sambil menggigit bibir. Ratih mahasiswi bahasa inggris yang cantik berjilbab itu tidak bisa menahan lagi, dia telah diliputi nafsu birahi,perasaannya yang halus, terasa tersiksa antara rasa malu karena telah ditaklukan oleh orang tinggi besar itu dengan gampang dan perasaan nikmat yang melanda di sekujur tubuhnya akibat serangan-serangan mematikan yang dilancarkan Toni yang telah bepengalaman itu. Namun rupanya lelaki itu tidak peduli, bahkan amat senang melihat Ratih sudah mulai merespon atas cumbuannya itu. Tangannya yang melingkari kedua pantat Ratih kini dijulurkan ke atas, menjalar melalui perut ke arah dada dan mengelus-elus serta meremas-remas kedua tetek dengan sangat bernafsu. Menghadapi serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Toni ini, Ratih benar-benar sangat kewalahan dan memeknya telah sangat basah kuyup. “Paakkk…, aakkhh…AAAKKKKHH EENAAKK .ENAAKKK. ; TERUU USSS…TERUUSS ., aakkkhh!”, akhwat ayu berjilbab itu mengerang halus, kedua pahanya yang jenjang mulus menjepit kepala Toni untuk melampiaskan derita birahi yang menyerangnya, dijambaknya rambut Toni keras-keras. Kini ia tak peduli lagi akan bayangan pacarnya dan ayahnya yang masih terikat serta kenyataan bahwa lelaki itu sebenarnya sedang memperkosanya, perasaan dan pikirannya telah diliputi olen nafsu birahi yang menuntut untuk dituntaskan. Akhwat ayu berjilbab yang lemah lembut ini benar-benar telah ditaklukan oleh permainan laki-laki yang dapat membangkitkan gairahnya. Toni makin gemas menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini menggeliat-geliat menahan nikmat. Sebentar-sebentar Toni menaikkan baju panjang warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan memek akhwat berjilbab itu. Sementara Ratih hanya bisa menggoyangkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi yang melanda. Ya…Ratih benar-benar berada dalam Birahi yang membakar sukmanya. Tiba-tiba Toni melepaskan diri, kemudian bangkit berdiri di depan Ratih yang masih terduduk di tepi meja, ditariknya akhwat cantik itu dari atas meja dan kemudian Toni gantian bersandar pada tepi meja dan kedua tangannya menekan bahu Ratih ke bawah, sehingga sekarang posisi akhwat berjilbab itu berjongkok di antara kedua kaki berbulu Toni dan kepalanya tepat sejajar dengan bagian bawah perutnya. Ratih tahu apa yang diingini lelaki itu tanpa sempat berpikir lagi, tangan Toni meraih belakang kepala ny dan dibawa mendekati kejantanan Toni, yang sungguh luar biasa itu. Tapi bibir Ratih tertutup rapat, karena ia merasa ngeri dan jijik. Toni tak kehilangan akal , tangannya menjepit hidung Ratih. Sehingga lama kelamaan bibir Ratih terbuka untuk mengambil nafas dan toni pun menekan kepala Ratih sehingga kepala kontol Toni telah terjepit di antara kedua bibir mungil Ratih, dicobanya membuka mulut selebar-lebarnya, Lalu Ratih mulai mengulum alat vital Toni ke dalam mulutnya, hingga membuat lelaki itu melek merem keenakan. OOHH..TERUUS ..enAAkkk AaUuuww .. terUusss ..Ooggghh. Benda itu hanya masuk bagian kepala dan sedikit batangnya saja ke dalam mulut yang sensual, itupun hampir sesak nafas dibuatnya. Ia merasakan sensasi yang luar biasa bercinta dengan akhwat cantik yang masih tertutup jilbab dan gamis panjang Kelihatan akhwat berjilbab yang cantik itu, menghisap, mengulum serta mempermainkan batang kontol keluar masuk ke dalam mulutnya. Terasa benar kepala itu bergetar hebat setiap kali lidah Ratih menyapu kepalanya. Rupanya akhwat cantik berjilbab itu lama kelamaan merasa enak juga bermain oral sex Bibirnya yang seksi dan wajahnya yang cantik begitu memukau hati Toni. Beberapa saat kemudian Toni melepaskan diri, ia mengangkat badan Ratih yang jilbab dan baju panjang terusannya masih terpakai itu diangkatnya baju kurung yang halus itu ke atas hingga pangkal pahanya