Amoy Binor Curhat Minta Dipuasin

Amoy Binor Curhat Minta Dipuasin

Amoy Binor Curhat Minta Dipuasin

Comments Off on Amoy Binor Curhat Minta Dipuasin

n. Kali ini mempersembahkan cerita skandal sex antara wanita berdarah chinese yang bersuami dan seorang pria berdarah Indo yang telah beristri. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

 

Aku Herman, usiaku 37 tahun, aku sudah menikah dan telah dikarunia’I 2 orang anak. Profesiku adalah sebagai seorang staff yang bekerja di bidang medis. Ngomong-ngomong soal gambaran diriku adalah sebagai berikut, wajah hitam manis kata istriku, tinggi 169 cm, berat 67 kg, berambut lurus tipis.

Disini aku menceritakan pengalaman mesumku pada kejadian 2 tahun yang lalu bersama teman dekatku yang bernama Cristy. Sebenarnya aku adalah tpe suami yang cukum setia, pola kehidupan dan pola hubungan sex-ku dengan istriku sebenarnya hampitr tidak ada masalah, atau bisa dikatakan normal.

Namun aku harus jujur nih para pembaca, sebenarnya aku ini mempunyai birahi sex yang lumayan tinggi dan Liar. Namun aku tidak perlu khawatir dengan nafsu sex-ku yang liar itu, karena jujur saja istriku selalu bisa memberikan kepuasan padaku. Namun, seperti kaum pria pada umumnya, aku masih tetap saja menginginkan hubungan sex dengan wanita lain.

Sebagai seorang Pria tentu aku mempunyai selera/tipe wanita yang aku sukai. Jujur saja, aku sangat menyukai pada tipe wanita Tilangdatok ( tinggi langsing, dada montok). Itulah sekilas gambaran tentang diriku. Awal cerita mesumku ini terjadi ketika menjelang hari perayaan valentine tahun lalu.

Sekitar 1 tahun yang lalu aku mendapatkan tugas dari perusahaanku agar aku mengikuti pelatihan di kota pejuang (Surabaya). Berbicara soal Kota Surabaya bagiku sangatlah tidak asing lagi, karena di kota itulah aku dilahirkan dan dibesarkan oleh orangtuaku. Pada saat itu aku harus meninggalkan anak dan istriku selama 2 minggu bulan demi karir-ku.

Saat itu walaupun sanak sadauraku banyak sekali di Surabaya aku memutuskan untuk tinggal dihotel, toh itu juga fasilitas dari kantorku. Hari-haripun telah berlalu seiring berjalanya pelatihanku. Ketika itu kira-kira baru 4 hari aku berada di Surabaya, seperti yang kau katakana tadi, gairah sexs-ku mulai bergejolak.

Hal itu membuatku fikiranku sangatlah tidak tenang,= dan aku berfikir aku harus meyalurakan hasrat sexs-ku kepada seorang wanita. Namun pada saat itu aku memutuskan untuk melakukan onani, setelah ber onani ( aku nggak bisa kaya gini terus nih, bisa-bisa nggak bisa aku harus mencari pelampiasan sexs-ku) ucapku dalam hati.

Pada esok harinya, aku-pun mempunyai ide untuk mencari-cari beberapa nomor telefon teman-teman lamaku khususnya yang wanita. Setelah beberapa waktu aku mencarinya di contact handphoneku, pada akhirnya aku-pun mendapatkan nomor seorang teman wanita, sebut saja namanya Risty. Risty ini berusia sama sepertiku, dan dia juga sama denganku, sudah menikah dan mempunyai 2 anak. Risty ini adalah sahabat dekatku namun sudah seperti seorang kekasih dulunya.

Bahkan kami dulu sering jalan bareng dalam hal study maupun dalam kepentingan pribadi. Risty ini adalah wanita keturunan chinese. Dia seorang wanita yang cukup tinggi untuk ukuran untuk seorang wanita, selain tinggi dia juga langsing, berdada montok, dan berkulit putih. Mulai dari sinilah awal cerita skandal sexs-ku dengan Risty.

Pada awalnya ketika pertama aku menghubungi Risty kami hanya sekedar hanya saling telefon.

