Pernikahan Ke3

Pernikahan Ke3

Pernikahan Ke3

Comments Off on Pernikahan Ke3

Note : Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu Adalah Kebetulan Semata Dan Tidak Ada Unsur Kesengajaan

Mempersembahkan
Chintami Atmanegara
Toni Martoni

POV : Chintami Atmanegara

sudah 1 tahun aku dekat dengan mas toni, pria yang tak lama lagi menjadi suamiku. ya kami berencana menikah bulan depan. Bulan depan memang akan jadi pernikahan ketigaku, setelah 2 kali aku gagal membina rumah tangga, setelah 2009 lalu aku bercerai dan sudah hampir 3 tahun aku menyandang status sebagai janda.

Tak mudah memang hidup sendiri, dengan 1 anak pria hasil pernikahan ku yang pertama. Dari segi materi aku merasa lebih dari cukup, selain syuting, bisnisku bisa dibilang berjalan mulus. Mengurus anak rasanya bukan menjadi beban bagiku, anakku diyo sudah berumur 22 tahun, ia saat ini memang menjadi pria yang menjagaku. Justru yang aku rasakan kehilangan adalah nafkah batin, aku merupakan tipe wanita yang ingin menyenangkan pasanganku, itulah mengapa aku sangat menjaga bentuk tubuhku.

Dengan senam dan olahraga setiap hari aku berusaha mencapai bentuk tubuh ideal walau usiaku tidak muda lagi. diusiaku yang sudah menginjak 49 tahun aku cukup percaya diri jika aku masih menarik di mata lawan jenis seusiaku. Bahkan dengan bentuk tubuhku saat ini, para peserta senam di sanggar senam milikku sempat sangsi

“ihh mba tami suntik yaa, kok masih kenceng semua sih umur segini”

“ehh enak aja asli lho semua” jawabku sombong

selain pria yang seusia, tak sedikit pria-pria muda yang menggodaku bahkan termasuk dari kalangan artis dan pengusaha muda. Namun bukannya tidak mau, tapi aku tahu tipe tipe pria seperti itu hanya mengejar nafsu saja. Memang sejak bercerai banyak pria yang mendekatiku, baik muda dan seusiaku, beberapa memang serius menjalin hubungan namun tak sedikit hanya menginginkan tubuhku saja, ada yang terang-terangan menawarkanku sebagai simpanan atau bahkan terang terangan mengajakku bermalam berdua dengannya di hotel tentu mereka juga menawarkan uang yang jumlahnya besar.

pernah sesekali ku ladeni percakpan gila mereka, karena penasaran

“ayo dong mba tami, satu malam aja deh” kata seorang artis pria

“hmm gimana ya, tapi kamu kan punya istri kang”

“gpp mba, kita ke luar negeri aja, pasti aman deh mba”

“yakin, emang apa sih yang kamu suka dari aku kang”

“semuanya mba, pokoknya setiap ketemu mba tami, pasti punyaku langsung berdiri”

“ihh gila deh ngomongnya”

“habis menurutku mba tami itu tipe tipe mamah mamah idaman, kalo bahasanya tuh M.I.L.F”

“apan tuh kang”

“yah pokoknya mba tami idamanku deh, jadi gimana ayo dong mba”

aku pun merasakan pria ini sudah kebelet sekali denganku, namun segera kuakhiri percakapan telepon dengan pria yang notabennya artis cukup terkenal.

singkat cerita aku akhirnya berkenalan dengan mas toni, duda tanpa anak yang juga seorang pengusaha. kami dikenalkan oleh sahabatku hingga akhirnya kami menjalin hubungan dekat. 6 bulan pertama mas toni cukup membuatku nyaman, orangnya baik dan dekat dengan diyo anak semata wayangku. tak hanya itu dengan adanya mas toni, pria pria yang biasa menggodaku pun mundur perlahan.

hingga bulan ke 10 kami dekat, akhirnya kami pun memutuskan untuk menikah.

“ihhh iseng deh mas” eluhku ketika tangan mas toni meraba dengan sengaja area dadaku

“heheh…habis kelamaan kalo nungguin bulan depan”

“sabar dong mas”

“tapi cium cium dikit boleh dong sayang” mintanya manja

dan sebelum aku bilang iya, mas toni kembali mencium pipiku hingga leherku
“geli ah mas….ganggu deh aku lagi bbm diyo nih” jawabku saat itu posisi kami sedang di ruang tamu rumahku

memang setelah memutuskan menikah, kelakuan mas toni makin nakal sering ia menggodaku bahkan meraba atau meremas beberapa bagian tubuhku.

hingga suatu hari

 
ruang kerja mas toni

malam itu aku menemani mas toni di kampus, kebetulan mas toni adalah salah satu pemilik saham dari tempat kuliah. malam itu kondisi memang sedang hujan cukup deras dan kurasa hanya tinggal kami berdua karena waktu sudah menunjukan jam 11 malam.