yang putih berrsih membaringkan di atas meja dengan pantat terletak di tepi meja, kaki kiri akhwat berjilbab itu diangkatnya agak melebar ke samping, di pinggir pinggang lelaki tersebut. Kemudian Toni mulai berusaha memasuki tubuh Ratih. Tangan kanan Toni menggenggam batang kontolnya yang besar dan kepala kontolnya yang membulat itu digesek-gesekkannya pada itil dan bibir memek akhwat itu. Akhwat berjilbab itu mengerang mendesis nikmat, hingga merintih-rintih melawan badai birahi yang menerpa, kenikmatan dan badannya tersentak-sentak. Toni terus berusaha menekan kontolnya ke dalam memek Ratih yang memang sudah sangat basah itu, akan tetapi sangat sempit karena memang Ratih masih perawan. Sementara denyut-denyut memek Ratih semakin liar menggoyang dan memilin-nilin kontol Toni. Sesekali Mr Toni membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut itu. Pelahan-lahan kepala kontol Toni itu menerobos masuk membelah bibir memek akhwat itu. Ketika kepala kontol lelaki itu menempel pada bibir memeknya, akhwat berjilbab itu mendesis dan berteriak Ohh .ough aaH .. sakit .saluran memeknya ternyata panas dan basah. Lama kelamaan Ratih merasakan perih dan sakit di lubang memeknya hilang dan berganti dengan perasaan enak yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia berusaha memahami kondisi itu, namun semua pikirannya segera lenyap, ketika lelaki itu memainkan kepala kontolnya pada bibir memeknya yang menimbulkan suatu perasaan geli yang segera menjalar ke seluruh tubuhnya. Dalam keadaan gamang dan gelisah itu, dengan kasar Toni tiba-tiba menekan pantatnya kuat-kuat ke depan sehingga pinggulnya menempel ketat pada pinggul Ratih, rambut lebat pada pangkal kontol lelaki tersebut mengesek pada kedua paha bagian atas dan bibir memek Ratih yang makin membuatnya kegelian, sedangkan seluruh batang kontolnya amblas ke dalam liang memek akhwat berjilbab itu. Tak kuasa menahan diri, dari mulut Ratih terdengar jeritan halus tertahan, “AdUh!.., OOohh.., Ouuww ..enaakkk …ssH… .enAAa Aakkkkk aku suka ENNNAAKKKK .ENAAK… ;…OHH ..AUUUWW TERUUUSS .ENTOT AKU TERUUUSS ..MASUKKAN penismu .YA…ENAAAAKKK ..AAAAAGGHH Mulutnya meracau tak menentu disertai badannya yang tertekuk ke atas dan kedua tangan Ratih mencengkeram dengan kuat pinggang Toni. Perasaan sensasi luar biasa bercampur sedikit pedih menguasai dirinyA, hingga badannya mengejang beberapa detik. Akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini telah dilanda birahi yang menggelegak Lagi-lagi Toni menyingkapkan baju muslim warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan memek akhwat berjilbab itu.Sesekali Toni membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut itu. Sementara Ratih hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari,jilbabnya kian kusut karena lonjakan kepala menahan nikmat dan birahi yang melanda jiwanya. Bibir Ratih meracau tak menentu.Akhwat ayu berjilbab ini benar-benar telah berubah menjadi kuda betina yang liar dan ganas, buas dan brutal. Teteknya yang besar terguncang ke sana ke mari mengikuti hentakan tubuh Toni. Akhwat itu benar-benar berada dalam lautan birahi. Toni cukup mengerti keadaan akhwat cantik ini, ketika dia selesai memasukkan seluruh batang kontolnya, dia memberi kesempatan memek Ratih untuk bisa menyesuaikan dengan kontolnya yang besar itu.Ia merasakan sensasi yang luar biasa bercinta dengan akhwat anggun yang masih tertutup jilbab dan gamis panjang. Beberapa saat kemudian Toni mulai menggoyangkan pinggulnya, mula-mula perlahan, kemudian makin lama semakin cepat. Seterusnya pinggul lelaki itu bergerak dengan kecepatan tinggi diantara kedua paha halus akhwat ayu tersebut. Akhwat cantik berjilbab ini berusaha memegang lengan pria itu, sementara tubuhnya bergetar dan terlonjak dengan hebat akibat