Dua Sisi, Sex Bebas Dan Cinta | Sang Pakar

Dua Sisi, Sex Bebas Dan Cinta | Sang Pakar

Dua Sisi, Sex Bebas Dan Cinta | Sang Pakar

Comments Off on Dua Sisi, Sex Bebas Dan Cinta | Sang Pakar

Dari hubungan seks yang “biasa”
biasanya anda bahkan akan terikat oleh rasa tanggung jawab terhadap
lawan jenis anda, apalagi bila anda adalah kaum Adam, di mana sekarang
masih dianggap bahwa dalam sebuah hubungan seks yang tidak terduga
pasti ada unsur pemaksaan dari kaum lelaki di dalamnya. Bukankah kita
merasa takut bila suatu saat rekan seks kita akan menuntut
pertanggungjawaban dari ikatan yang kita buat secara tidak sengaja dari
hubungan seks tersebut? Karena itulah seks bebas, bisa saya artikan
sebagai seks yang bebas dari rasa-rasa tanggung jawab tersebut, atau
dengan kata lain yang lebih jelas, bahwa seks bebas itu dilakukan
dengan segala kenikmatan dan keindahan seks itu sendiri tanpa dibebani
oleh omong kosong-omong kosong tentang cinta, tanggung-jawab, dan tanpa
segala intrik-intrik yang digunakan oleh rekan kita untuk mengikat kita.
Mungkin
anda bertanya, bahwa dari definisi saya di atas berarti saya lebih
mempersempit lagi definisi seks bebas dari definisi yang dianut pada
umumnya. Di mana definisi pada umumnya adalah hubungan seks yang di
lakukan pranikah, atau premarital sex, saya persempit lagi menjadi
hubungan seks yang hanya sekali-sekali saja, yang menghilangkan segala
bentuk dominasi lain di luar seks itu sendiri, sehingga seks itu hanya
menjadi sebuah kegiatan penyaluran nafsu antar dua orang berlawanan
jenis atau sejenis. Memang itulah tujuan saya, untuk membuat definisi
baru tentang seks, seks yang Bebas. Itu berarti saya tidak
mengkategorikan pasangan-pasangan muda yang tinggal bersama dalam
cinta, namun belum menikah, tidak termasuk dalam kategori saya sebagai
penganut seks bebas? Atau seorang gadis yang rela menyerahkan
keperawanannya pada pacarnya yang juga masih perjaka sebagai pelaku
praktek seks bebas? Atau seorang pria yang menyalurkan nafsunya dengan
membayar sejumlah uang kepada pelacur jalanan?Tidak. Saya tegaskan
sekali lagi, mereka TIDAK termasuk dalam kategori pelaku seks bebas.
Akan saya jelaskan alasannya.
Living Together bukan berarti
bebas, karena secara teknis mereka itu menikah, walaupun tanpa upacara.
Tanggung jawab mereka besar, mereka harus menahan diri untuk tidak
berselingkuh, rasa takut mereka juga besar bila mereka memutuskan untuk
tidak mempunyai anak, ketakutan bahwa suatu saat sang perempuan akan
hamil tiba-tiba, juga rasa tidak nyaman karena mereka harus bersetubuh
dengan alat-alat kontrasepsi, sekalipun hanya tinggal menelan pil KB
,tetap saja sang perempuan takut tubuhnya akan melar akibat penggunaan
pil KB tersebut. Jadi anda mengerti bukan? Kumpul kebo bukanlah sebuah
praktik seks bebas, karena begitu banyak hal yang menginterupsi seks
dalam praktek kumpul kebo seperti yang sudah saya ungkapkan di atas:
rasa tanggung jawab, rasa takut akan kehamilan, rasa khawatir akan
perselingkuhan, dll. putri77.com Seperti saya katakan, kumpul kebo adalah sebuah
pernikahan. Yang membedakannya adalah bahwa ia tidak menggunakan
upacara, dan yang lebih penting, proses perceraiannya akan jauh lebih
mudah (karena itu banyak pasangan yang menganutnya).
Berikutnya
saya akan menjelaskan masalah yang kedua, mengapa hubungan seks antar
sang perjaka dan sang perawan yang belum diikat tali pernikahan, tidak
