Cerita seks – Semalam nikmat bersama ibu managerku yang cantik

Cerita seks – Semalam nikmat bersama ibu managerku yang cantik

Cerita seks – Semalam nikmat bersama ibu managerku yang cantik

Comments Off on Cerita seks – Semalam nikmat bersama ibu managerku yang cantik

 

Namaku Adit bekerja sebagai seorang teknisi komputer pada sebuah perusahaan dijakarta, karena tuntutan pekerjaanku aku lebih sering diluar kantor, menangani masalah masalah yang terjadi dikantor cabang / toko dari perusahaanku

karena aku masih bujang yah masih umur 27 tahun dan tinggal dikosan sendirian pulang larut malam sampai menginap karena tuntutan pekerjaan pun aku santai.

cerita ini adalah kisahku dengan seorang manager dikantorku, sebut saja Mbak Dian, dia yang menangani semua proses jual beli diperusahan ini, jadi kalau ada masalah program / komputer Mbak Dian juga ikut pusing, aku dan Mbak Dian tidak terlalu dekat malah cenderung Mbak Dian sangat jaga jarak, tapi aku maklum dia ini adalah keponakan dari pemilik perusahaan, oiya Mbak Dian ini termasuk perawan tua setahuku umurnya udah 30 tahun dia gadis keturunan / cina berwajah cantik dengan kulit putih mulus, dengan tinggi kira kira 160 cm, bukannya nggak laku tapi keliatannya Mbak Dian ini sangat pilih pilih dalam bergaul dan juga galak dan pelit hahaha…

banyak karyawan laki-laki yang sering kena damprat mengumpat dengan sumpah serapah saling cerita sampai sekali kali pengen balas dendam memperkosa Mbak Dian

aku sendiri nggak terlalu ambil pusing dengan kegalakan Mbak Dian yang penting ada pemandangan sedap disaat aku sedang stres dengan kerjaanku hahaha…
sering kali aku harus jongkok dibawah meja benerin cpu komputer Mbak Dian sedangkan Mbak Dian memakai rok pendek duduk memiringkan tubuhnya, pengen rasanya langsung kujilati paha mulusnya saat itu juga tapi itu semua cuma angan angan

suatu sore saat itu udah mendekati jam pulang, Mbak Dian dengan panik keluar dari ruangannya mendatangi mejaku memberi kabar kalau komputer server data ditoko cabang Tangerang terbakar akibat konsleting listrik yah alamat nggak pulang lagi aku ini

benar juga Mbak Dian mengajak langsung ke Foto bugil Dian model bugil jadul indonesia cantik dan mulus sore itu juga biar besok kerjaan bisa tetep jalan.

“Dit kamu mau pulang dulu apa mau langsung dari sini?” kata Mbak Dian yang balik lagi ke ruanganku
“langsung nggak papa Mbak udah biasa gitu kan?” jawabku sambil nyiapin alat alat yang mau ku bawa
“tapi ini nggak ada sopir dit, gimana ya, pak gito anaknya sakit dia nggak mau disuruh lembur” kata Mbak Dian lagi
“bawa mobil Mbak Dian kan?” tanyaku
“hmm… itu aku masih bingung dit”
“bingung? aku yang gajinya jauh lebih kecil dari pada Mbak aja santai disuruh kerja sampai nggak pulang” kataku sedikit nyidir, paling Mbak Dian mikir uang makan + bensin untuk perjalanan soalnya bos paling susah kalau dimintai uang transport hahahaha…
“tar Mbak yang bayar bensin aku bayar tol gimana” jawabku lagi sambil mengangkat alis ku seraya menggoda
“kamu ini bisa aja”, “nanti aku pulang dulu lho kamu yakin nggak pulang dulu?” tanya Mbak Dian
“tar aku numpang mandi ditempat Mbak aja ya?” jawabku
“ayo lah dah pada pulang semua ni” Mbak Dian mengangguk sambil mengajakku segera meninggalkan kantor

Sekitar 20 menit perjalanan aku ikut mobil Mbak Dian, emang keliatan banget Mbak Dian ini orangnya rapi dan bersih seperti daleman mobil chevrolet trax miliknya ini bersih dan wangi.
Sesampai dirumah Mbak Dian terlihat seorang ibu ibu setengah baya membukakan pintu garasi

“bu nggak usah ditutup ini mau keluar lagi” kata Mbak Dian ke ibu ibu itu sambil mengajakku masuk

“wow rumah Mbak Dian kecil tapi keren banget” kataku terkagum kagum
“ini masih nyicil 10 tahun dit” kata Mbak Dian sambil duduk disofa ruang tamu

ibu ibu yang tadi bukain garasi terlihat mendekat dan memberikan handuk ke Mbak Dian

“kamu mandi dulu gih dit, aku mau telpon ke Tangerang dulu gimana kondisi toko sekarang”

“yah kirain mau mandi bareng” jawabku becanda

tlepok… dengan tiba tiba Mbak Dian melempar handuk yang kena tepat kewajahku

“cepetan…. itu handuknya” bentak Mbak Dian sambil tertawa

setelah selesai mandi aku kembali keruang tamu ternyata Mbak Dian nggak ada, sambil melihat lihat foto foto didinding aku berkeliling rumah Mbak Dian, sampai aku terhenti didekat pintu kamar yang sedikit terbuka dan dari luar terlihat dari pantulan lemari kaca Mbak Dian sedang bugil dan berdiri menghanduki rambutnya, ku lihat sekeliling takutnya nanti ibu ibunya yang tadi muncul, lalu ku ambil hp ku dan ku rekam kejaDian itu, sebenarnya sih pengen langsung masuk kekamar dan langsung dekep dan ngentotin Mbak Dian tapi akal sehat ku masih bekerja
sekitar 5 menit ku rekam kejaDian itu
sampai Mbak Dian selesai pakai baju lalu aku duduk disofa sambil nonton hasil rekaman tadi

