Memek Pembantu Yang Sempit

Memek Pembantu Yang Sempit

Memek Pembantu Yang Sempit

Comments Off on Memek Pembantu Yang Sempit

Memek Pembantu Yang Sempit – Emosi ku tidak karuan saat ini. Hari ini sepertinya kesialan sedang mengincarku seharian penuh. Di sekolah aku diceramahi oleh guru soal nilai, saat pulang sekolah pun aku tidak sengaja menginjak kotoran anjing. Ditambah dengan dompet yang tertinggal di rumah, mau tidak mau aku pulang berjalan kaki. Mana siang ini panasnya luar biasa lagi, butuh waktu tiga puluh menit berjalan kaki dari sekolah ke rumah. Dirumah pun hanya adikku yang masih kelas sembilan yang menyetel musik kencang-kencang di kamarnya sendiri. Dan seorang pembantu .

Kedua orang tua ku sedang pergi berkerja seperti biasa. Mereka tidak akan ada dirumah sebelum malam. Setiap harinya setelah pulang sekolah aku hanya menghabiskan waktu di depan komputer. Ah, perasaan lega setelah memikirkan aku akan memainkan game bersama teman-teman dunia maya. Setelah mengisi perut dan mandi bebek, aku segera meluncur ke depan komputer dengan senyum. Seolah kesialan hari ini tidak berarti apa-apa ketika berada di depan komputer.

 – Biasanya aku akan bertemu teman-teman yang tidak kukenal didalam game. Tapi tumben, hari ini tidak ada seorangpun yang online. Setelah berputar-putar di dalam game tanpa tujuan, aku hanya bisa menarik dan melepas nafas panjang. Musik dari kamar adikku yang disetel keras-keras pun masih belum berhenti. Dengan langkah lebar dan menghentak keras aku langsung naik menuju  kamar adikku. Adikku ini manja sekali, setelah tadi pagi-pagi sekali merengek pada ibuku untuk tidak masuk sekolah hari ini dengan alasan tidak jelas. Sampai kubuka pintu kamarnya pun dia masih saja tidur pulas. Aku masuk dan mengecilkan suara musik tidak jelasnya dan langsung keluar.

Entah kenapa dengan diriku hari ini, setengah jalan turun dari tangga, aku malah tersandung dan jatuh. Untung saja hanya enam anak tangga, jadi hanya jempol yang sepertinya bengkok dengan cara aneh serta memar di lutut. “Bibi!!” teriakku sambil memegangi jempol kaki. “Bibi!!” Teriakku sekali lagi, baru ada sahutan dari dapur. Dengan setengah berlari, Bibi menghampiri ku, setelah tahu apa yang terjadi dia malah ikut berteriak, “Haduh, Bang!!”. Bibi kembali berlari kebelakang, dan datang kembali dengan kotak P3K. Dia mulai memijit-mijit jempol kaki, sedangkan aku manutup mata manahan rasa sakit sambil ber aduh-aduh.

Bibi adalah seorang janda berumur 28 tahun, setelah menjanda pada umur 25 tahun Bibi menitipkan anak pada orang tuanya dan pergi dari kampung untuk merantau. Dan akhirnya dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga disini. Nama asli Bibi adalah Aminah, tapi kami sekeluarga lebih suka memanggilnya Bibi.

 – “Aduh aduh aduh” teriakku lagi setelah mendengar bunyi sendi yang dipelintir dan kembali pada tempatnya. Meski perawakannya pendek dan mungil, tapi Bibi adalah anak dari tabib di kampungnya. Dengan beberapa pijitan dan dan sedikit putaran, jempol kaki ku kembali seperti semula. Tapi rasa sakitnya masih terasa sekali. Setelah diperban, Bibi menuntunku ke kamarku. Aku menghabiskan siang itu dengan bermain handphone.