aku duduk di sofa sambil membaca majalah dan mas toni sibuk dengan kerjanya

“baca apa sayang” tanyanya yang tiba tiba pindah ke sebelahku

“yah biasalah…majalah” jawabku

namun ke tengok mas toni masih memandangiku

“kenapa sih mas, kok gitu sih ngeliatnya”

“hhmm gpp kok cuma kagum aja sama kamu, nggak nyangka sebentar lagi kita nikah, beruntungnya aku punya kamu tam”

“gombal deh”

ia pun kini duduk merapat disebelahku

“pasti mau iseng deh” kataku

“tau aja sih kamu”

dan benar saja tangan mas toni pun memeluk lenganku, ia pun lantas menciumi pipi dan leherku

“iihhh mas, geli ahh..lagian takut ada orang nanti”

“tenang aja tam, aman deh” jawabnya

“terserah deh, itu kerjaan kamu udah selesai ?”

“sebentar lagi sayang”

“ohh yaudah cepetan mas, udah malem nih”

namun kurasakan mas toni makin liar, malam itu aku mengenakan baju kuning yang lumayan longgar dan mas toni mencoba memasukkan tangannya kedalam bajuku dari bagian leher lantas aku pun langsung menahannya

“mas apa sih ah”

“ayo dong tam” mintanya manja, akhirnya karena ia mengiba dan memelas aku pun membiarkannya melakukan hal senonoh itu

“hmmm tapi kamu janji lho sama aku aja genitnya” kataku

“iya sayang” jawab mas toni dan kurasakan tangan kiri mas toni mulai menelusup ke BH ku hingga ia menemukan area sensitif dadaku dan ia pun mulai meremasnya dengan halus

“mmmhhhh….enak tam” ucapnya bergantian ia meremas buah dadaku yang kiri dan kanan dari dalam pakaianku

cuaca dingin serta hujan ditambah genitnya mas toni menggerayangi dan menciumi leherku membuatku mulai merinding. kurasakan juga kini mas toni seperti sudah bernafsu sekali, nafasnya cepat dan tubuhnya sesekali bergetar

“tam….please kita lakukan yuukk” ajaknya

“lakukan apa sih mas”

“ayo tam, aku udah nggak tahan” bisiknya

“nggak mas, lagian kita juga mau nikah sebentar lagi kan, sabar aja”

“please tam, cmon, aku cinta kamu chintami”

entah karena terbawa suasana atau apa aku pun berciuman mesra dengan mas toni

“mmmmmpphhhhhh….sslllllrrrppp” kami berpagutan mesra kulepaskan majalah yang kupegang dan memeluk mas toni dan ia pun memelukku erat

“oooohhh mas” desisku saat ia merebahkan tubuhku di pojok sofa

“tam kamu mau kan ?”

“kamu janji nikahi aku kan mas”

“mmmmmpphhhh….ssllllrrruupppphh” dan kami kembali berciuman mesra, sambil berpagutan mas toni kembali meremas dadaku, tak hanya itu ia berusaha menarik bajuku agar terlepas dan aku pun membiarkan ia melepaskan pakaianku

“kamu cantik sayang” ucapnya usai melepaskan baju kuningku kemudian ia pun juga mulai melepaskan legging hitam yang kukenakan, tak melawan aku benar benar pasrah pada mas toni

“mmmmhhhhpphhh” usai berhasil menelanjangiku hanya menggunakan BH dan Celana dalam hitam saja ia langsung menciumi ku lagi

“uugghhh mas” desisku saat ia mencium leherku dengan keras

“puasin aku mas” bisikku

kemudian mas toni mengikat tanganku dengan legging hitamku dan sambil bersandar diujung sofa ia membuka pahaku lebar dan mas toni langsung memposisikan kepalanya tepat di area kewanitaanku

“aaaaaaaggghhhh….mas” desahku saat mas toni mulai menjilati paha hingga celana dalamku

aku pun mengangkat lenganku ke atas sambil melirih kenikmatan, mas toni menyingkap celana dalamku agar mulut dan lidahnya bisa menyentuh area sensitifku

“ssshhhh..ssshhh” desisku

“oooouuughhh mas…..hmmmm….”kurasakan mas toni mendapatkan area klitorisku yang sudah sangat basah dan ia pun menikmatinya sambil menciumi, menghisap dan mengigitnya

“ennaakkk…..mas……hmmmmpphh” desahku, kini kurasakan jari jari nakal mas toni yang menyeruak ke dalam kemaluanku dan kurasakan jarinya menari sambil lidahnya menari menyapu area v ku

“sshhhh….mmmmpphhh……ugghhhh….masss” aku benar benar menikmati perlakuan mas toni tanganku pun ku arahkan ke arah atas

“mmmmphhhh…..sssssllllrrrrppp” kudengar suara gumam mas toni yang menikmati beceknya area v ku

puas dengan permainan oralnya, ia bangkit dan langsung mencumbuiku

“mmmmmpphhh….mmmmphhhh….slllrrruppphhh” ciuman kami berdua tak lupa mas toni pun dengan gemas meremas dadaku, lidahnya turun menjilati dagu hingga leher dan turun ke bagian dadaku kemudian belok ke arah lenganku

“mmasss….geli ahhh” desisku saat mas toni menciumi dan menjilati area ketiakku, saking gemasnya ia pun sampai menciumnya hingga berbekas merah bergantian kanan dan kiri.