“berangkat sekarang dit?” tiba tiba suara Mbak Dian mengejutkan ku dari belakang
“eehh… ii yyaaa… Mbak” jawabku dengan kaget sambil menutup hpku dan menoleh kearah Mbak Dian
lega rasanya ternyata posisi Mbak Dian jauh dari sofa kalau ketahuan bisa kacau

Mbak Dian kelihatan beda banget dengan baju long sleeve hitam motif bunga dan legging hitam ketat keliatan cantik banget
sambil menenteng tas Mbak Dian berjalan kearahku

aku kemudian mengambil tas yang dibawanya

“sini tak bawain Mbak”, “btw rencana seminggu ya di Foto bugil Dian model bugil jadul indonesia cantik dan mulus?”, “bawaannya berat amat” kataku sambil mengangkat tas Mbak Dian

“kamu ini cewek itu beda kebutuhannya banyak” jawab Mbak Dian

singkat cerita mobil kami berjalan menuju tangerang, jalan lumayan macet sih sampai ahkirnya hampir jam 9 malam kami sampai Tangerang

toko masih terlihat beberapa pengunjung aku dan Mbak Dian masuk kedalam dan disambut oleh Bimo , Bimo adalah kepala toko disini
Mbak Dian terlihat berbincang dengan Bimo aku sendiri diluar sambil merokok sebentar, tiba tiba pintu kaca toko terbuka dan terdengar suara Mbak Dian “Butuh berapa lama dit?”
aku cuma mengacungkan satu jari sambil melanjutkan merokok
“ya udah cepet donk biar kita bisa jalan jalan nanti” kata Mbak Dian lagi
“ya ya…” jawabku sambil membuang rokok dan melangkah kedalam toko
jam menunjukkan pukul 21:15 aku mulai bekerja dengan cepat sudah kubongkar casing cpu komputer server tercium bau kabel terbakar cukup menyengat, Mbak Dian yang tadi duduk dikursi mendekat dan duduk berjongkok disebelahku bau menyengat kabel terbakar tiba tiba hilang berganti bau wangi aroma parfum sun flower dari tubuh Mbak Dian,
“parah?” tanya Mbak Dian
“enggak” jawabku singkat
setelah ku cek cuma power supply nya aja yang kena untung mainboard dan perangkat lain aman, nggak sampai setengah jam server udah nyala lagi.
Mbak Dian yang disebelahku sesekali memandangi ku seakan puas dengan hasil kerjaku.
“selesai Mbak” kataku
“Pak Bimo” suara Mbak Dian menggema memanggil Bimo yang sibuk menghitung uang kasir
“ya bu…” Bimo langsung menghampiri
“coba dicek dulu datanya” kata Mbak Dian
aku merasa udah selesai pekerjaanku dan selesai memasukkan perlengkapan lalu aku mengangkat tas dan hendak berdiri
tiba tiba tangan lembut Mbak Dian memegang lenganku
“nanti keluarnya bareng” kata Mbak Dian setengah berbisik
lalu aku duduk dikursi sebelah kanan Mbak Dian sedangkan sebelah kirinya Bimo yang sibuk cek data server
Mbak Dian terlihat memegang ponsel dan mengetik lalu memberikan ponselnya kepadaku
“kamu jangan kemana mana, aku takut kalau cuma berdua sama Bimo” itu tertulis dichat bbm kontak ku tp belum dikirim
Mbak Dian menengok kearahku aku pun mengangguk pelan tanda mengerti
sambil menyodorkan ponsel ketangan Mbak Dian sambil menggenggam jemari Mbak Dian,
Mbak Dian sedikit kaget tapi entah kenapa Mbak Dian tidak berusaha melepas genggaman tanganku malah mengambil ponselnya dengan tangan kiri dan tetap menggenggam tanganku,
terlihat beberapa kali Bimo melirik kearah tangan kami tapi Mbak Dian cuek malah sesekali mengangkat tanganku dan ditempel kepipinya,
sungguh aneh kejaDian ini tapi aku sih nggak keberatan malah dalam hati girang banget hahaha…
Setelah Bimo selesai dan yakin server udah bener kami pun melangkah keluar dan kembali ke mobil,
tanpa banyak kata Mbak Dian menyetir menjauh dari toko dan berhenti disebuah warung sate kambing
“makan dulu yuk ” kata Mbak Dian sambil mematikan mesin mobil
aku sebenarnya nggak suka daging kambing dan aku juga tau Mbak Dian juga nggak suka semakin aneh kalau Mbak Dian sampai ngajak makan sate kambing
Mbak Dian memesankan makan dan minum untuk kami berdua
aku nggak banyak tanya nurut dan duduk lesehan disebelah Mbak Dian
“bukannya Mbak Dian nggak doyan kambing?” tanyaku
“hehehe… aku juga ngga tau dit” , “pengen berhenti aja sih tadi” jawab Mbak Dian
“sorry ya aku buat kamu bingung pasti” kata Mbak Dian lagi
“emang ada apa?” tanyaku
Mbak Dian mengambil hp dari tasnya lalu beberapa saat sibuk dengan hpnya
“ni kamu liat sendiri” kata Mbak Dian sambil menyodorkan hp nya
terlihatlah chat bbm dari Bimo yang merayu Mbak Dian beberapa kata katanya menjurus menyuruh Mbak Dian mengirimkan pose pose seksi dan beberapa kiriman foto yang terlihat dihapus
“kaya gini Mbak tanggapi?” tanyaku
“awalnya aku cuma niat becandaan”, “tapi kog dia malah semakin menjadi” , “udah lama dia chat nggak aku bales kecuali urusan kerjaan”
“emang Mbak akrab sama Bimo? ” tanyaku
“ya lumayan kita dulu seangkatan pas masuk perusahaan ini” jawab Mbak Dian
“btw itu yang dihapus dichat itu foto apa?” tanyaku penasaran
“emmm… udah lah lupain aja” jawab Mbak Dian dengan rona wajah sedikit memerah dan memalingkan muka

kami berdua cuma terdiam sambil minum es yang kami pesan sedangkan sate kambing nggak tersentuh sedikitpun.
waktu menunjukkan pukul 11:05