saya kategorikan sebagai sebuah praktek seks bebas. Mungkin anda sudah
bisa menduga jawabannya. Di manapun, dibelahan dunia manapun, orang
tentu ingin mengingat saat pertamanya. Karena itu hubungan seks antara
seorang perawan dan seorang perjaka, atau antara perawan dan non
perjaka, atau sebaliknya, tentu akan diiringi dengan
pertanyaan-pertanyaan sbb: Apakah dia orang yang tepat? Apakah ini akan
menyakitkan? Apakah ini mengerikan? Apakah hubungan seks ini akan
nikmat? Apakah dia akan bertahan lama? Apakah benar dia masih perawan?
Apakah benar kemaluannya sepanjang kata teman-temanku? Apakah aku akan
terus berpacaran dengannya sampai ke jenjang pernikahan? Apakah aku
akan hamil? Apakah aku dapat memuaskannya? dan pertanyaan-pertanyaan
konyol lainnya yang akan mengganggu jalannya hubungan seks itu sendiri.
Mungkin
ada beberapa orang yang pertanyaannya muncul setelah mereka berhubungan
seks, sebelum mulai berhubungan, pada saat foreplay, atau bahkan pada
saat tengah-tengah persetubuhan. Semuanya itu menganggu, mengganggu
kemurnian seks itu sendiri. Bahkan pertanyaan-pertanyaan ini juga bisa
menggangu pasangan-pasangan yang baru menikah dan akan melakukan malam
pertamanya, tapi bukan itu yang akan saya bahas di sini. Jelas bahwa
first time sex itu bukan seks yang bebas, melainkan seks yang penuh
dengan pertanyaan, penuh dengan keragu-raguan, penuh dengan
ketidakpastian, dan sekali lagi saya tekankan, hal-hal seperti itu
menginterupsi kemurnian seks.Masalah ketiga, yaitu praktek prostitusi.
Apakah termasuk dalam praktek seks bebas? Tidak. Mengapa? Sebagian
besar dari anda pasti bertanya-tanya. Mungkin menurut anda hal ini
tidak masuk akal, karena dalam praktek prostitusi seorang pelanggan
sudah menunaikan tanggung jawabnya dengan cara membayar, dan dengan
demikian dia dapat melakukan seks sebebas-bebasnya tanpa beban. Tapi
bagaimana jika kita lihat dari sudut pandang si pelacur. Kemungkinannya
kecil sekali pelacur tersebut akan menikmatinya seperti sang pelanggan
menikmatinya. Mungkin karena pelanggan tersebut terlalu tidak menarik
sehingga tidak merangsangnya, bisa juga karena pelacur tersebut sudah
bekerja seharian sehingga moodnya berkurang, atau bisa juga karena ia
sudah terlalu terbiasa dengan persetubuhan sehingga ia tidak lagi
menikmatinya. Kita lihat tidak ada hubungan suka sama suka di sini. Di
sini hanya ada hubungan antara pelanggan dan penjual, sang penguasa
dengan bawahan, the dominator and the dominated. Hanya itu saja yang
terjadi. Seks yang hanya dinikmati oleh satu pihak saja bukanlah murni
seks. Mungkin ia akan menjadi murni seks di satu pihak namun hanya akan
menjadi sampah, kesakitan, dan rasa jijik dari pihak satunya.
Seks
melibatkan dua pihak -atau bisa juga lebih dari dua pihak- agar menjadi
seks yang murni. Hal ini sama saja dengan pemerkosaan, hanya saja pihak
yang diperkosa sudah menyerahkan dirinya untuk diperkosa. Dan apakah
pemerkosaan itu termasuk dalam praktek seks bebas? Jelas tidak! Fucking
No! Itu tindak kriminal terhadap jiwa dan raga yang diperkosa, juga
pelecehan terhadap arti seks itu sendiri. Pemerkosaan seakan-akan
meletakkan hubungan seks di urutan terbawah, setelah necrophilia dan
zoophilia. Sama sekali tidak ada keindahan seks di dalamnya, dan malah
mengakibatkan penderitaan di pihak lainnya. Tentu saja kata-kata saya
barusan tidak akan berlaku bila yang diperkosa ternyata belakangan