dorongan dan tarikan kontol lelaki tersebut pada memeknya, giginya bergemeletuk dan kepalanya menggeleng-geleng ke kiri kanan di atas meja. Ratih mencoba memaksa kelopak matanya yang terasa berat untuk membukanya sebentar dan melihat wajah gelap lelaki yang sedang menatapnya, dengan takjub. Akhwat ayu ini berusaha bernafas dan ” “Paak…, aahh…, Ohh…, shh”, sementara pria tersebut terus menyetubuhinya Dengan ganas. Ratih mahasiswi bahasa inggris yang cantik itu sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap kali Toni menggerakkan tubuhnya, gesekan demi gesekan di dinding liang memeknya, sungguh membuat nya melayang-layang dalam sensasi kenikmatan yang belum pernah dia alami. Setiap kali Toni menarik kontolnya keluar, Ratih merasa seakan-akan sebagian dari badannya turut terbawa keluar dari tubuhnya dan pada gilirannya Toni menekan masuk kontolnya ke dalam memek nya, maka itil nya terjepit pada batang kontol Toni dan terdorong masuk kemudian tergesek-gesek dengan batang kontol Toni yang berurat itu. “OO Hh .adUuH enAakkk†mulut cantik itu benar-benar sudah tak terkontrol. Hal ini menimbulkan suatu perasaan geli yang dahsyat, yang mengakibatkan seluruh badan akhwat cantik itu menggeliat dan terlonjak, sampai badannya tertekuk ke atas menahan sensasi kenikmatan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Hanya rintihan desis napas dan keringat yang membanjiri tubuh Ratih. Sesekali Toni membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut itu. Lelaki tersebut terus menyetubuhi Ratih dengan cara itu. Sementara tangannya yang lain tidak dibiarkan menganggur, dengan terus bermain-main pada bagian dada Ratih dan meremas-remas kedua tetek Ratih secara bergantian ia dapat merasakan puting susunya sudah sangat mengeras, runcing dan kaku. Akhwat ayu berjilbab ini bisa melihat bagaimana batang kontol yang hitam besar dari lelaki itu keluar masuk ke dalam liang memeknya yang sempit. Ratih selalu menahan nafas ketika benda itu menusuk ke dalamnya. memeknya hampir tidak dapat menampung ukuran kontol Toni yang super besar itu. Akhwat ayu berjilbab itu menghitung-hitung detik-detik yang berlalu, ia berharap lelaki itu segera mencapai klimaksnya, namun harapannya itu tak kunjung terjadi. Ia berusaha menggerakkan pinggulnya, akan tetapi paha, bokong dan kakinya mati rasa. Tapi ia mencoba berusaha membuat lelaki itu segera mencapai klimaks dengan memutar bokongnya, menjepitkan pahanya, akan tetapi Toni terus menyetubuhinya dan tidak juga mencapai klimaks. Ratih semakin tak seimbang tubuhnya,kepalanya tergoyang ke sana kemari menahan nikmat dan birahi yang melanda jiwanya.Akhwat ayu berjilbab ini benar-benar telah berubah menjadi kuda betina yang liar dan ganas, buas dan brutal. Tiba-tiba Ratih merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya, sesuatu yang tidak pernah dia rasakan selama ini, rasanya seperti ada kekuatan dahsyat pelan-pelan bangkit di dalamnya, perasaan yang tidak diingininya, tidak dikenalnya, keinginan untuk membuat dirinya meledak dalam kenikmatan merasa dirinya seperti mulai tenggelam dalam genangan air, dengan gleiser di dalam memeknya yang siap untuk membuncah setinggi-tingginya. Saat itu dia tahu dengan pasti, ia akan kehilangan kontrol, ia akan mengalami orgasme yang luar biasa dahsyatnya. Ia ingin menangis karena tidak ingin itu terjadi dalam suatu persetubuhan yang sebenarnya ia tidak rela, yang merupakan suatu perkosaan itu. Ia yakin sebentar lagi ia akan ditaklukan secara total oleh monster itu. Jari-jarinya dengan keras mencengkeram tepi meja, ia menggigit bibirnya, memohon akal sehatnya yang sudah kacau balau untuk mengambil alih dan tidak membiarkan memeknya menyerah dalam suatu penyerahan total. Ratih akhwat manis berjilbab itu berusaha untuk tidak menanggapi lagi. Ia