Sore menjelang malam Bibi datang masuk ke kamarku, dengan piring dan gelas. “Ini, Bang, makan malamnya. Makannya di kamar saja ya.” Aku hanya bisa mengangguk pasrah.filmbokepjepang.com Tidak berapa lama setelah makan Bibi kembali datang dengan sebaskom air. “Sini, Bang, Bibi basuh yah, jadi gak usah mandi hari ini.” Bibi betul, meski hanya jempol yang keseleo, sakitnya membuatku kesulitan berjalan. Tapi tunggu!. Rasanya salah sekali kalau aku yang sudah berumur 18 ini masih dimandikan, apalagi oleh perempuan. “Gak apa-apa, Bi, nanti aku basuh sendiri.”. Tapi Bibi bersikeras ingin membantu. Dia bilang selama kerja hampir empat tahun dirumah ini, dia sudah dianggap keluarga dan dia juga menganggap ku sebagai anaknya sendiri.

“Dilepas bajunya, Bang” Kata bibi sambil membuka perban di jempol kaki kemudian memeras handuk dan mulai menggosok badanku. Aku hanya diam  pasrah dan terdiam, aku merasakan wajahku memerah karena malu. Sambil mengangkat tangan agar Bibi bisa menggosok bagian ketiak, dengan canggung dan wajah masih memerah aku mulai bertanya untuk memecah kecanggungan ini. “Anak gimana, Bi?”. “Baik, Bang, sekarang adek sudah hampir mau disekolahkan” sambil terus menggosok

 – “Abang sendiri gimana? Udah punya pacar belum, hayo kasih tau Bibi” katanya sambil berkelakar. Dengan malu-malu aku menjawab, “belum, Bi”
“Kok belum sih, Bang.  Abang kan ganteng, pastinya banyak dong yang ngejar”
“E..enggak juga sih, Bi” sambil tersipu malu. Setelah selesai menggosok badan, bibi berkata “Sekarang buka celananya, Bang”. Deg! Jantungku seolah berhenti berdetak sesaat. “Udah gak perlu malu-malu sama Bibi.” Dengan pelan dan ogah-ogahan aku melepas gesper dan menurunkan celana hanya tersisa celana dalam. Bibi mulai menggosok di bagian jempol yang terluka lalu naik kepaha.

Bisa kurasakan wajahku yang panas memerah, sambil membuang muka melihat ke arah lain, sekilas melihat Bibi hanya tersenyum. Untuk sekian lama Bibi bekerja disini aku baru menyadari bahwa Bibi manis sekali. Wajah bulat, bibi tebal memerah, dan rambut panjang yang diikat buntut kuda. Serta ditambah baru pertama kalinya aku melihat bagian buah dadanya yang besar mengayun-ayun saat menggosok pahaku. Aku sering melihat payudaranya Bibi yang bulat sempurna, tapi aku tidak pernah menaruh perhatian dan…teransang seperti ini.

Memikirkan payudara Bibi membuatku tegang. Tidak hanya tegang secara mental, tapi juga tegang di bagian lain. Apalagi gosokan Bibi kini sudah ke bagian atas pahaku. Aku kembali berpaling kedepan, kulihat Bibi sesekali melihat ke arah gundukan yang makin meninggi dan tersenyum.

 – “Gak apa-apa, Bang. Ini namanya normal. Toh Bibi juga pernah ngelihat”, “udah pernah ngerasain juga” lanjut Bibi blak-blak an.
“Abang sudah pernah ‘begituan’ belum?” Tanya Bibi menggoda
“Be..begituan apa, Bi?” Aku jelas tau maksud Bibi. Aku hanya berpura-pura
“Itu lho, hal yang dilakukan laki-laki dan perempuan” Dengan sengaja, dengan punggung tangan, Bibi menyentuh kepala kontol ku.
“A..anu. Belum pernah, Bi” Jawabku jujur.
“Kalau ciuman sudah pernah, Bang?” Kali ini dengan ujung jari Bibi menyentuh kepala kontol.
“Be..belum pernah juga, Bi.” Ereksiku makin menjadi dengan sentuhan jari Bibi.
“Kalau Abang mau, Abang boleh belajar ciuman sama Bibi sekarang”
“Boleh?” Tanyaku. Pikiranku semakin kacau. Harusnya aku menolak!