Dalam obrolan kami hanyalah berisi tentang tenatnag obrolan-obrolan saja. Sampai suatu saat ketika aku sudah berkomunikasi dengan Risty selama 4 hari, tiba-tiba dia menelefon dengan suara yang serak seperti orang yang habis menangis . Dalam pembicaraan kami saat ini dia-pun mengajak aku bertemu,

“ Man, kamu punya waktu nggak untuk datang ke rumahku ??? aku mau curhat nih !!!, ” ucapnya.
“ Bisa kog Ris, apa sih yang nggk buwat kamu, hhe… ” jawabku.

Saat itu kamipun menentukan tempat ketemuan yang dulu sering aku gunakan untuk bertemu dengannya. Saat itu dengan mobil sedan kesayanganku aku meluncur menemuinya, kemudian sesampainya di sana, Risty-pun naik kemobilku lalu kami-pun bergegas pergi ke rumahnya. Dalam perjalanan kami berbincang banyak, mulai dari hal politik sampai hal-hal yang mesum,

“ Man, kamu kapan pulang ke Jakarta ?, ” tanyanya padaku.
“ Palingan minggu depan Ris, emangnya kenapa Ris ?, ” jawabku, kemudian balik bertanya.
“ Emmm… nggak papa Man, aku cuma iseng aja kog, hhe… ” jawabnya.
“ Hemmm… kurang kerjaan deh kamu Ris, kira’in kamu mau ajak aku gimana-gimana, hahahaha… ” ucapku menggoda.
“ Huwww… dasar otak ngeres, wkwkwk…, ” jawabnya.

Setelah 30 menit kami berjalan, tidak terasa terasa kami-pun telah sampai ke rumah Risty. Sesampainya dirumah Risty, kemudian Risty turun dan membuka pintu pagar rumah, ( sejenak aku melihat keadaan rumah Risty yang agak tidak terawat, dan terlihat penuh debu), lalu,

“ Eh Ris, kamu bener nih tinggal disini ?, ” tanyaku dengan wajah sedikit heran.
“ Idih, nggaklah Man, aku nggak tinggal disini, ini tuh rumah ortu yang kemarin abis dikontrakin sama orang, dan aku kesini seminggu sekali buwat nengok dan dan bersih-bersih disini, ” ucapnya menjelaskan sembari masuk ke dalam rumah.

Setelah itu aku-pun segera memasukkan mobilku kedalam parkiran samping teras rumah Risty. Meskipun tersasnya kotor penuh debu, tapi setelah aku masuk didalam rumah ternyata nyaman juga. Lumayanlah, cukup nyaman untuk bersantai, dan ternyata perabotan rumahnya cukup terpelihara.

Sejenak aku meliat-lihat suaana rumah Risty, lalu Risty-pun mempersilahkanku aku duduk diruang tamunya, sementara Risty menyapu teras rumahnya,

“ Man, kamu santai dulu yah disini, aku bersih-bersih bentar yah, ” ucapnya.
“ Hemmm… Gimana mau enak minum aja nggak disuguhin, udah gitu ditinggal lagi, ” kataku menggodanya.
“ Auk ah, yaudah aku mandi dulu ya Man ?, ” ucapnya sembari pergi kekamar mandi.

Berlalunya Risty kekamar mandi, pada saat itu juga otakku mendadak berfikiran jorok, saat itu aku berfantasi membayangkan tubuh Risty yang indah yang yang sedang tanpa busana didalam kamar mandi, hha. photomemek.com Setelah beberapa menit Risty berada didalam kamar mandi akhirnya diapun selesai. Pada saat itu Risty keluar dengan pakaian sejenis piyama namun seperti daster yang berbahan agak transparan dan harum,

“ Ngomong-ngomong kamu ajak aku kesini mau curhat apa sih Ris ?, ” tanyaku basa-basi, sambil pindah duduk kesebelahnya.
“ Yah biasalah Man, masalah keluarga, ” ucapnya.
“ Hemmm…. Pasti tentang sexs, yak an ?? hha… ?, ” ucapku bercanda.
“ Ah kamu tuh Man tetep aja kaya dulu, ngeres aja bawaanya. Tapi iya juga sih Man, sedikit menyangkut tentang itu juga, ” jawabnya.

Kemudian Risty cerita panjang lebar, intinya rasa gak puas sikap suami yang otoriter dan selalu menyalahkannya bila ada perselisihan dengan mertua,

“ Aku bener-bener capek, Dika (suaminya) selalu berpihak ama ibunya, padahal aku udah berusaha netral kalo mertua marah-marah , ” ucapnya sambil terisak pada akhir ceritanya.