memiringkan kepalanya, berjuang untuk tidak memikirkan percumbuan lelaki tersebut yang luar biasa. Akan tetapi, tidak bisa, ini terlalu nikmat, proses menuju klimaks rasanya tidak dapat terbendung lagi. Orgasmenya tinggal beberapa detik lagi, dengan sisa-sisa kesadaran yang ada akhwat ayu ini masih mencoba mengingatkan dirinya bahwa ini adalah suatu pemerkosaan yang brutal yang sedang dialaminya dan tak pantas kalau dia turut menikmatinya, akan tetapi bagian dalam memeknya menghianatinya dengan mengirimkan signal-signal yang sama sekali berlawanan dengan keinginannya itu, Ratih merasa sangat tersiksa karena harus menahan diri. Akhirnya sesuatu melintas pada pikirannya, buat apa menahan diri, Supaya membuat laki-laki ini puas atau menang, persetan, akhirnya ia membiarkan diri terbuai dan larut dalam tuntutan badannya dan terdengar erangan panjang keluar dari mulutnya yang mungil, “Ooh…, OOh…, aahhmm…, stthh!”. Akhwat ayu itu melengkungkan punggungnya, kedua pahanya mengejang serta menjepit dengan kencang, menekuk ibu jari kakinya, membiarkan bokongnya naik-turun berkali-kali, keseluruhan badannya berkelonjotan, menjerit serak dan “…AAAA H .OOOOUG H …, “akhirnya larut dalam orgasme total yang dengan dahsyat melandanya, diikuti dengan suatu kekosongan melanda dirinya dan keseluruhan tubuhnya merasakan lemas seakan-akan seluruh tulangnya copot berantakan. Akhwat berjilbab itu terkulai lemas tak berdaya di atas meja dengan kedua tangannya terentang dan pahanya terkangkang lebar-lebar dimana kontol hitam besar Toni tetap terjepit di dalam liang memeknya. Selama proses orgasme yang dialami Ratih memberikan suatu kenikmatan yang hebat yang dirasakan oleh Toni, dimana kontolnya yang masih terbenam dan terjepit di dalam liang memek dan merasakan suatu sensasi luar biasa, batang kontolnya serasa terbungkus dengan keras oleh sesuatu yang lembut licin yang terasa mengurut-urut seluruha kontolnya, terlebih-lebih pada bagian kepala kontolnya setiap terjadi kontraksi pada dinding memek Ratih, yang diakhiri dengan siraman cairan panas. Perasaan Toni seakan-akan menggila melihat akhwat berjilbab yang begitu cantik dan ayu itu tergelatak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir memek yang kuning langsat mungil itu menjepit dengan ketat batang kontolnya yang hitam besar itu. OHh . agH .sHh oouugghh ..rintihan dan desis kenikmatan keluar dari mulut akhwat itu beberapa menit kemudian Toni membalik tubuh yang telah lemas itu hingga sekarang Ratih setengah berdiri tertelungkup di meja dengan kaki terjurai ke lantai, sehingga posisi pantatnya menungging ke arah Toni. Toni ingin melakukan doggy style rupanya. Tangan lelaki India itu kini lebih leluasa meremas-remas kedua buah tetek Ratih yang montok. Sesekali Mr Toni membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya Ratih kian kusut itu yang kini menggantung ke bawah. Dengan kedua kaki setengah tertekuk, ia menyingkapkan kain gamis panjang yang menghalangi pandangannya.secara perlahan-lahan lelaki tersebut menggosok-gosok kepala kontolnya yang telah licin oleh cairan pelumas yang berwarna kemerahan karena bercampur dengan darah perawan yang keluar dari dalam memek Ratih pada permukaan lubang kemudian menempatkan kepala kontolnya pada bibir memek Ratih dari belakang. Dengan sedikit dorongan, kepala kontol tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir memek Aaa H .OHh .sakit. Ratih meracau . Kedua tangan Toni memegang pinggul Ratih dan mengangkatnya sedikit ke atas sehingga posisi bagian bawah badan akhwat itu tidak terletak pada meja lagi, hanya kedua tangannya yang masih bertumpu pada meja. Kedua kaki akhwat berjilbab itu dikaitkan pada paha laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut menarik pinggul Ratih ke arahnya, berbarengan dengan