“dit kamu bisa nyetir kan? kamu yang nyetir ya” pinta Mbak Dian

“mau langsung pulang Mbak?” tanyaku
“lha kamu mau ajak aku kemana?” tanya Mbak Dian sambil tersenyum
“Mumpung besok minggu jalan jalan dulu juga nggak papa dit” kata Mbak Dian lagi

“Mbak Dian pengen kemana… kalau mau pulang juga nggak papa” kataku sambil memasang seat belt
“surprise me” kata Mbak Dian sambil menyetel kursi mobil nya kebelakang dan mulai rebahan

sedangkan aku bingung mau kemana aku ambil hp ku lalu coba browsing wow nemu pantai indah banget tanjung lesung tapi jarak 3 jam dari sini wuff…  www.filmbokepjepang.net  nggak apa lah toh bensin full dan gratis hahaha…
Mbak Dian terlihat udah terlelap dijok penumpang dengan posisi membelakangiku kaosnya sedikit terbuka terlihat bagian belakang pinggang nya yang putih membuat ku mikir aneh aneh
kumatikan lampu mobil dan mulai menyetater mobil dan mulai jalan dengan panduan Google maps ahkirnya sampai juga di tanjung lesung
keadaan sepi terlihat beberapa tenda dipinggir pantai mobil langsung aku parkir
Mbak Dian masih tertidur pulas aku keluar dan browsing lagi harga hotel disekitar sini ahkirnya dapat dengan budget yang pas tidak terlalu mahal setelah aku telpon untuk konfirmasi kamar aku langsung memacu mobil ke hotel itu,
setelah tiba aku langsung urus check in dan menuju kamar
ternyata unik juga hotel nya tiap kamar berupa rumah jadi bisa parkir didepan kamar hehehe…
Setelah memasukkan barang bawaan kekamar
kubangunkan Mbak Dian yang masih pulas
“Mbak… Mbak…” “pindah ke kamar yuk” sambil ku goyang lengannya
tapi sepertinya Mbak Dian tidak merespon
“Mbak… Mbak Dian, bangun dulu” sambil ku goyang lengannya sekali lagi
dan masih belum bangun juga, melihat wajah cantik Mbak Dian yang tertidur jadi membuat hatiku deg degan, tanganku masih menempel di lengan Mbak Dian yang terasa halus banget, ditambah aroma parfum sunflower yang tercium dari tubuhnya membuatku menikmati moment itu,
kuangkat tanganku dari lengan Mbak Dian dan pindah ke bagian keningnya sambil ku elus elus pelan dari bawah sampai bagian rambutnya,
perlahan kudekatkan bibirku kebibir Mbak Dian yang sedikit terbuka dan kucium bibirnya dengan lembut, karena aku takut ketahuan kalau dia bangun ahkirnya kuhentikan.
“Mbak Dian… bangun dong…” kali ini sambil ku usap usap bagian kepalanya dan dengan jempolku ku eluskan dikeningnya,
perlahan Mbak Dian membuka mata
“eh… dit… ini dimana?” tanya Mbak Dian bingung sambil bangun dari posisi rebahan
“dihotel Mbak… pindah dalam aja bobo nya” kataku
“hotel? “, “hotel dimana?” Mbak Dian bingung sambil keluar dari mobil
“tanjung lesung? ” “kog bisa sampai sini dit?” tanya Mbak Dian
“katanya tadi minta surprise? ” jawabku
“hehehe… iya tapi ini kan jauh” , “kamarnya berapa? ” tanya Mbak Dian
sambil mengacungkan 3 jari yang kumaksud 300 ribu dan aku mulai melangkah kearah kamar
“maksudku berapa kamar” kata Mbak Dian
“satu… cuma tinggal 1 ini” jawabku
“bener bener surprise ni…” kata Mbak Dian sambil menepuk punggung dan tertawa