menikmatinya. Juga kata-kata saya sebelumnya lagi tidak akan berlaku
bila pelacur tersebut menikmati pelanggannya, yang sedemikian tampannya
sehingga ia tidak harus berpura-pura mencapai orgasme, atau sedemikian
cantiknya sehingga ia tidak usah mengkonsumsi viagra lebih dulu. Memang
praktek prostitusi bisa juga dikategorikan sebagai seks yang bebas,
tapi itu hanya kemungkinan kecil. Saya pribadi tidak akan menganjurkan
anda untuk terlibat dalam praktek prostitusi -baik sebagai pelanggan
atau penjual- jika anda memang mencari hubungan seks yang murni. Tapi
jika anda tidak tertarik dengan pure sex, tidak ada salahnya untuk
terlibat.
Dari pernyataan-pernyataan saya di atas, kita bisa
ambil beberapa poin penting untuk mengkategorikan apakah sebuah
hubungan seks itu murni atau tidak.
1. Ikatan yang terjadi hanya pada saat persetubuhan, dan ikatan tersebut sirna setelah selesai berhubungan seks.
2. Hubungan seks tersebut harus tanpa syarat, tidak boleh ada maksud tertentu di dalamnya.
3. Tidak ada perbedaan kekuasaan di dalamnya. Tidak ada pendominasian dari pihak lain, semuanya rata.
4. Tidak ada ketakutan dan keragu-raguan di dalamnya, hanya murni keindahan seks itu sendiri.
Sekarang
setelah anda mendapat garis besar dari tulisan saya, anda mungkin
bertanya-tanya apa yang terjadi dengan perasaan cinta yang selalu
dilibatkan dalam sebuah hubungan seks, ke mana rasa sayang yang selalu
mengiringi sebuah persetubuhan, ke mana rasa saling memiliki yang
selalu mendorong terjadinya sebuah hubungan intim. Dari kata-kata saya
di atas anda mungkin sudah menyimpulkan bahwa hubungan seks yang murni
menurut saya berarti hanya fisik tanpa melibatkan perasaan. Tidak. Saya
tidak bermaksud begitu. Saya tidak mencoba untuk bersikap romantis
sekarang, tapi saya juga percaya akan adanya perasaan-perasaan cinta di
dalam seks. photomemek.com Lalu mengapa saya menulis topik yang sedemikian kejam di
atas, seakan-akan saya mendiskreditkan cinta itu sendiri, seakan-akan
saya mendewakan seks tanpa cinta, seakan-akan seks itu hanya penetrasi
penis dengan vagina, oral seks, anal seks, dan variasi-variasi seks
lainnya. Akan saya jelaskan mengapa.
Menurut saya cinta dan seks
adalah dua hal yang terpisah. Bisa dinikmati sebagai satu kesatuan yang
utuh, tapi lebih banyak dinikmati sendiri-sendiri dengan caranya
sendiri-sendiri. Sepertinya cinta itu adalah krim coklat, sementara
seks adalah coklat batang. Anda bisa mencelupkan coklat tersebut ke
dalam krim coklat dan memakannya, atau memakannya sendiri-sendiri dan
tetap menimbulkan perasaan nikmat. Anda pasti bisa menikmati hubungan
seks saja tanpa cinta, atau anda bisa melakukannya dengan pacar anda
dan tenggelam dalam lautan cinta, atau anda bisa juga menikmati rasa
cinta itu sendiri tanpa seks, merasakan indahnya disayangi dan
dipercayai, menikmati rasa memiliki dan rasa tergantung pada orang
lain. Itu semua terserah anda.
Seks bisa dimasuki unsur cinta di
dalamnya dan bisa jadi akan lebih indah, tapi toh seks itu sendiri
tanpa cinta tak akan apa-apa. Tapi tentu saja, sekali lagi saya
tegaskan seks dengan cinta tidak termasuk dalam kategori seks bebas.
Tidak boleh ada ikatan dalam seks bebas, sedangkan jika anda
melakukannya dengan cinta berarti terjadi ikatan di dalamnya yang akan
terbawa bahkan sesudah anda selesai berhubungan seks. Anda tidak bisa
berpura-pura anda mencintai seseorang ketika anda bersetubuh dengan