mendorong pantatnya ke depan, sehingga disertai keluhan panjang yang keluar dari mulut Ratih…O H .OOoh!”, kontol laki-laki tersebut menerobos masuk ke dalam liang memeknya dan Toni terus menekan pantatnya sehingga perutnya yang bebulu lebat itu menempel ketat pada pantat Ratih yang setengah terangkat. Selanjutnya dengan ganasnya Toni memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan kontolnya terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang memek akhwat berjilbab yang ketat itu. Toni mengangkat kain gamis/jilbab baji panjang Ratih menempatkan kontolnya pada bibir memek nya dan mendorongnya sehingga kepala kontolnya masuk terjepit dalam liang keakhwatan akhwat berjilbab itu, sedangkan tangan kiri Toni memeluk pinggul Ratih dan menariknya merapat pada badannya, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti kontol Toni menerobos masuk ke dalam memek nya Tangan kanan Toni memeluk punggung Ratih dan menekannya rapat-rapat hingga kini badan akhwat ayu melekat pada badan Toni. Kedua tetek nya terjepit pada dada Toni yang berambut lebat itu dan menimbulkan perasaan geli yang amat sangat pada kedua puting susunya setiap kali bergesekan dengan rambut dada Toni. Ratih merintih… OooHh …aoUwwww … Kepalanya tertengadah ke atas, pasrah dengan matanya setengah terkatup menahan kenikmatan yang melandanya sehingga dengan bebasnya mulut Toni bisa melumat bibir akhwat ayu yang agak basah terbuka itu. Ratih semakin aktif mulai memacu dan terus menggoyang pinggulnya, memutar-mutar ke kiri dan ke kanan serta melingkar, sehingga kontol yang besar itu seakan mengaduk-aduk dalam memeknya sampai terasa di perutnya. Tak berselang kemudian, Ratih merasaka sesuatu yang sebentar lagi akan kembali melandanya. Terus ., terus …, akhwat berjilbab itu tak peduli lagi dengan gerakannya yang agak brutal ataupun suaranya yang kadang-kadang memekik lirih “aOOOuh .oohh ..yes s H …adUUUUUUUu H HH …eennAAakkk ANAAAKKKKK OUHH†menahan rasa yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks itu datang lagi, akhwat ayu itu tak peduli lagi, “AadUh..ADDDUUHH .Oh .Auu wwww ., eeeehgghgHh..AUUWWW ENNAAKKK .NIKMAATTT.”, akhwat berjilbab itu memekik lirih sambil menjambak rambut laki-laki yang memeluknya dengan kencang itu. Dunia serasa berputar. Sekujur tubuhnya mengejang, terhentak-hentak di atas pangkuan Toni. Ratih hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi yang melanda jiwanya .Ratih meracau tak menentu.Akhwat ayu berjilbab ini benar-benar telah berubah menjadi seekor kuda betina yang liar dan ganas, buas dan galak. Sungguh hebat rasa kenikmatan orgasme kedua yang melanda dirinya. Sungguh ironi memang, akhwat ayu yang lemah gemulai..sopan . alim dan berjilbab… kini mendapatkan kenikmatan maksimal justru bukan dengan kekasihnya, akan tetapi dengan orang asing yang sedang memperkosanya. Kemudian laki-laki itu menggendong dan meletakkan akhwat berjilbab itu di atas meja dengan pantat terletak pada tepi meja dan kedua kakinya terjulur ke lantai. Toni mengambil posisi diantara kedua paha akhwat cantik berjilbab itu yang ditariknya mengangkang, dan dengan tangan kanannya menuntun kontolnya ke dalam lubang memek yang telah siap di depannya. Kembali Mr Toni membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain baju terusan panjang yang kian kusut itu. Laki-laki itu mendorong kontolnya masuk ke dalam dan menekan badannya setengah menindih tubuh Ratih yang telah pasrah oleh kenikmatan-kenikmatan yang diberikan oleh lelaki tersebut. Toni memacu keras untuk mencapai klimaks. Desah nafasnya mendengus-dengus seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. Peluhnya sudah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuh Ratih yang terkapar lemas di atas meja. Sementara lelaki itu terus berpacu diantara kedua