Didalam kamar Mbak Dian langsung masuk kamar mandi dan ganti baju
sedangkan aku masih didepan pintu sambil merokok
lalu Mbak Dian tiba tiba udah dibelakangku, Mbak Dian sudah ganti baju dan cuma memakai kaos you can see dan celana kolor sepaha, bener bener terlihat beda dan cantik banget,
dia meminta rokok yang sedang ku hisap aku berusaha menolak tapi Mbak Dian terus memaksa
rokokku pun berhasil direbutnya
“kalau kamu mau tidur didalam nggak boleh ngerokok” kata Mbak Dian sambil membuang rokokku keluar dan menarik tanganku masuk kedalam kamar.
saat aku menutup pintu dan menguncinya tangan Mbak Dian masih memegang lenganku sampai aku berbalik badan tubuh Mbak Dian tepat didepanku yang berdiri didepan pintu,
entah setan apa yang merasuki Mbak Dian dengan tiba tiba Mbak Dian meraih kepalaku dan membuatnya sedikit menunduk lalu dengan cepat Mbak Dian mendekatkan bibirnya kebibirku dan mulai menciumiku.
aku yang masih kaget cuma bisa terdiam tanpa melakukan balasan, sementara bibirku terus diciuminya dan tangan kanan Mbak Dian terus mengelus dan meremas rambutku
sadar aku cuma diam saja Mbak Dian menghentikan ciumannya, dan memandangiku,
“kenapa kamu diam?” tanya Mbak Dian lirih
“aakku… aakuu” saking bingung dengan kejaDian itu aku sampai terbata bata menjawabnya
Mbak Dian cuma tersenyum melihatku kebingungan, lalu Mbak Dian meraih tanganku dan menarikku menuju ranjang, Mbak Dian langsung duduk ditepi ranjang sedangkan aku masih berdiri disisi kirinya,
“sini dit” kata Mbak Dian sambil menarikku menghadap tepat depan tubuhnya
kedua tangan Mbak Dian memegang pinggangku lalu mulai meraih ikat pinggangku dan berusaha melepasnya, pikiranku semakin tambah bingung ini orang keliatnnya udah nafsu banget,
setelah berhasil melepas ikat pinggang dan kancing celana jeansku jemari Mbak Dian juga langsung membuka resleting celanaku
“Mbak…” kataku sambil mengelus rambutnya
“ssstt… bantu plorotin dikit aja dit” kata Mbak Dian yang berusaha membuka celanaku
aku pun nurut aja agak menurunkan celanaku hingga sepaha dan kontan terlihatlah gundukan batang penisku yang sedari tadi udah ngaceng,
dengan lembut Mbak Dian mengelus elus batang penisku yang masih terbungkus celana dalam hingga sekitar 5 menit Mbak Dian mengelus elus dari bawah keatas
lalu di bukanya perlahan bagian kolor celana dalamku kebawah dan mulai terlihat kepala penisku dengan cairan bening mulai keluar
Mbak Dian pelan pelan mengeluarkan seluruh bagian penisku dan mulai mengocoknya dengan lembut, dadaku pun berdegup kencang, takut, malu, nafsu bercampur aduk jadi satu, tubuhku mulai menggigil dan seperti dialiri setrum listrik yang halus merambat di sekujur tubuh dan terpusat di kemaluanku. Tenggorokanku terasa kering, dan susah bicara.

Batang kontolku yang tegang berdiri tegak masih dengan lembut dikocok dan dielus elus, terasa sangat nikmat saat tangan lembut Mbak Dian menyentuh kepala penisku, tak berapa lama Mbak Dian menarikku supaya aku duduk ditepi ranjang,
sedangkan dia berganti posisi berjongkok dilantai dengan posisi itu batang penisku semakin mengencang
Hembusan nafasnya terasa hangat di kulit kemaluanku ketika dia mengamati penisku dengan pandangan gemas sambil sesekali matanya memandang kearah mataku dengan raut wajah nakal, tubuhku mulai menggigil dan seperti dialiri setrum listrik yang halus merambat di sekujur tubuh dan terpusat di kemaluanku. Tenggorokanku terasa kering, dan susah bicara, karena nafsuku yang langsung menggebu.

Nikmat yang luar biasa menjalar ketika lidah Mbak Dian yang cantik ini mulai menari di kepala penisku. Dijilatinya kepala penisku berikut batangnya. Setelah itu dengan rakus dikulumnya batang kontolku,
“Srruuupp… sruuppp… ” bunyi itu yang terdengar ketika Mbak Dian memaju-mundurkan kepalanya ketika mengulum dan menghisapi penisku
Sesekali Mbak Dian menghentikan kulumannya untuk ganti menjilati batang kemaluanku,
Sesaat kemudian, kembali batang penisku menyesaki mulutnya. Sementara mulutnya menikmati kejantananku, tangan Mbak Dian mengelus-elus kedua buah zakarku.
Hingga Aku merasa begitu nikmat, tanganku meremas-remas rambut Mbak Dian. Mbak Dian semakin cepat mengulum dan menghisapi penisku. Kadang mulutnya dimiringkan, sehingga penisku membuat pipinya tampak menggelembung kadang dilepas dan gantian tangannya yang lembut mengocok batang kemaluanku. kemudian dikeluarkannya penisku dari mulutnya, dan kembali dijilatinya seluruh permukaan penisku sambil tangannya mengurut-urut buah zakarku, terasa teramat sangat nikmat.
“Mbak… Mbak… uuughh…. aarrrrhhhh… ssssttt…”
“Mbak… aku mau keluar nih… aaahhhh… ” kataku seraya mengangkat kepala Mbak Dian yang masih terus mengulum batang kontolku,
“Keluarin aja Dit… ya…” kata Mbak Dian yang lalu kembali memasukkan batang penisku kedalam mulutnya

wajahku menengadah. Satu tanganku mencengkeram kepala Mbak Dian dan satunya meremas pundaknya aku menarik napas panjang untuk memperlambat rasa nikmat hasil jilatan Mbak Dian pada batangku, aku masih tidak percaya kalau ibu manager kantorku bisa memberiku oral seks sedemikian nikmat,

“Ouughh.. aaahh..”
“aaaahhhh… Mbak… uuughh… ”
Batang kontolku terasa semakin menegang sangat kecang desakan sperma udah serasa ada diujung kepala penis dan siap menyemprot keluar, Mengetahui aku akan ejakulasi Mbak Dian semakin mempercepat mengulum batang kontolku dia makin gila menyedot semua batangku masuk ke mulutnya.