Bibi berhenti menggosok dan tubuhnya mencondong ke arahku. Wajah kami sekarang hanya berjarak dua senti. Dengan pelan aku menyambut bibir yang ditawarkan Bibi. Aku tidak pernah berciuman sebelumnya. Tapi aku sering melihat film-film porno . Dan sekarang aku punya kesempatan mempraktekan French Kiss. Aku mulai memasukan lidah ku kedalam mulut Bibi, dia juga membalas lidah ku dengan lidahnya. Lidah kami bergulat dan mejilat ke semua ronggga didalam. Lalu Bibi menuntun tanganku ke arah payudaranya dan memberikan perintah gerakan agar aku meremas. Aku mulai meremas dengan kedua tanganku, sedangkan Bibi mulai menggosok-gosok batang kontol yang masih terbungkus celana dalam. Tanganku sendiri tidak sanggup meraup semua payudara Bibi yang besar dan berisi. Dengan sesekali aku jepit putingnya dengan jari. Nafas kami kini mulai berat.

 – Bibi berhenti, lalu mengambil posisi duduk diatasku. Dia melepas bajunya dengan cepat dan menyodorkan payudaranya ke wajahku. Baru kali ini aku melihat payudara dari jarak dekat selain dari film porno. Puting Bibi berwarna kecoklatan dengan areola yang lebar yang juga berwarna coklat. Bagai balita yang sedang kelaparan, dengan rakus aku mulai menyusui dan menghisap payudara bulat kencang Bibi. Bibi memeluk kepalaku dan menjambak-jambak pelan rambutku. Puting Bibi seperti membengkak. Lidahku bergerak liar, sesekali ku gigit-gigit pelan puting bengkaknya lalu mencubitnya dengan bibirku.

Tak berapa lama bibi melepas payudaranya dari mulutku yang masih ingin bermain dengan puting bengkaknya. “Sekarang giliran Abang  yah” kata Bibi. Dia mulai melepas celana dalamku. Saat batang kontol ku mencuat keluar, dia seperti syok, matanya melotot dengan rahangnya yang hampir terlepas. “Gede banget, Abang!. Ini lebih gede dari mantan suamiku lho” katanya dengan pandangan yang tidak mau lepas dari kontol. Dari film-film porno yang aku lihat, rata-rata standar aktornya hanya memiliki ukuran 15 sampai 17 senti.

Tapi barangku bisa mencapai 18 senti, aku sudah cukup berpuas diri dengan ukuran ini. Dibanding dengan aktor porno profesional yang luar biasa besar. Bibi mulai mengelus kontolku dengan wajahnya, seperti ibu yang mengelus bayinya.  photomemek.com.com Bibi mulai bermain dengan kontolku. Dia menarik kulupku dengan pelan hingga kebawah sambil menatap takjub. Seperti melihat pertunjukan saat pemain utama keluar dari panggung, kepala kontol ku yang merah muncul perlahan-lahan dari kulit.

 – Diawali dengan mencium kepala kontol hingga mengulum. Dengan bibirnya yang tebal namun mulut yang kecil, Bibi awalnya kesulitan menelan kontolku. Setelah dipaksa olehnya akhirnya dia terbiasa dan mulai menaik turunkan mulutnya, meski tidak bisa dia telan semua. Nafasku semakin berat dengan sensasi baru di kontolku, bola mataku seperti ditarik keatas saat Bibi bermain dengan lidahnya. Sesekali Bibi berhenti sebentar untuk menarik nafas, lalu mulai mengulum lagi. Aku bisa melihat wajah Bibi yang memerah dan matanya yang berair, dan beberapa kali mengeluarkan suara tersedak. Sampai akhirnya dia berhenti dan memintaku terlentang, dengan cekatan dia melepas celana dalam putihnya. Di berdiri di atas kepalaku lalu berlutut dengan gaya 69.

Dengan jarak sedekat ini aku bisa melihat jelas memek Bibi, bibirnya yang kecoklatan dan berkilau karena basah, serta klitoris nya yang sebesar kacang mengacung-acung. Tanpa perlu disuruh aku tau apa yang harus dilakukan, dengan tangan kanan aku mengelus memeknya yang dihiasi bulu-bulu halus kemudian mencoba memasukan jari tengah. Selagi aku memainkan memek Bibi, dia juga lanjut menghisap batang kejantanan. Setelah bereksperimen dengan 2 jari, aku ingin tau apa rasa sebuah memek di mulutku. Dengan lidah menjulur aku mulai mejilat. Inikah yang pria sebut surga dunia, aku setuju, ini memang surga dunia. Bibi mulai mendesah berat akibat lidahku. Rasa asin di ujung lidah mulai menjalar kedalam mulutku, ditambah dengan hisapan Bibi yang kini mulai lihai, aku merasa orgasme sudah diujung tanduk. Bibi bisa merasakan apa yang kurasakan, dia berhenti.