“aku buka ya mas” kataku saat mas toni memintaku untuk mengoral kemaluannya

kini mas toni pun duduk di sofa sementara aku bersimpuh di lantai sambil membuka celananya

“sssshhhhhh….ayo sayang ssshhhh” desisnya saat aku mulai melumat kepala penisnya

“mmmmhhhh….tami sayang nikmatnya” dengan telaten kujilat batang hingga kepala penisnya naik turun sambil mengocoknya, kutelan kemaluan mas toni hingga ujung mulutku

“uuuggghhh, tam tam enak…enak” desahnya sesekali kuludahi kepala penis itu hingga berkilau dan licin kemudian kukocok dan kujilati kembali bahkan kuciumi dan kukemut biji kemaluan mas toni yang ditumbuhi bulu bulu

“kamu jago banget tam…..ooogghh enaknya” katanya sambil memegangi rambutku, tak henti ku kumasukkan benda tumpul ini naik turun dalam mulutku

kemudian ia pun menarikku bangun hingga aku duduk diatas paha mas toni dan bagian dadaku tepat di depan wajahnya

“aku buka ya tam” katanya sambil menarik kaitan bh di lenganku, pertama bagian kanan langsung kututupi dengan tangan kiriku kemudian bagian kiri ku tutupi dengan tangan kananku

“malu mas” desisku

namun mas toni memaksaku membukanya dan akhirnya buah dadaku pun menggantung bebas tanpa ditutupi sehelai benang pun

“indahnya tam” katanya sambil memandangi dadaku kemudian ia pun meremas remas keduanya dengan tangannya

“mmmmhhhh……..hmmmmm” aku mendesis keenakkan, mas toni pun memainkan bagian areola ku dengan jarinya

“mmmmppphhh…..ssslllrrruuuppphhh” mas toni pun mulai melumat kedua dadaku bergantian kanan dan kiri, diciumi dan dijlati area kecoklatan di dadaku

“aaagghhhh mas…..saaakkkkhhhhiiitt” teriakku saat mas toni saking gemasnya menggigit dadaku

“tam balik badan tam” perintah mas toni

kemudian akupun berbalik badan, kini posisiku duduk memunggungi mas toni tepat didepannya kemudian mas toni pun membuka satu satunya pakaian yang kukenakan yaitu celana dalam hingga kondisiku dalam keadan telanjang dan mas toni pun memeluk tubuhku dari belakang dimintanya kaki membuka lebar di atas sofa

dari belakang mas toni sambil memelukku ia menciumi punggung dan tengkukku yang sudah basah karena keringat tangan kanan memelukku dan meraih kedua dada ku yang terus terusan diremasnya, kemudian tangan kirinya yang sengaja ia mulai mainkan di area kemaluanku

“uuggghhh mas mas…..hmmmppp” kataku mendesah saat mas toni mengorek kemaluan dengan tangan kirinya dan perlahan ku rasakan jari tengahnya menelusup hingga kedalam

“mass…..mas…” desisku sambil kepalaku mendanga kebelakang bersender di pundaknya mas toni pun menciumi leher hingga telingaku yang makin membuat libido ku naik

“aaaaagggghhhh……aaaaaaggghhh” desahku makin tak karuan, dari belakang mas toni mengajakku kembali berpagutan mesra melalui mulut kami
“hhhmmmpphh….mmmmmppphhh” desahku menikmati ciuaman hangat itu sambil menahan geli sekaligus nikmat di area kemaluanku

“aaagggghhhh……mas….mas aaaaggghhhku mau muncrat mas” desisku

“muncrat aja tam, kamu enak kan” balas mas toni hingga kemudian tubuhku menggelinjang hebat dan segera tubuhku terasa lemas tanpa tulang

kemudian mas toni pun menunjukan jari dari tangan kirinya dan terlihat lendir dari kemaluanku yang terlihat lengket, ia pun memintaku untuk menjilati cairan kenikmatan sendiri melalui tangan kirinya

“mmmmmppphhhh……ssssllllrrrruuuupphh” kujilati tangan mas toni yang berlumur cairan vaginaku sendiri.