“Aaaaaahhhh… Mbak…”
“Mbak diiaann… aakkuu… nggakk.. taahhaan…

aku sudah tidak tahan lagi. Sambil mengerang nikmat, akupun mengalami ejakulasi. Saat itu, Mbak Dian mengeluarkan batang kontolku dari mulutnya dan mengocoknya dengan kencang dari bawah keatas hingga kepala kontolku berulang ulang, sampai ahkirnya aku merasakan puncak kenikmatan yang diikuti semburan peju yang kuat yang menyemprot beberapa kali keatas
Mbak Dian masih terus mengocok batang kontolku hingga semprotan sperma terahkir keluar dan ia pun mulai memperlambat kocokannya, nafasku terengah engah sambil aku memandangi wajah cantik Mbak Dian yang berada dibawahku, terlihat pipinya terkena cipratan cairan lendir spermaku tapi terlihat dia tidak memperdulikannya
Mbak Dian kemudian kembali menjilati batang kemaluanku menjilati sisa sisa lendir peju sampai bersih.

Tubuhku terasa lemas, saat Mbak Dian bangkit berdiri, dihadapanku pengen aku merebahkan tubuhku diatas ranjang tapi nggak enak Mbak Dian masih berdiri,
tanpa pikir panjang aku menarik pinggang Mbak Dian mendekatiku dan memerosotkan celana kolornya kebawah, dengan bantuannya celana kolor dan celana dalam berwarna putih Mbak Dian sudah berhasil ku lepas, tinggal kaos you can seenya yang tersisa karena aku tau Mbak Dian udah nggak pakai BH, saat berada dihadapanku aku menarik tubuh Mbak Dian semakin mendekat, lalu ku angkat keatas kaosnya dan kuciumi perut Mbak Dian, sedangkan Mbak Dian memandangi ku sambil mengelus elus rambutku, tubuhnya terasa hangat saat aku menjilat dan menciumi bagian perut Mbak Dian.

“Lemes ya… ” kata Mbak Dian sambil mengelus keningku, mata kami bertatapan senyum Mbak Dian terlihat begitu indah wajahnya terlihat sangat cantik,
“sini Mbak” kataku sambil menarik tubuh Mbak Dian hingga ia terduduk disebelahku diranjang, dan langsung aku mendekatkan bibirku ke arah leher Mbak Dian, dan menciuminya, pelan namun pasti bibirku menari nari diarea kepala Mbak Dian aku mencium telinganya, menjilat lembut, lalu turun ke leher dan “Aaghhh”,
Mbak Dian mendesah pelan sambil mendongakkan kepala dan memejamkan matanya, memberikanku kebebasan untuk makin menjilat dan menciumi lehernya.
“Aaghh.. dit…” Mbak Dian mendesah lagi diiringi dengan suara kecupan mulutku di lehernya.
aku tetap menciumi lehernya, rahangnya, desahan kecilnya membuatku semakin bernafsu.

Aku berpindah ke depannya. Menariknya berdiri, lalu menciumi lehernya lagi.
“Adit aaaghh, oohhh” Mbak Dian terus mendesah saat kuciumi, aku mencium bibirnya, dia membalas bibir kami berpahut untuk beberapa saat.
Aku menekan kepalanya agar mendapatkan ciuman lebih dalam, lalu meraba dadanya dan perlahan memsukkan tanganku kedalam kaosnya dan mengelus elus puting susu kiri Mbak Dian sambil terus mencium bibirnya. “emmnaak dit.., ohhmmmhhh, aamhh” suara desahan Mbak Dian dan ciuman terdengar berpautan.

Sesaat ku lepaskan ciuman ku dan mengangkat kaos Mbak Dian keatas dan melepasnya, Mbak Dian cuma menurut saja, kulihat tubuh Mbak Dian yang begitu mulus sudah telanjang bulat dihadapanku gadis chinese cantik yang selama ini tak pernah terbayang untuk bisa bercinta dengannya sekarang sedang menikmati keindahan nafsu berdua.

Toket Mbak Dian terlihat mengencang tidak terlalu besar namun terlihat bulat kencang, putingnya kelihatan mungil kemerahan bagai buah cherry yang ada di ujung roti tart ulang tahun, sungguh meningkatkan nafsuku padanya. kembali kuciumi leher dan bibir Mbak Dian, tanganku meraba raba dadanya, memainkan kedua putingnya dengan ibu jariku “Eeemgghh” ia mendesah dan sedikit menggelinjang saat putingnya ku permainkan agar ia semakin terangsang.

Sambil tetap berciuman dan meremas remas dengan lembut payudara Mbak Dian, aku perlahan menggiringnya mundur dan merebahkannya di atas ranjang, Mbak Dian tau diri dan mengambil posisi terlentang dan melebarkan kakinya. Aku yang masih berdiri mulai naik keranjang sambil melepas bajuku, dengan posisi menindihnya aku mulai menciumi lagi Mbak Dian, aku pengen foreplay yang lama karena aku masih agak lemes akibat disepong sampai muncrat tadi.

Aku masih terus merambah tubuhnya dengan bibir dan lidahku, sampai akhirnya aku tiba juga di atas vaginanya yang bener bener mulus bulu jembut Mbak Dian terlihat hampir tidak ada semili pun. Vagina Mbak Dian benar benar terlihat sangat indah berupa bukit kecil putih mulus di selangkangnya bener bener sangat menggodan untuk segera memasukkan batang kontol kedalam lubang memeknya, tapi nanti aja dulu kunikmati dulu saja dengan lidahku.