orang lain, lalu setelah selesai cinta itu hilang dengan sendirinya.
Itu hanyalah nafsu yang berkamuflase sebagai cinta, dan jika ini yang
terjadi, maka ini tetap termasuk seks bebas. Tapi jika setelah anda
melakukan sebuah hubungan seks anda ingin berbaring di sampingnya untuk
selamanya, bila anda tetap ingin di sana memandangi wajahnya yang bagi
anda seperti seorang dewi, bila anda ingin mengobrol dengannya sampai
subuh dan berbagi isi hati dengannya, atau bila anda ingin waktu
berhenti saat itu juga agar anda dapat menikmati saat indah ini
selamanya, dan juga rasa ketakutan akan kehilangan pasangan anda yang
amat sangat, maka anda tidak melakukan seks yang bebas dan seks anda
jelas tidak murni. Seks anda telah terkontaminasi oleh sebuah perasaan
yang disebut cinta. Dan jika hubungan seks anda tercemari oleh cinta,
satu saja kata dari saya: Selamat! Anda mungkin telah memenangkan
undian berhadiah dari dewa cinta yang berhadiah pasangan seumur hidup,
pasangan di mana anda akan bisa berbagi seluruh rahasia anda tanpa
takut akan dikhianati olehnya, pasangan di mana anda akan menghabiskan
hari tua anda bersamanya, pasangan yang akan ikut menikmati keindahan
dunia ini sepenuhnya bersama anda, dan ikut mengutuk kebobrokan dunia
bersama anda.
Anda mungkin telah memperoleh apa yang banyak
dicari orang saat ini, yaitu belahan jiwa anda, tulang rusuk anda yang
hilang, sumbat untuk menutup lubang-lubang di hati anda. Tapi itu semua
hanya mungkin. Anda mungkin menemukan cinta sejati anda saat itu atau
mungkin juga anda hanya terbawa perasaan saat itu. Dan jika anda
termasuk yang kedua, itu tentu akan sangat menyakitkan. Semakin tinggi
anda dilambungkan oleh cinta, akan semakin sakit ketika anda jatuh,
tetapi jika anda bisa mengendalikan ketinggian anda, anda juga akan
bisa menebak ke mana anda akan jatuh. Tetapi percayalah bahwa it’s
worth to try, patut untuk dijalani. Minumlah air cinta ini sampai anda
mabuk, dan anda akan tidur dan bermimpi indah, lalu bangun dengan
segala keindahan dunia menyertai anda atau jika anda tidak beruntung,
anda akan bangun dengan penuh kesengsaraan dan sakit kepala yang
berkepanjangan. Minumlah air cinta beberapa gelas saja sampai setengah
mabuk, dan anda akan tetap terjaga dan tetap bisa menikmati keindahan
cinta atau anda akan tertidur dan kehilangan cinta tersebut. Minumlah
nol gelas air cinta, dan anda terhindar dari rasa sakit atau anda
merugi karenanya. Terserah anda mau pilih yang mana, tapi yang saya
coba tekankan di sini adalah bahwa every action has its consequences,
dan selama anda berani mengambil resikonya, it’s gonna be okay.
Sekarang
setelah anda melihat sisi yang lain, anda pasti merasa bahwa tulisan
saya di atas adalah tanpa makna, tanpa poin-poin yang jelas, tanpa
tujuan, tanpa korelasi antara kata-kata yang satu dan yang lainnya,
tanpa ide yang jelas, hanya sekedar rangkaian kata-kata yang tersambung
secara acak tanpa urutan. Saya memang hanya menulis sampah di sini,
tanpa ada maksud untuk menyinggung kalangan-kalangan tertentu, entah
dari kalangan religius, kaum politikus atau kaum homoseksual dan
lesbian. Saya terbuka untuk segala macam masukan dari anda semua,
kritik, saran, dan caci-maki. Saya bukan orang yang berkepala batu dan
saya terbuka untuk segala macam perubahan. Terima kasih.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

SEKIAN

 

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account