tubuhku pun rebah di dada mas toni meraskan sisa kenikmatan orgasmku

“masih kuat tam ?” tanya mas toni

“hhhhhhmmmmpphhh….aku milik mu mas, puasi aku, udah lama aku gak begini” ucapku

tak berapa lama tubuhku pun direbahkan di pojok sofa dengan kaki terbuka dan mas toni sudah bersiap menyetubuhiku

“aaaaaaggghhhhh………aaaghhhhh” desahku merasakan penis mas toni masuk perlahan ke vaginaku

“uuuugghhhhh enak tami, mmmmmppphhh” desis mas toni

ia pun sengaja memasukkan semua batangnya dan diamkan sejenak, justru aku sendiri yang menggoyangkan pinggulku
“ehhhh sabar dong sayang”

“ayo mas….aku sudah geli”

dan perlahan mas toni pun menggerakan penisnya maju mundur, mundurnya hingga keluar dari vaginaku, dan begitu maju lagi langsung masuk ke vaginaku yang sudah amat licin

“aaaagghhhh……mmppphhh….perih mas” desisku

“mmmmmmmppphhh…..sssllrrruuupphhh” mas toni langsung mengajakku berciuman dan langsung ku balas dengan nafsunya

makin lama kurasakan gerakan mas toni makin cepat dan makin kuat hentakannya

“aaaaghhhh….aaaaghhhh…..agghhh” aku hanya bisa mendesah pasrah menikmati persetubuhan itu sambil menghentak mas toni juga meremas remas dengan gemas dadaku

“uuugghh chintami….mmmpphh” desahnya

posisiku kita rebah di atas pojok sofa dengan mas toni tepat diatas tubuhku terus terusan menghujam kemaluannya

“mas….mas…mmmmppphhh….aaghhh aku mau keluar mas….” desahku sambil mencengkram pundak mas toni

“keluarin tam….puasin dirimu” ucapnya sambil menghentak kemaluanku dengan keras

“aaaaaaggghhhh…..aaagghhh……aggghhh” dan seketika kurasakan tubuhku melayang tanpa tulang merasakan orgasmku yang kedua, cairan hangat mengalir dari dalam liang kewanitaanku dan mengalir deras keluar hingga bibir miss v ku.

“enak ya tam…enak kan sayang ?” kata mas toni sambil membelai dahi ku

“hhheeeeemmm…..aaaghhh” desahku masih merasakan kenikmatan orgasmku

“uggghhh….kamu hebat mas” ucapku memuji permainan mas toni

tak sampai disitu kemudian mas toni kembali menggoyang tubuhku kali ini benar benar cepat seperti orang kesetanan

“aaagggghhhh….maaass…pelan plan mas” eluhku dan tak lama ia pun mengeluarkan penisnya dan diarahkannya ke wajahku

“ayo tam hisap lagi” perintahnya sambil mengocok kemaluannya sendiri, terbawa nafsu aku pun menuruti apa perintah mas toni

dan kutelan kepala penisnya hingga tiba tiba “cccrrrroooooot” kurasakan sesuatu muncrat di dalam mulutku, cairan hangat dan amis yang kurasakan

“mmmmpphhh” aku mencoba menarik kepalaku namun mas toni menahannya

“nikmati tam…rasakan hangatnya pejuku” perintahnya, dan akhirnya terpaksa kutelan semua cairan putih itu bahkan saat mas toni mencabut penisnya dari mulutku masih banyak cairan putih yang meluap dari mulutku

“hhhooooeeeekk” baru kali ini aku merasakan sperma dalam mulutku sebagian tertelan dan sebagian meluber keluar mulutku hingga kemudian ku usap dengan tanganku, mas toni membantu melap cairan itu namun dengan celana dalam hitamku

“iiihhh sialan kamu mas….hoooeekkk” kataku sambil masih merasakan jijik

baru kali ini ada pria yang memintaku menelan spermanya, padahal dari dulu mantan suamiku selalu memintaku melakukannya namun aku selalu menolak dengan alasan jijik, namun kali ini mas toni berhasil memperdayaiku.

“makasih ya tam, kamu luar biasa” katanya sambil mencium pipiku

“hhuuffftt….huffft” aku mencoba mengatur nafas sambil menutupi dadaku

“sudah yuk kita pulang” ajak mas toni sambil berpakaian

kemudian mas toni pun mengantarku pulang.

sepanjang perjalanan kami saling terdiam

“kamu nggak apa apa kan tam ?” tanya mas toni yang tak ku jawab

“tam…” kembali ia menyapaku

“mas….kamu janji ya nggak bilang ke siapa siapa atas peristiwa tadi” kataku

“hhmmm…kenapa sih tam”

“gak mas…kamu janji kan ?”

“iya janji”

bersambung….,,,,,,,,,,,,,,

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account