Bibirku kembali menari diatas perut Mbak Dian, turun dan turun keselangkangannya sambil menjilati paha dalam Mbak Dian yang kulitnya terasa begitu lembut,
“eessssttt… aaaaaahhh…” , “eessssttt… aaaaaahhh…” terdengar lembut desahan Mbak Dian saat lidahku bergantian menjilati bagian paha dalamnya,
Tangan Mbak Dian terasa meremas dan menjaMbak rambutku sepertinya Mbak Dian sudah tidak sabar memintaku mengarahkan lidah ke lubang memeknya,
pertama tama jari ku mengelus elus lembut memek Mbak Dian, aaahhh… sudah basah ternyata, dengan lembut ku elus ujung jempolku kearea itil Mbak Dian kutekan sambil kuelus dengan lembut itil Mbak Dian yang sudah licin

“Ehhgh… iihh.. aaahhh.. eggmhh…” , “aaahhh… sssss… eessssttt… ditt…”
“enak dit… eessss…. ssssttt…” desahan Mbak Dian terdengar begitu menggairahkan
“pakai lidah dit…” pinta Mbak Dian sambil mengelus rambutku

mendengar permintaan Mbak Dian langsung aja kuarahkan ujung lidahku kelubang memek Mbak Dian, Dan dalam sekejap lidahkupun segera bermain main dengan itil Mbak Dian, wajahku tenggelam diselangkangan Mbak Dian, lidahku menari nari naik turun menjilati sepanjang lipatan bibir vagina cewek cina cantik ini, sesekali ku buka lebar lebar memeknya dan menjilati gumpalan itil kecil Mbak Dian yang merah dan basah ini,
beberapa kali aku harus mengelap memek Mbak Dian dengan tissue karena sudah terlalu basah oleh lendirnya dan air ludahku,

“aaahhh… sssss… eessssttt…” , “Enak banget dit… aaahhh… ” , “oohhh… ya dit… nikmat banget eesssttt… aahhh…”
“terus dit… Enak banget…” , “ouuhhh… aaahhh… aaahhh…”

Mbak Dian terdengar begitu menikmati jilatan ku, sesekali kuangkat tanganku keatas dan meremas remas payudaranya,

“dit… aahhh… uuuhh… uuudahh dit… udahh…., Mbak mau keluar… ” tangan Mbak Dian berusaha mengangkat kepalaku yang sibuk menjilati lubang vaginanya namun aku tidak mau melepasnya
“Adit… udah dit… Mbak pengen orgasme pas kamu entot aja…. aaahh… ” Mbak Dian terus merengek minta dihentikan, dan pengen menikmati orgasme saat aku genjot memeknya dengan kontolku, enak aja, nanti dulu aku buat kamu lemes keluar sampai berkali kali kataku dalam hati hahahaha….

“sssttt… berisik… ” kataku ke Mbak Dian sambil tertawa
“adit udah… masukin aja sekarang dit…” pinta Mbak Dian lagi
“enggak Mbak… aku pengen puasin Mbak berkali kali” kataku sambil melanjutkan menjilati memek merahnya
“adit… aaaahhh… uuuuhhh…. ooouuhhh…” tubuh Mbak Dian sedikit terangkat berusaha untuk duduk namun aku menahannya dengan tanganku hingga dia kembali rebah.

Sementara ujung lidahku semakin cepat menjilati bagian itil Mbak Dian dengan sesekali melepas jilatanku dan mengigit pelan digundukan memeknya hingga Mbak Dian menjerit pelan, nafas Mbak Dian sudah terdengar tidak teratur mendesah desah saking keenakan, sampai ahkirnya…

“Adit… aahhh… uuuhh… aahhh… aahhh…”
“aahhh… uuuhh… aahhh… aahhh…”
“Ahhh…sstt… Adit aku keluar sayang ahh…”

pinggul Mbak Dian berguncang naik turun disertai desahan dan nafas nya yang terdengar keras, dalam hatiku berkata “orgasme juga ibu managerku yang cantik hahaha…”

“aahhh… aahhh… uuuhh… aahhh… ssss..” “aahhh… aahhh… haahhh…”

melihat Mbak Dian udah terpuaskan lalu aku mengangkat wajahku dari selangkangannya bergerak keatas tubuhnya dan mencium pipi Mbak Dian yang masih terengah engah dan lemas,