paha akhwat cantik BERJILBAB itu, badan akhwat itu terlonjak-lonjak mengikuti tekanan dan tarikan kontol lelaki tersebut. Akhwat ini benar-benar telah KO dan dibuat permainan sesukanya oleh lelak yang perkasa itu. Ratih kini benar-benar tidak berdaya, hanya erangan-erangan halus yang keluar dari mulutnya disertai pandangan memelas sayu, kedua tangannya mencengkeram tepi meja untuk menjaga keseimbangannya. Lelaki itu melihat ke arah jam yang terletak di tanganntya, jam telah menunjukan pukul 14.oo berarti telah 1 jam dia menggarap akhwat ayu berjilbab tersebut dan sekarang dia merasa sesuatu dorongan yang keras seakan-akan mendesak dari dalam kontolnya yang menimbulkan perasaan geli pada ujung kontolnya. Akhwat ayu dengan jilbab dan baju panjangnya yang kian kusut itu kini telah menikmati birahi yang menggelegak Lagi-lagi Toni menyingkapkan baju muslim warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan memek akhwat berjilbab itu. Sementara Ratih hanya bisa menggoyangkan kepala ke sana kemari menahan birahi dann nafsu yang melanda dirinya. Tiba-tiba Lelaki tersebut mengeram panjang dengan suara tertahan, “Agh…AA H , terus”, dan disertai dengan suatu dorongan kuat, pinggulnya menekan habis pada pinggul akhwat yang telah tidak berdaya itu, sehingga buah pelirnya menempel ketat pada lubang anus Ratih dan batang kontolnya yang besar dan panjang itu terbenam seluruhnya di dalam liang memek akhwat berjilbab itu. Dengan suatu lenguhan panjang, “Sh…, Ooh! ENAAK .. MEMEKMU ENAK .”, sambil membuat gerakan-gerakan memutar pantatnya, lelaki tersebut merasakan denyutan-denyutan kenikmatan yang diakibatkan oleh semprotan air maninya ke dalam memek Ratih. Ada kurang lebih lima detik lelaki tersebut tertelungkup di atas badan akhwat ayu tersebut, dengan seluruh tubuhnya bergetar hebat dilanda kenikmatan orgasme yang dahsyat itu. Dan pada saat yang bersamaan Ratih yang telah terkapar lemas tak berdaya itu merasakan suatu semprotan hangat dari pancaran cairan kental hangat lelaki tersebut yang menyiram ke seluruh rongga memeknya. Tubuh lelaki itu bergetar hebat di atas tubuh akhwat ayu itu. Setelah kurang lebih 3 menit keduanya memasuki masa tenang dengan posisi tersebut, secara perlahan-lahan Toni bangun dari atas badan Ratih. “hahaha..lihat ini anakmu ternyata menikmatinya juga …hahahahaha .” kata toni puas ,sementara ayah Ratih hanya tertunduk tak berani melihat anaknya dilecehkan seperti itu. dan setelah toni puas , bejo pun diberi kesempatan untuk menikmati tubuh ranum Ratih , dan itu menjadi siksaan bagi akhwat remaja itu. Bejo memang senang menyakiti tubuh korbannya , berjam jam Ratih mengalami pemerkosaan brutal tersebut , sampai akhirnya ia terbaring lemas di lantai , tubuhnya telah basah oleh keringat dan sperma , bekas bekas kekasaran pemerkosanya kini menodai kemulusan tubuhnya , memeknya terasa sangat sekali. namun Ratih sedikit lega saat toni dan bejo sudah memakai pakaiannya kembali , artinya siksaan ini sudah berakhir. bejo melepaskan ikatan Anton di kursi dan dengan sekuat tenaga memukul dengan keras perut pria itu , membuat pria itu terjauth berlutut menahan sakit. “dengar kalau kamu belum membayar hutang kamu, maka kamu akan menerima hukuman yang lebih keji dari ini ingat itu..!!!” kata toni sebelum pergi dan meninggalkan anton dan Ratih yang terbaring telanjang tak berdaya.,,,,
Related Posts
Cerita Sex: Wanita Malam Yang Kesepian
Comments Off on Cerita Sex: Wanita Malam Yang Kesepian
Cerita Dewasa Sesi Pemotretan Yang Panas
Comments Off on Cerita Dewasa Sesi Pemotretan Yang Panas
Cerita Dewasa – Tubuh Istriku Montok Sekali
Comments Off on Cerita Dewasa – Tubuh Istriku Montok Sekali
penisnya yang bertindik mutiara itu ke dalam vaginaku
Comments Off on penisnya yang bertindik mutiara itu ke dalam vaginaku