Pada akhir cerita Risty aku-pun memberanikan diri untuk memegang tangannya, tidak kusangka saat itu dia hanya diam, dan Risty,

“ Man, aku boleh nggak bersandar di dada kamu ?, ” ucapnya.

Dengan sedikit terkejut dan deg-degkan, saat itu aku tidak berbicara dan hanya bisa mengangguk. Ketika itu aku segera meraihnya serta membelai rambutnya itu dengan lembut. Mulailah aku mencium keningnya perlahan, Risty tengadah dan,

“ Man, aku butuh support, kasih sayang dan belaian mesra dari seorang sahabat, ” ucapnya lirih.

Saat itu aku merasa hanyut dengan situasi yang diciptakannya, sehingga tanpa rasa canggung kucium matanya, hidungnya, Risty menngeliat sehingga bibir kami bertemu. Risty bangkit dan berkata lirih sambil memelukku,

“ Peluk erat aku Man, muklai hari ini aku milikmu, ” ucapnya dengan manja dan mesra.

Mendengar ucapanya, aku-pun kemudian mulai mencium bibirnya dengan lembut, Risty merespon dan memagutku. Kami berpelukan bagai sepasang kekasih yang baru berjumpa setelah sekian lama berpisah dengan segunung kerinduan. Dengan posisi Risty duduk di pangkuan, tanganku bergerak meraba rambut dan lehernya.

Saat itu Risty melenguh, tangannya mencari dan mencoba meraih kejantanan-ku yang sudah ereksi dibalik celanaku. Tangan kananku kemudian bergerak dari perutnya kearah pinggul, Risty bergeser turun dari pangkuanku sambil menaikkan pahanya, otomatis piyamanya. Kalian tahu para pembaca apa yang terjadi, So wow… ternyata Risty udah nggak pake celana dalem,

“ Man, hari ini aku pingin kamu puasin… Ssshhh…., ” ucapnya berbisik.

Tanpa banyak kata dan berfikir panjang, akupun segera merebahkan Risty di kursi sofa ruang tamunya. Lalu setelah itu segera aku jilat memeknya yang indah dengan sedikit rambut kewanitaan yang tercukur rapi itu. Mulailah aku basahi dan sibakkan bulu kewanitaan-nya dengan lidahku sambil sesekali menyentuh clitoris-nya dengan lidahku,

“ Eughhh…, Ssssshhh… Aghhhh… Man, puasin aku sekarang… Oughhh…, ” ucapbya lirih penuh nafsu.

Saat itu tangannya Risty mulai berusaha membuka celana, ceana dalamku dan berusaha menggenggam kejantanan-ku. Namun ksaat itu aku menghentikan perbuatan Risty,

“ Stop Ris, aku risih kalau kita lakukan hal ini di sini, ” ucapku.

Saat itu aku merasa rishi kalau melakukan hubungan sex di ruang tamu,

Lalu,

“ Yaudah kita pindah kekamar aja yuk Man, ” ajaknya.

Kemudian Risty-punberdiri dan mengunci ruang tamu tempat kami melakukan pemanasan sex tadi. Saat itu dia tersenyum dan berjalan sambil membuka piyama-nya, dan aku-pun mengikuti Risty dari belakang. Sungguh saat itu terlihat begitu indah tubuhnya dari belakang, terlihat mulus, ramping namun padat, pokokny so hot Man.

Kini sampailah kami pada ruang tidur utamanya berukuran 5×5 meter sunggu luas dan cukup mewah. Yang istimewa adalah adanya cermin dengan besar kira-kira 3X2 meter di depan ranjangnya. Didepan cermin terlihat aku yang sedang memeluk Risty, dengan cekatan aku segera membuka kemeja, celana serta celana dalam-ku.

Sungguh begitu indah dan menggairahkan. Erotis sekali gerakan-gerakan kami dilihat dari cermin itu. Kejantanan-ku segera mencuat kencang seakan-akan kegirangan menemui kebebasannya. Aku puaskan seluruh dahaga-ku, kami saling meraba dan berciuman, setelah beberapa saat saling meraba, Risty menghempaskan tubuh indahnya ke tempat tidur.