“udah dit… aku lemes” kata Mbak Dian sambil memalingkan wajahnya dan membelakangiku
“Sayang gitu aja ngambek ” kataku sambil mengelus pipinya dari belakang
“sayang sayang… aku ini atasan kamu” kata Mbak Dian
“hahaha… sayang udah lupa ya” kataku
“lupa apa” jawab Mbak Dian sambil menengok kearahku
“itu tadi pas keluar Mbak panggil aku sayang hahaha…” , “Adit sayang aku keluar ahh… ahh.. ahhh..” kataku mencandainya
“hiiihhhhh… kamu iniiiii nyebelin bangetttttt…” kata Mbak Dian sambil membalik badan dan mencubit pipiku
“beneran udah ni?” tanyaku
“udah… over… selesai… sekarang tidur nanti agak siang pulang…” cerocos Mbak Dian
“yah nggak jadi enak dong” , “padahal udah bayangin pasti enak banget nih…” kataku merayu
“biarin nggak jadi enak… udah dibilang stop ya stop, kalau aku udah gitu trus lemes jadi males” kata Mbak Dian sambil menutupi mukanya dengan bantal
“ya udah” kataku sambil turun dari ranjang dan memakai baju lagi, lalu aku keluar kamar dan merokok diluar
waktu menunjukkan pukul 4 pagi, rokok baru habis setengah batang tiba tiba terdengar suara dari dalam
“ADIT!!!…”
aku yang duduk didepan pintu langsung membuka dan melongok kedalam,
“ya sayang…” tanyaku
“kamu ngapain?” tanya Mbak Dian terdengar manja banget
“merokok bentar sayang…” lalu ku matikan rokokku dan membuangnya, aku melangkah masuk tak lupa mengunci pintu, dan langsung naik keranjang aku merebahkan diri disamping Mbak Dian yang terus memandangiku,
“aku nggak suka bau rokok” kata Mbak Dian
aku diam nggak menjawab apapun, aku cuma mengelus pipi Mbak Dian yang masih tidur telanjang dihadapanku, lalu kudekatkan bibirku ke bibir Mbak Dian dan menciumnya sambil tanganku mencengkeram kepala belakang Mbak Dian,
“Ehhgh… uummm.. aaahhh.. eggmhh…”
“eggmhh… uummm.. eggmhh” Mbak Dian kali ini memberontak minta dilepas, aku jadi merasa tidak nyaman dan melepasnya
“bau rokok sikat kumur dulu sana…” kata Mbak Dian dengan cemberut
“ibu manager yang terhot mat” , “mintanya macem macem” , “pantes banyak yang sebel sama ibu manager” kataku sambil melangkah ke kamar mandi
“hahahaha… ter hot mat hahaha…” terdengar suara tertawa Mbak Dian yang masih cekikikan dari luar kamar mandi
“emang iya banyak yang sebel dit?…” seru Mbak Dian
“banyak… banget…” jawabku sambil menyiapkan sikat gigi
“cerita dong…” seru Mbak Dian lagi
aku tidak langsung menjawab karena masih sibuk sikat gigi, setelah selesai aku keluar dan berbaring diranjang lagi, Mbak Dian mendekatkan tubuhnya ketubuhku dan memelukku
“cerita dong…” kata Mbak Dian mengulangi permintaannya
aku cuma menggelengkan kepala, dan raut muka Mbak Dian berubah sedih dan cemberut
“ya biasalah kalau orang sebel ngomong aneh aneh” , “dah bobok aja Mbak besok jalan jalan kepantai pagi ya” kataku sambil menyelimuti tubuh Mbak Dian
“tapi besok cerita ya” kata Mbak Dian lagi penasaran
aku tidak menjawab karena aku sebenarnya nggak mau cerita kasihan Mbak Dian kalau tau omongan orang orang kaya gimana sadisnya, apalagi setelah bersama dia seharian ini aku merasa ada yang aneh aku merasa sayang sama Mbak Dian, entah ini karena kejaDian malam ini aja atau memang benih benih cinta mulai tumbuh.
aku termenung sambil memandangi wajah Mbak Dian yang terlihat memejamkan mata sedangkan jemariku mengelus pipi nya, lama kelamaan memandangi kecantikan Mbak Dian, aku jadi malah sange sendiri apalagi bagian dadanya cukup terlihat jelas karena selimutnya cuma menyelimuti sampai bagian pinggangnya, aku jadi bener bener pengen ngerasain ngentot memek Mbak Dian, ahkirnya aku tak tahan lagi perlahan aku membuat tubuh Mbak Dian terlentang, aku sedikit turun kebawah lalu meraba raba payudara Mbak Dian, Mbak Dian diam mungkin sudah bener bener tidur, tanpa pikir lagi mulailah ku jilati puting susu Mbak Dian dan memainkan puting susu yang kemerahan milik Mbak Dian dengan lidahku, Kuciumi payudara kirinya dan tanganku memainkan puting payudara kanannya. Kupelintir-pelintir putingnya dengan lidahku didalam mulutku. Kuemut putingnya sambil memainkan lidahku. Sementara tanganku meremas payudaranya dengan lembut.

“eeeehhhgggg…” tiba tiba suara Mbak Dian terdengar mengeluh

dan dia membalikkan badannya ke posisi telungkup, aduh, kayanya emang dia udah tidur mungkin dia merasa terganggu jadi berganti posisi, tak apalah masih bisa kog, Lalu kumulai ciumanku lagi ke punggungya yang mulus ku jilati tengkuk Mbak Dian yang terlihat berbulu hitam tipis, malah baru kali ini aku tau Mbak Dian memiliki bulu ditengkuknya, katanya sih cewek berbulu dibagian itu nafsu sex nya emang gede hehehe… aku terus menciumi tubuh mulus Mbak Dian hingga kepinggangnya sambil ku remas remas kedua bongkahan bokonnya yang putih mulus, hingga sesekali ku buka untuk melihat lubang memeknya, batang kontolku semakin menegang ngaceng tak tertahankan, sambil mengelus bokong Mbak Dian aku melepas lagi baju dan celanaku hingga aku bugil, lalu aku berusaha membalikkan badan Mbak Dian, setelah berhasil mulai kuciumi bagian memek Mbak Dian dan menjilatinya seperti tadi hingga lubang vagina Mbak Dian basah dan terlihat cukup licin untuk dimasuki batang penisku,
lalu aku mengubah posisi dan mendekatkan batang kontol ku ke lubang vagina nya aku teringat membaca disebuah blog cara memasukkan penis kedalam vagina paling enak, karena aku belum pernah praktekin langsung ini mungkin kesempatan terbaik hehehe…
ku pegang batang penisku lalu bagian kepala kontolku ku gesek gesekan kebibir vagina Mbak Dian pelan pelan ku terus mengesekkan dari bawah hingga atas menyentuh itil Mbak Dian beberapa kali ku lakukan itu hingga aku udah nggak kuat menahan nafsu yang semakin memburu,
kuarahkan ujung kepala penisku ke lubang vagina Mbak Dian dan pelan pelan ku desakkan masuk kedalam,
Srruuupp… srrreeetttt… srrreeetttt…
aaaahhh…. batang kontolku masuk separuh, wah penisku terasa kejepit dan terasa hangat, lalu aku lebih mendekatkan lagi tubuhku dan mulai mendorong batang kemaluanku supaya masuk lebih dalam,
srrreeetttt… srrreeetttt… batang kontolku masuk hingga mentok kedalam memek Mbak Dian, namun berbarengan dengan itu tiba tiba,
“aaaaaccchhhh….” Mbak Dian menjerit
“ohh… adit…” Mbak Dian terbangun dan mengangkat tubuhnya dengan kedua tangannya,