Bibi berbalik lalu kami kembali beradu lidah sebentar, dengan suara pelan dia berbisik, “Abang Bibi jepit yah” Aku hanya bisa menatap Bibi dengan pandangan berharap. Bibi mulai mengangkang menuntun kontolku, dia mulai dengan menggosok-gosokan kepala kontol di bibir memeknya. Sedikit demi sedikit dia mulai menekan memeknya. Baru seperempat masuk, Bibi sudah terengah-engah. “Maaf, Bang, Bibi udah lama enggak beginian” katanya. Bibi benar, semenjak kepergian suaminya, Bibi sudah tidak pernah memikirkan hal-hal yang seperti ini. Aku tau karena jepitan memeknya begitu kuat dan sempit seperti perawan. Aku tidak pernah berhubungan seks dengan perawan, tapi aku rasa beginilah rasanya .

 – Akhirnya semua batang kontolku masuk semua kedalam memek Bibi. Bibi berhenti sebentar untuk menarik nafas karena barang besar baru saja masuk menembus memeknya yang sempit. Bibi juga seperti merasa seperti wanita perawan yang di gagahi lagi, karena batang kontolku lebih panjang, mengisi kedalaman yang tidak pernah terisi penuh sebelumnya. filmbokepjepang.com Bibi mulai menggoyang pantatnya naik turun dengan mulut terbuka terengah-engah seperti kehabisan nafas. Begitupun aku, untuk pertama kalinya aku bisa merasakan memek menjepit kontol  perjakaku. Kenikmatan memek Bibi yang hangat sempit memompa batang kontol membuat mataku merem melek. Rasa memek Bibi yang licin dan basah berbeda sekali dengan sensasi mengocok. Sampai aku akhirnya tidak tahan lagi untuk ngecrot beberapa menit kemudian.

“Aku mau keluar, Bi” kataku dengan suara lirih karena orgasme sudah berada di ujung kontol. Dengan cepat Bibi melepas jepitan memeknya dan mulai menghisap kontolku dalam-dalam. Dengan menggenggam seprei dengan kekuatan penuh, aku menyodok-nyodok mulut Bibi dan ngecrot di dalam mulutnya. Ini orgasme terkuat dan terbaik yang pernah kurasakan selama ini seumur hidup. Bibi menelan semua cairan perjaka yang dimuntahkan kontolku sampai habis sementara aku masih mengelinjang kenikmatan.

“Maaf yah, Bi”
“Enggak apa-apa, Bang. Namanya juga baru pertama kali, nanti pasti bisa lebih lama lagi.” kata Bibi sambil mengedipkan mata, “kita harus berberes semua sebelum Papa  Mama  pulang”. Kami buru-buru mengenakan baju. Setelah itu Bibi lanjut menggosok handuk dibangian selangkangan ku, kemudian menyeka kontolku yang terkulai lemas. Setelah menyeka kontolku dia menarik kulit kontol keatas agar kepala kontolku tertutup. Lalu dilanjutkan dengan mengganti perban di jempol kaki, kemudian pemit keluar dari kamar sambil tersenyum.

 -Beberapa menit kemudian orangtua ku akhirnya pulang. Mama berteriak-teriak histeris mengetahui aku yang terjatuh dan bersikeras membawa aku ke RS. Setelah aku yakinkan Mama kalau aku tidak apa-apa, 30 menit kemudian dia baru tenang. Meski aku diomeli di sekolah, menginjak kotoran, dan kesialan-kesialan lain, aku merasa beruntung sekali bisa melepas keperjakaanku pada Bibi. Aku memikirkan kenikmatan dan hangatnya memek Bibi sampai aku tertidur.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account