Saat itu aku berharap tanpa perintahku dia akan mengerti apa yang aku inginkan, seperti dugaanku ternyata dia mengerti dengan apa yang aku fikirkan. Kini Risty berbalik memposisikan diri pada posisi 69, dia mengkulum kejantanan-ku, yang segera sudah ereksi dengan ukuran maksimalnya yang berdiameter 3 cm dan panjang sekitar 15 cm,

“Oughhh… Sssshhh…, ” desahku.

Sungguh nikmat sekali posisi 69 ini, aku mendesah menikmati kuluman dan hisapan lembut Risty,

“ Kamu jago banget ngulumnya Ris, ” kataku memujinya.

Setelah itu au-pun mulai menghisap kewanitaan-nya yang telah basah dengan lendir kawin-nya,

“ Oughhh… Man, ayo Man kita lakukan, ” ucapnya sembari bangkit dan memposisikan tubuhnya jongkok diatas kejantanan-ku.

Kini diraihlah dan diarahkan kejantanan-ku ke liang senggamanya. Setelah kejnatananku terbenam didalam kewaniaanya, kemudian dia bergoyang naik turun sambil menggigit bibirnya. Tak lupa saat itu aku meraih payudara yang montok itu dan memainknya dengan penuh gairah. Kira-kira setelah 10 menit nampaknya Risty telah mencapai orgasme-nya,

“ Oughhh… Sssss… Aghhhhhhhhhh…., ” desah Risty dalam klimaks-nya.

Ternyata Risty telah mendapatkan klimaksnya,. Kini aku-pun membalikan badannya dengan posisi kejantanan-ku masih tertanam dalam kewanitaan-nya. Saat itu Risty membantu membuka lebar-lebar liang senggama-nya, kemudian mengangkat ke 2 pahanya ke atas. Lalu aku-pun mulai memaju mundurkan kejantanan-ku secara konstan,

“ Man… Oughhh … Aghhh… masukin yang dalm Man, terus Man … Aghhh…, ” ucapnya tidak karuan.
“ Ini udah maksimal kali Ris kontol aku, ” ucapku.

Saat itu Risty-pun tertawa dengfan perkataanku, sehingga otot-otot vagina-nya ikut berdenyut seirama tawanya. Kemudian aku-pun menarik tubuh Risty ke ujung ranjang, dan kutekan dalam-dalam kejantanan-ku. Risty berteriak histeris menikmati gaya permainanku, kedua tangannya menarik pinggulku seakan-akan menahan kejantanan-ku tetap pada posisinya,

“ Sssshhh… Ris, aku mau keluar Ris, Oughhhhhhh…., ” ucapku ulai tidak tahan.

Belum sempat dia menyahut aku sudah tidak bisa menahan desakan sperma dari batang kejantananku,

“ Aghhh… Crotttttttttt… Crottt… Crottt… Crottt…, ”

Keluarlah air maniku emmenuhi rahimnya. Sepertinya Risty saat itu juga telah mencapai orgasme nya yang kedua kalinya. Sungguh hubungan sex yang sangat menggairahkan. Setelah kami menikmati sisa-sisa klimaks kami, kemudian aku kami-pun bercanda dengan posisi telanjang bulat di tempat tidur sehabis pertempuran sex yang menguras tenaga tadi,

“ Kamu hebat sekali yan Ris ngesex-nya. Oh iya tadi tadi kamu lucu banget deh, aku nggak bisa nahan tawa waktu kamu bilang (kontol kamu udah maksimal masuknya), wkkwkwk” ucapnya sambil tertawa.
“ Habisnya kamu kebangetan sih Ris, udah tau kontol aku udah maksimal, masih aja kamu suruh masukin dalem lagi, hahaha…, ” ucapku.
“ hahhaa… siapa suruh kamu nahan. Yaudah yuk kita mandi bareng Man, ” ucapnya manja sambil menciumku.

Setelah itu kamipun mandi bersama, dan melakukan hubungan sex lagi diamar mandi hinga orgasme lagi. Setelah kami selesai, kami-pun keluar dari kamar mandi dan merapikan diri dan aku-pun mengantarkan Risty pulang kerumahnya sedangkan aku kembali ke hotel untuk beristirahat karean lelah dengan skandal sex kami tadi.

Semenjak kejadian itu kami-pun semakin sering bertemu dan berhubungan sex di tempat-tempat yang memungkinkan, sampai aku selesai dengan pelatihanku. Hari-hari kami dipenuhi dengan sex selama aku selesai pelatihan. Selesai.
,,,,,,,,,,,,,,,

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account