aku yang kaget juga belum mencabut kemaluanku dari lubang vagina Mbak Dian, sedangkan Mbak Dian bengong dan terlihat terengah engah, aku menarik tubuh Mbak Dian supaya duduk dan mendekapnya saat itu batang kontolku masih didalam lubang memek Mbak Dian, dan aku memeluk dan mengelus rambut Mbak Dian dengan lembut, kaki kami bersilang dalam posisi duduk lalu mulai kuayunkan bokongku maju mundur perlahan untuk menggerakkan batang penisku keluar masuk lubang vagina Mbak Dian batang kemaluanku seperti disedot dan diremas daging hidup hingga menimbulkan kenikmatan yang tiada tara

srrreeetttt… srrreeetttt…

“Aaahhh… uuuhhh…” Mbak Dian mendesah desah dan berbisik ditelingaku,
“lebih kenceng dit”
kemudian aku lebih mempercepat gerakan pantatku maju mundur hingga menimbulkan suara becek, Mbak Dian masih memelukku, sambil menggoyang memeknya aku menciumi leher dan daun telinga Mbak Dian sambil membisikkan kata
“Mbak nggak marahkan?” tanyaku sambil terus menggenjot memeknya
Mbak Dian cuma menggelengkan kepala lalu mendongak keatas sambil mendesah desah lirih,
setelah 5 menit ngentot dengan posisi ini capek juga rasanya, lalu aku merebahkan tubuh Mbak Dian dan menindihnya, kemudian aku memasukkan batang kemaluanku lagi dan mulai menggenjot memek Mbak Dian Terasa nikmat sekali ketika batang kemaluanku masuk ke liang senggama Mbak Dian tanganku memegangi leher Mbak Dian dan tangan yang lain meremas payudara dan puting susunya yang terguncang guncang naik turun akibat sodokan kontolku.

“Adit… aahhh… uuuhh… aahhh… aahhh…”
“aahhh… uuuhh… aahhh… aahhh…”
“Ahhh…sstt… Adit enak banget aaahh…”

aku semakin mempercepat gerakan pantatku. “Aaaaccchh…ooouuhhh.. uuuhhh Dit, Mbak mau keluar” desah mbah Dian,
akupun merasakan dinding kemaluan Mbak Dian mulai menegang dan berdenyut begitu juga batang kemaluanku mulai berdenyut hebat.
kemudian tubuh Mbak Dian mulai mengejang dan pinggulnya bergoyang naik turun, wajahnya memerah dan memejamkan mata lalu sesaat kemudian dia mencapai orgasme,

“aahhh… uuuhh… aahhh… aahhh…”
“Adit… aahhh… uuuhh… aahhh… aahhh…”

Lubang memek Mbak Dian terasa lebih licin, cairan hangat membasahi batang kemaluanku dan suara decakan itupun semakin membecek
Akupun jadi tak tahan lagi merasakan desakan hebat yang akan menyembur keluar dari lubang kencingku.

“ouuuhhh… mmmpph… aahhh… aahhh…”
“aahhh… Mbak… aahhh… aku mau keluar…” kataku sambil menahan nafas

Bukannya menyuruh mencabut batang penisku Mbak Dian malah memeluk tubuhku erat dan berkata dengan nafas terengah engah
“aaaahhh.. aahh… keluarin dalem dit”
“tap… tapppiii” kataku terbata bata sambil menahan rasa nikmat yang hampir tak terbendung
“Udah keluarin dalem aja nggak papa” kata Mbak Dian memaksa sambil menciumi leherku

“Aaaaahhh… ooohhh… Mbak Diiaaannn…”
“aahhh… uuuhh… aahhh… enak banget Mbak…”

Aku mendesakkan mentok batang penisku dalam-dalam dilubang vagina Mbak Dian dan cairan spermaku menyemprot beberapa kali didalam lubang memek Mbak Dian, penisku terasa senut senut dan terasa cairan peju itu terus mengalir keluar,

“aku sayang kamu dit” bisik Mbak Dian yang masih memelukku erat
“aku cabut ya Mbak” tanyaku sambil terengah engah
Mbak Dian menggelengkan kepala, dan berkata

“peluk aku dit”

aku pun menurut dan memeluk tubuh Mbak Dian sambil menciumi leher dan pipinya, setelah beberapa menit kami saling berciuman aku mencabut batang kontol ku dari lubang memek Mbak Dian, dan cairan sperma putih itu sebagian meleleh keluar membasahi selangkangan Mbak Dian, aku mengambil tissue dan membersihkan cairan itu dari selangkangan dan bibir vagina Mbak Dian, lalu aku merebahkan diri disamping tubuh Mbak Dian sambil memeluknya, mata Mbak Dian terpejam terlihat sangat lelah, namum wajahnya tetep cantik malah tambah cantik karena memerah.

dalam hati aku bingung kenapa Mbak Dian minta dikeluarin didalam, kalau dia hamil gimana, perasaanku jadi campur aduk, tapi memang tidak kupungkiri, aku memang jatuh hati sama Mbak Dian, jikalau Mbak Dian hamil ataupun tidak aku akan menikahinya. www.filmbokepjepang.net

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account